HePo
Classics
Words
Blog
F.A.Q.
About
Contact
Guidelines
© 2024 HePo
by
Eliot
Submit your work, meet writers and drop the ads.
Become a member
Adismara Putri Pradiri
Indonesia
8 followers
/
1.0k words
Follow
Message
Block
Stream
27
Poems
13
Latest
Popular
A - Z
Favorites
37
Poems
(28)
Members
(8)
Classics
(1)
Adismara Putri Pradiri
yang
aku
dalam
dan
ingin
kau
pagi
dengan
adalah
tak
satu
sisi
sebuah
itu
antara
akan
mulai
dari
segala
gadis
malam
transparan
untuk
namun
lady
ini
hingga
hilang
pun
tahu
hanya
tidak
serta
harapan
equation
oleh
menuju
man
segera
rindu
kita
bahwa
angkasa
lalu
tiada
pada
angin
saling
kedua
penuh
saja
hanyalah
akhirnya
semua
masa
time
kepada
mengapa
meraih
tubuhku
harbor
kilatan
melesat
dapat
diam
apa
dirimu
duniawi
parataksis
mentari
hangat
dress
kecil
kabut
chemical
selalu
duduk
menggapai
paper
cahaya
balon
spektrum
hari
bodoh
silky
sampai
red
lurus
dengannya
kering
karena
menertawakan
kini
sat
hitam
burung
diriku
mimpi
lying
ketika
pupilmu
delusi
boleh
kopi
makna
ionized
membuatmu
bed
tetapi
sadar
waste
merana
tanpa
bulb
thing
agar
rupanya
jalanan
pertama
gereja
kala
raga
ada
arah
candu
lost
verbal
sendu
literally
mengaburkan
asap
lampu
hometown
lagi
meronta
semantik
sleek
mendarat
larut
korteks
tersenyum
menggerayangi
sulfate
candamu
raja
simfoni
blanket
depan
tangga
elektromagnetk
menjulur
tersurat
tangis
menghormati
adiksi
rambut
meminta
bersuara
pinch
membelah
anggur
ufuk
interlocking
asmara
azimut
fold
titik
coated
enthalpy
bersemi
asih
biru
lights
flowing
jeda
tampak
tembolokku
deburan
jutaan
tindakan
insan
reason
menetes
sendulah
smoke
lamps
berbau
memunafikkan
breathtaking
waspada
berat
logika
nafas
pelukan
mencabikmu
memuakkan
moral
sesuatu
lenganku
kemerahan
recalling
tears
terbias
bulba
menyeruak
musim
urat
sharing
ribuan
upcoming
altar
sekelilingnya
hurt
stick
pepohonan
sepasang
room
thirthy
bersama
menggapainya
bias
siapapun
radiance
jatuh
menyerahlah
memenuhi
mungkin
sharp
jernih
derma
merasuk
hydrogen
comfort
zapping
sinarnya
kabur
hopped
tertunda
retorted
seakan
seekor
costed
lah
rintik
merentang
blood
suci
menguap
remember
konkrit
lines
hasta
eksistensi
replied
kemanakah
finalized
terhalau
ciuman
brain
marmer
idealisme
udaraku
antitesis
sepucuk
terjebak
wajahku
mawar
yakni
nadi
pelan
combination
runs
conquer
kiss
menjerat
day
sambil
tuhan
mencumbuku
oxygen
permohonanmu
tentangmu
lembut
hipokrit
belenggu
side
hasrat
prisma
menyublim
olfaktori
bersangkar
terhingga
berdetak
paling
pangkuannya
seperti
stitch
solved
clandestine
terpendar
mengalun
dioxide
darling
bagian
harapkan
jemari
beriringan
meraba
asa
memahami
melankoli
penghujung
olehku
merobekmu
bercinta
luruh
disguises
quibble
biji
bayangmu
blind
bersikap
makhluk
bermandikan
terbawa
kubakar
menusuk
manifestasikan
embun
city
harus
sejuknya
utuh
juga
setiap
hujan
perfectly
akal
terbayang
objektivitas
menggelepar
arus
merindukanku
realitas
nikmat
benakku
evaporated
melalui
troublesome
captivation
outta
eliminating
sukacita
menelanjangiku
sudut
mengasosiasikan
mint
batas
nights
slither
kuinjak
terseret
feeling
mengisi
perlahan
cigarette
combustion
membiaskan
menantiku
wisdom
lihatkah
transkripsi
turunlah
entitas
pria
menggantungkan
klandestin
metropoitan
memberikan
thermochemistry
keadaan
gemerlap
diksi
birama
sugar
sacrilege
failed
gestur
lemme
tapi
derasnya
berbaur
menjerit
upacara
selatan
sakral
gelombang
senyumnya
kukonversi
usaha
berhenti
mempercayai
dekapannya
whispered
rangkaian
kejaran
tangannya
kemenangan
katakan
retinaku
lekat
retak
frekuensi
fana
suatu
subur
kinerja
resonansi
debar
missing
mendeskripsikan
won
timur
sedang
subuh
awan
awal
sehingga
tangan
dinginnya
dipahami
dituang
cinta
membimbingmu
eksistensinya
tawa
nyanyian
puncak
paradigma
necktape
asked
lintang
menerkam
pemikiran
menghujam
eradikasi
sehat
kurasa
slowly
arti
sehelai
kikuk
kalau
lembam
terdiam
lebih
menginginkanku
tenggelamdalam
kulontarkan
appearance
air
munafik
merasakannya
bawah
perpetuate
metropolitan
kasihlah
bursted
berilium
evening
lambat
nampak
leaving
mendayu
mana
seluas
cangkir
triliun
menyakitilah
yakin
sunyinya
kembali
berkubang
mengejarku
older
cakrawala
severe
rancu
langit
left
consciousness
kali
dinanti
dosa
neon
jauh
menghirup
love
terkondensasi
bicara