Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Bintun Nahl 1453 Mar 2015
Mungkin suamimu tak pandai berkata apalagi merayu dengan romantisme karya sastra...
Tapi mungkin dengan cara itulah Allah menjaga lisannya...
Menjauhkannya dari fitnah dunia yang tak halal baginya...

Mungkin suamimu tak pandai berkata..
Tapi heningnya menahan kita banyak bicara..
Memutus rantai kalimat sanggahan yang lahirkan perkara..
Sehingga keseimbangan suasana lebih terjaga..

Andai saja Allah ciptakan sebaliknya, mungkin rumahmu bagai arena tarung laga
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin istrimu tak berparas mempesona
Apalagi secantik selebritis di warta berita..
Tapi mungkin lisannya selalu berucap kata mutiara yang terpancar dari jiwa yang terjaga...

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin hatimu tak tenang saat jauh darinya
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin suamimu bukanlah saudagar kaya yang membawa pulang limpahan laba hasil usaha...
Namun meskipun besarannya begitu sederhana...
Mungkin ia selalu menjaga kehalalan apa yang dibawa..

Mungkin suamimu bukanlah pejabat yang bertahta, yang dihormati dan dipuja bawahannya
Tapi mungkin dibalik kedudukannya yang biasa, ia mampu menjadi imam bagi keluarga

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya,
Mungkin belum tentu ia miliki derajat takwa
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa yang masakannya selezat pujasera...
Tapi mungkin ia pandai mendidik buah hatinya, memahat pribadi yang berkarater mulia.

Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa,
Yang terkadang masakannya itu-itu saja
Tapi mungkin ia pandai mengatur alokasi harta, sehingga pemberianmu tak terhambur percuma

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin kecintaanmu akan terlalu berlebih padanya...
Melebihi cintamu pada Allah sang pemberi karunia..
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat kau melakukan semuanya
Tapi mungkin ia sabar membantumu... meringankan pekerjaan rumah tangga..
Sehingga semua terlaksana dengan kerja sama..

Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat minim perannya dalam keluarga...
Tapi mungkin ia sangat keras bekerja
Sehingga nafkah telah cukup terpenuhi lewat dirinya...

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin banyak para gadis menanti dipinang menjadi yang kedua
Jika suamimu terlalu sempurna...
Aaa.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Tak mampu menyulap rumah menjadi rapi tertata...
Tapi mungkin ia begitu cerdas menguasai matematika...
Sehingga anak yang cerdas dalam eksakta terlahir dari rahimnya karena genetika...

Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Menambah sedikit tugasmu dalam membantunya bekerja..
Tapi mungkin ia begitu taat dalam beragama..
Membimbing anak-anak dalam kerangka syariat agama...
Sehingga meringankan kewajibanmu dalam membimbing keluarga

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin engkau merasa tugasmu telah tertunai sempurna..
Cukup sekedar menyempurnakan nafkah keluarga
Aaa..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Percayalah......
Selalu ada kebaikan dalam setiap ketetapan Allah Sang Sutradara
Maka temukanlah sebanyak-banyaknya rahasia dibaliknya..
Agar engkau mengerti mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Jikalau engkau masih sulit menemukan jawabannya...
Gantilah kaca matamu dengan kacamata syukur atas segala karunia...

Adalah hakmu jika engkau berharap Khadijahmu menjadi lebih sempurna...
Asalkan kau siap membimbingnya dengan menjadi Muhammad baginya.

‪#‎RZMuhasabah‬

Suka · Komentari · Bagikan
So Dreamy Jan 2014
"Dunia ini terlalu indah untuk dilukis, Sayang,"
Begitu katanya
"Dunia ini juga terlalu luas untuk dipahami, Sayang,"
Begitu pula katanya

Aku tetap tak mengerti
Mengapa masih ada orang yang merasa dunia ini
Terlalu sempit untuk diketahui
Terlalu sulit untuk dijelajahi

Apakah jendela cakrawala mereka saja yang sempit?
Atau nyali mereka saja yang tak bisa berdiri sendiri?
Hanya berani menguntit ditemani mata menyipit?
Barangkali pikiran mereka juga hanya bisa mengintip?

