Hello P**try
Classics
Words
Blog
F.A.Q.
About
Contact
Guidelines
© 2024 HePo
by
Eliot
Submit your work, meet writers and drop the ads.
Become a member
Surya Kurniawan
23/M/Indonesia
6 followers
/
1.2k words
Follow
Message
Block
Stream
22
Poems
22
Latest
Popular
A - Z
Favorites
19
Poems
(6)
Members
(13)
Surya Kurniawan
yang
tak
dan
aku
hidup
kamu
dalam
jika
kau
untuk
ada
dengan
ini
ruang
diantara
tidak
suara
jadi
manusia
lalu
akan
menjadi
dari
atau
gila
mati
dia
lebih
itu
air
ujung
diri
tanpa
tahu
bahwa
sudah
duduk
tetap
november
rains
gelas
berhenti
koridor
saja
ungu
saudara
langit
kakiku
hari
kabur
rasa
oleh
pintu
mendengar
will
juga
pergi
apakah
mungkin
paling
datang
pucat
jalan
sedih
satu
karena
meja
berganti
pula
jangan
cepat
hanya
love
tumpah
sama
seperti
pernah
guntur
bahkan
nama
asing
tatapan
namun
matamu
thirty
awan
pun
menurut
berharap
kerumunan
anak
void
amati
masih
kembali
bagaimana
three
tiga
rindu
mengalir
left
dust
rasanya
walau
sambil
bunuh
berbicara
antara
sebagai
mata
dunia
sendirinya
kepada
menemuimu
lain
diriku
sengaja
meninggalkan
pipinya
penghalang
telah
dapat
getaran
sepuluh
tired
dada
mereka
sanggup
abadi
hate
selamat
betapa
farewell
detik
bagai
tapi
falling
berhambur
bukan
pada
mengulang
kecepatan
tujuh
murni
hujan
sebab
leads
puluh
empat
sedang
cermin
lupa
lonely
ikut
dibalik
kala
kursinya
segan
selalu
melamun
rangkaian
respect
menghadap
pasar
isolation
melihatmu
berguling
bintang
terang
menghanguskan
pasir
suhu
siapapun
bloom
lies
desu
dingin
sangat
sedan
beralonim
charmion
kawan
menguntit
lantas
furnitur
bibirmu
luapan
olahraga
help
stabs
tangga
gemuruh
harus
menolak
akal
kami
kesadaran
warmth
coba
obrolan
owed
wets
ganas
sedikit
loak
bedakan
ratus
meloloskan
sekelumit
bukankah
sendok
merananya
kesan
pahit
heartbeat
judi
turuni
sarang
oportunis
menghampiri
celah
mars
bergentayangan
senang
cinta
gula
kematian
sun
melarangmu
meter
ahead
spread
selesaikan
beraliansi
soul
mimpi
lalang
bergelimang
pakai
assist
ternyata
anagram
anjuran
vowed
segregasi
serta
bersyair
kehidupan
derajat
melambat
suatu
kenangan
warna
busur
demi
liang
selubung
berhimpun
palsu
tanah
named
bersembunyi
doomed
malang
bats
meresapi
merindu
selsius
stare
wajahku
siapkan
phonetical
obrol
panah
sign
stinged
luapkan
position
mengabur
dijadikan
tampak
bercabang
arsitektur
cukup
gelombang
destruction
terhalangi
selebaran
meninggal
maupun
gundah
imagination
ahli
abandoned
yawn
saking
ground
tepekur
remang
berakhir
hutan
sekalian
turn
sweating
dazzled
berkabung
abu
selayaknya
begundal
cerita
senyummu
menggasak
leave
menikmati
melambai
dead
mari
lagi
melihat
sekumpulan
terkapar
berlari
api
terungkit
meneliti
semut
demand
honest
terus
apathy
tambahkan
kinetical
grafiti
memberi
berpindah
merangkai
menghanyutkan
rules
loneliness
menuruni
mengejarmu
tinggi
buruk
sini
hayati
berkilat
kesana
stars
jendela
morning
mushroom
lubernya
keluar
stay
dali
menderu
sapa
forgiveness
kita
pantulan
biasanya
rambu
pays
sequestration
kawanmu
rumor
autonomous
pertimbangkan
tuang
bergerombol
dirimu
things
meaningless
gilanya
disisakan
mengintip
bar
menyuarakannya
bit
patuh
evil
rod
cahaya
gemerlap
sendiri
manapun
jaminan
bermaksud
kulihat
kewarasan
live
bars
humanoid
menemani
melalui
bersedu
privacy
books
bermobil
terlihat
objek
tibamu
jalanan
berbaik
withdrawal
basah
splashed
ash
bertahan
organisasi
berseloroh
rahasiamu
kejauhan
lainnya
betrays
begitu
rekan
punggung
pekat
luhur
teman
living
rumit
bekas
dustamu
jamban
paham
mesmerized
dua
seclusion
mendidih
mengibarkan
waras
sympathy
sungai
meyakinkan
red
cobalah
hidupnya
aromanya
bilang
budi
sasaran
slowly
tingkat
shield
usang
kabar
dikenal
jelek
lakukan
apa
darker
mengangkat
mengatup
gosip
disposed
elok
menjeritkan
partikel
evolved
elohim
years
kelabu
hati
pembohong
ditangisinya
fully
lobang
udara
luberan
dev
kursi
sendu
opus
lintasan
manis
perhatikan
bertumbuh
mengartikannya
takut
remote
mengerling
alam
lihatlah
huruf
solitude
jawab
moon
layu
started
penguntit
pairs
segelas
rombengnya
dalamnya
fathom
usah
body
dirasa