Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Gadis itu adalah sebuah parataksis.

Yang menghujam jauh hingga cakrawala
Horizon yang terbias oleh asmara
Dan candu feromon yang memuakkan akal sehat

Gadis itu adalah semantik tak terhingga.

Sebuah azimut yang rancu oleh kubah di sekelilingnya
Yang dapat dipahami hanya
Jika
Kau tenggelam dalam galaksi retinannya

Gadis itu adalah antitesis.

Dari segala idealisme yang kau bangun
Dari awal
Sebuah eradikasi
Yang membuatmu rela jatuh
Karena kau akan runtuh
Dalam dekapannya

Gadis itu adalah nyanyian yang utuh.

Birama yang mendayu kala mendengar candamu
Tawanya adalah resonansi yang jernih
Senyumnya adalah prisma bersudut lurus
Resital dari segala yang kau harapkan kali ini



Kau pun mulai bertanya-tanya
Apa yang gadis itu katakan tentangmu
Tanpa kau tahu


Bahwa gadis itu sedang mendeskripsikan dirimu.
Malang, 18 Desember 2015
Teruntuk pria yang membuatku candu
Seperti candunya pada secangkir kopi panas
Fandiaz May 2020
Telanjang bersebaran di permadani
Mencari memanisan di setiap bagian

Lekas sambar reremahan itu
Tak terhingga, Tak merasa
Perkasa namun serakah

Wahai Tuan-Ku, Sang Kekal
Apa Hamba orang lalai ?

Manis Hamba terasa sepai
Menanti Azab Sang Khalik
Doa Hamba teruntuk Tuan-Nya
Surya Kurniawan Oct 2017
Komedi yang kamu sukai
Haha hihi hangat ironi
Satir paling getir diantara syair-syair
Yang gamang dan anyir
Ayat paling menyayat diantara nubuat-nubuat
Kala nanti kamu dibaiat

Di halaman, mengepul gelembung
Berisi suara, jerit menderit
Masygul berlarat-larat
Sunyi senyap, tak berharap tertangkap
Seloroh yang kerap kau kudap

Tragis, tentu saja
Pantas, hatimu melecur
Panas cerita yang kau ulur
Mampukah dikebiri?
Jangan-jangan kamu puas melacur
Mengangkangi memori yang hancur
Kesana kemari
Menjilat rupa tak terhingga
Menggigil dalam persona mempesona

Tak seperti banyak cerita
Kamu hanya memamah hampa
Tiada terkira
Hingga kamu
Lupa cara bahagia
Semua jalan setapak akan bercabang, lama atau singkat, gema maupun lekat.
hey it's b Feb 19
Mungkin kalian bertanya mengenai sosok yang aku sebutkan di tulisan ku sebelumnya

Yaa.. Satya

Seorang laki-laki yang mengisi hari demi hari seorang perempuan yang dari dulu sudah sendirian, kesepian, dan kesakitan menghadapi dunia nya

Bagaikan bias pelangi yang melukis abu-abu nya langit, begitulah ia

Hadirnya mengisi segala kekosongan yang ada pada diri ini dan mengisi penuh sesak dengan kasih sayang nya yang tak terhingga

Setelah ribuan pertanyaan yang selalu menyerbu kepala, lalu sampai pada kesimpulan "ternyata aku bisa ya dicintai sebegininya oleh seseorang?"

Menjadi cinta terakhir nya adalah kalimat yang selalu ia utarakan di bibir yang selalu menampakkan senyum manis nya

Namun perempuan ini tidak menyangka dalam waktu yang sangat singkat hal itu menjadi kenyataan, sebelum sekarang ia sudah berada di tempat terbaiknya

Ia berpulang.
Griefing phase; to remember forever

— The End —