"Dunia ini dipenuhi orang aneh, Sayangku,"
Ujarnya kemudian
Secangkir teh diteguknya perlahan
"Dunia ini juga dipenuhi orang berotak kosong, kamu tahu itu,"*

Kukatakan dalam hati bahwa aku tahu
Tentu saja kami berdua tahu
Bumi ini dihuni benak-benak yang melayang liar di balik masing-masing bahu
Yang tak bisa diam walau hanya menunggu waktu

Menunggu pikiran gila lainnya merayap masuk ke dalam kepalanya
Membuat secarik kertas dan sebuah pulpen meleleh di tangannya
Melantunkan kalimat-kalimat indah menjadi sebuah sajak
Menyulapnya menjadi sebuah mahakarya yang terus menanjak

Kukatakan sekali lagi dalam hati bahwa aku tahu
Tentu saja kami berdua tahu
Bumi ini juga dihuni benak-benak licik yang tak punya dinding malu
Yang meraup beribu untung tak kenal waktu

Diam-diam aku bertanya juga

Di manakah jiwa-jiwa kotor itu bisa membeli dinding malu?
Mengapa mentalnya tak beda jauh dengan mental para benalu?
Orang-orang aneh itu masih terus menunggu waktu
Orang-orang berotak kosong itu malah berlari meninggalkan waktu

Orang-orang aneh itu terus menciptakan karya
Orang-orang berotak kosong itu malah dibicarakan di berita pagi dan dunia maya
Orang-orang aneh itu terus menumbuhkan bunga di atas nama bangsa
Orang-orang berotak kosong itu malah menumbuhkan duri di bawah nama bangsa

Seperti yang saat ini banyak terjadi,
Seniman dan Koruptor.
Bintun Nahl 1453 Mar 2015
Kepada Kamu.

Kita terlalu sama. Suka menangis diam diam. Kelihatan tegar di luar, padahal hancur di dalam. Ketika kini kulihat tawamu yang terlalu keras, aku tahu bahwa kau sedang tidak baik baik saja. Kau memang ahli bermain peran, tapi tidak di hadapanku. Cobalah hidup jujur terhadap apapun yang kau rasa.

Tuhan tidak menciptakan apapun untuk sia-sia. Hidup tidak melulu soal bahagia, tapi juga sebaliknya. Itu kemutlakan yang tak bisa kau tolak. Seperti sekarang, jangan selingkuhi perasaanmu sendiri, menangislah. Sungguh, tidak ada yang salah dengan jatuhnya airmata. Airmata bukan penanda lemah, sebaliknya itu pertanda agar kau tidak lengah.

Setiap kita memiliki lukanya sendiri sendiri. Juga, memiliki cara sendiri sendiri untuk memulihkannya. Airmata adalah cara lain kau berbahasa dan mengungkap rasa, ketika kau tak sanggup mengolah kata. Biarkan luka terbawa oleh setiap tetes airmata yang menitik sukarela.

Terkutuklah mereka yang percaya ‘anak hebat tidak menangis’ lalu menurunkan kebijakan yang tidak bijak itu pada anaknya. Mereka pasti mati rasa.

Izinkan aku menemanimu, tanpa banyak bicara, memberi petuah yang menjemukan, atau bertingkah konyol agar kau tertawa. Aku hanya akan duduk di sampingmu, menemani selama kau mau. Dan sesekali memberi genggaman, untuk menguatkan.

Note: bahkan airmata adalah buah tawa, saat aku bahagia bisa menemanimu dan mendengar cerita kegiatanmu seharian.
So Dreamy Jun 2017
Bagiku, kamar adalah satu ruangan persegi yang paling krusial di antara ruangan-ruangan lainnya. Magis, nyaman, penting, dan pribadi. Kamar tak hanya berisi tentang selimut dan bantal-bantal yang dilapisi kain bercorak bunga-bunga atau selimut berbulu yang lembut. Tidak juga tentang tumpukan baju sekali pakai yang dilipat di atas nakas dan kursi roda meja belajar. Tidak juga tentang jendela yang selalu terbuka lebar setiap pagi, mengajak udara segar untuk memasuki rongga hidung, membawa masuk lantunan burung-burung. Terlepas dari karpet cokelat muda yang selalu tergelar di tengah-tengah ruangan, yang dihuni berbagai remah-remah makanan—keripik kentang, biskuit, roti kering—ruangan berukuran 4x4 ini menyimpan dan menyembunyikan banyak hal.

Cerita, rahasia, asa.

Bagiku, kamar adalah saksi bisu. Saksi bisu atas upaya yang pernah ditempa, semangat yang tak pernah padam untuk membara, diri yang selalu kembali bangkit setiap kali jatuh ditampar dunia, serta doa-doa yang mulai dibisikkan dengan lembut sejak fajar menyingsing. Meja belajar yang tak pernah rapi, rak buku yang ditinggali berbagai macam buku; novel, buku puisi, buku pelajaran, buku latihan soal, tempat pensil yang berantakan, cahaya dari lampu meja belajar yang hampir rusak, serta mading yang tak pernah sepi dari berbagai kertas target dan to-do-list yang ditempel.

Kamar juga mata bagi segala perasaan; marah, kecewa, putus asa, sendu. Inilah tempat di mana sepi terpelihara dengan baik, yang anehnya, terasa menyenangkan dan bersahabat. Tenggelam dalam kesibukan sendiri, menulis seorang diri, membaca dengan latar musik indie, yang barangkali hanya satu dari sepuluh orang pernah mendengarnya. Ruangan persegi ini merupakan tempat di mana lagu The Trial of the Century – French Kicks diputar, selalu bergandengan dengan kekecewaan yang perlahan merekah di bilik dada. Tempat di mana Fall Harder – Skyler Spence diputar bertepatan dengan lamunan, ide-ide abstrak, membayangkan hal-hal manis yang misterius. She'll lose herself in bright-lit skies, she watches the sun go by, and even if her love runs dry, she'll be there for the summertime. Ialah sesuatu yang terasa cukup magis dan menyihir, bagaimana lagu tersebut selalu membawaku ke dalam lamunan dan gambaran yang muncul seketika di benak, lalu terbitlah ide-ide dan keinginan untuk membuat sesuatu.

Menulis.

Ruangan persegi ini adalah ruangan kecil yang paling setia menaungi ide-ideku yang seringkali tumpah-ruah tak tahu waktu dan tempat, yang kadang dapat direalisasikan menjadi sebuah karya, kadang juga hanya duduk diam tak mau bergerak di dalam kepala. Ialah ruangan persegi yang dengan sabar mendukungku untuk selalu bergerak mengikuti dinamika inspirasi yang datang, memberontak minta dikeluarkan dari kepala, memintaku untuk selalu menjadi produktif. Tentang menulis cerita singkat dan puisi (karena penulis hebat tidak pernah kehilangan inspirasi, menulis dan bermain dengan kata-kata, bercanda ria dengan rima adalah asupan hariannya layaknya menghirup oksigen). Membaca banyak buku dan terus belajar. Melepaskan tangisan dan emosi yang lelah dipenjara di dalam hati, membiarkan mereka menghujani kertas kosong dalam bentuk kata-kata yang bebas. Mengevaluasi diri, membuat target-target.

Membuat prakarya-prakarya sederhana. Menyanyi lepas dan menari mengikuti irama musik. Menjadikan musik indie sebagai latar musik yang membuat semua komponen di ruangan persegi ini menjadi lebih menyatu, saling melengkapi, menciptakan ide baru, lagi.
Aridea P Oct 2011
Sejak lama ku memulainya
Mengotori kertas dengan sebercak tinta
Menciptakan puisi yang amat indah
Penuh makna akan liriknya

Dengan goyangan tangan
Jari-jari ku memegang tinta
Melukiskan suara hati ku
Yang menangis ditinggalkannya

Hati ku merintih kesakitan
Tergores luka dan tertusuk panah
Mengaku hati ku masih mencintanya
Meninggalkan puisi cinta hingga menutup mata

Created by Aridea Purple
Yulia Surya Dewi Mar 2018
Allah..
Allah adalah Tuhanku

Oh Allah..
Dzat Yang Maha Agung
Tiada Tuhan selain Allah
Kaulah Yang Maha Menciptakan
Kau ciptakan surga bagi orang yang beriman
Kau berikan rahmat kepada hamba-MU yang bersungguh-sungguh

Ya Allah!
Ya Tuhanku!
Hambamu bukanlah teroris
Hambamu hanya menyembah kepada-MU

Ya Allah!
Tuntunlah aku ke jalan yang benar
Ya Allah!
Dalam gelap kau bangkitkan aku yang putus asa

-Kediri, 22 Maret 2018-
ga Sep 2017
Malam itu lampu indah kelap-kelip
Jemari kita saling bertautan
Kau yang paling indah malam itu
Menebar semburat warna-warni di mataku

Genggamanmu hangat padaku
Daya pikatmu menciptakan ilusi
Kau, semerbak tubuhmu, warna-warni lampu
Perpaduan yang sempurna! Aku terlena

Kau menuntunku ke karnaval ini
Tempat yang indah dengan sejuta rasa
Di mana seorang pencuri hatinya telah dicuri
Seorang yatim piatu mendapatkan saudaranya

Apakah ini nyata?
Karena kau menciptakan
bumi berbentuk apel
Yang hanya menumbuhkan apel
Untuk kita berdua

Sungguh luar biasa, inikah rasanya karnaval?
Mari kita nikmati, kau berbisik
Menyuruhku memejamkan mata
Kuikut saja, penasaran di mana aku terbangun nanti
Tolong bangunkan aku
Aridea P Sep 2012
Palembang, 7 September 2012

Apa kau bilang?
Seenaknya memerintah!
Tuk apa Tuhan menciptakan raga yang sehat,
kaki yang kuat.
Bila kau tak mau menggerakkannya.
Kau hanya membuat mereka terdiam.
Mereka akan mati!
Mati mengurangi ***** di tubuhmu.

Apa kau bilang tadi?
Bukannya ku ini babu mu!
Seenaknya memerintah!
Menganggap yang muda mudah diperdaya.
Kau ini pintar!
Tapi tak cukup pintar.
Untuk apa kau sekolah tinggi?
Jika mulutmu tak dijaga.

Masih bilang apa kau tadi?
Kau memang lebih tua,
sudah banyak menghasilkan uang.
Tapi aku tidak bodoh!
Aku muda tapi bisa menghasilkan uang.
Aku terpelajar!
Ku akan miliki pekerjaan yang buat kau berkata WOW!

Aku balas apa yang kau katakan.
Terus, kau mau apa?
Vickiazaira Oct 2022
Dia
Dia jauh, tetapi dia menciptakan kedekatan
Dia sulit untuk dimengerti, tetapi dia mampu memahamiku
Dia terlihat dingin, tetapi dia memberikan kehangatan
Dia bukan yang pertama, tetapi aku harap dia yang terakhir.
setelah 3 tahun tidak menulis, akhirnya kembali lagi!☺️👋🏻
NURUL AMALIA Aug 2017
Disini aku masih di bawah langit milik bumiku
Tapi berbeda tempat dan aroma tanah
Aku merasa di atmosfer era abad pertengahan
Melihat banyak kastil dengan arsitektur tua
Pemandangan yang indah di Montmartre, sebuah kerajaan seni
yang siap memanjakan mataku seketika

Musim gugur menciptakan lukisan indah secara alami
Tempat itu seperti kanvas
Diciptakan oleh kuas ajaib anugrah yang kuasa
Meski Claude Monete dan Renoir sudah tidak ada lagi
Aku bisa melihat perpaduan warna cantik di musim gugur dengan mata telanjang
kuning, oranye, merah dan coklat
Lukisan yang begitu indah

Biarkan aku memakai jaket hari ini
Sebab udara membuatku cukup dingin
Aku berjalan-jalan di pedesaan Prancis
Pohon-pohon gugur di sepanjang jalan
ditemani oleh nyanyian burung yang menyemarakan hariku
Ini sudah waktunya panen
Aku menyukai labu di ladang
Memilih apel dan pir di kebun dekat benteng Talcy

Prancis seperti harta karun emas
Paris di musim gugur bulan ini
Menara Eiffel sudah menungguku
kali ini aku berjalan di atas dedaunan
Begitu renyah di bawah kakiku
Pohon maple di atas saya memayungi meski hari tak hujan
Daunnya yang tersentuh angin berputar-putar
Mengirim mereka untuk menari di udara
Sangat romantis
Aku sedang duduk di bangku kayu
Ah jika September tiba...
Diadema L Amadea Dec 2018
ingin punya teman,
tapi kadang menyebalkan


ingin ditemani,
tapi sering menjauhi.


ingin jadi diri sendiri,
tapi mayoritas memandangnya jijik.

lantas ia menjadi banyak elemen
mencoba cocok pada semua hal
memaksakan diri untuk pantas

tapi tetap saja,
lihat saja ikan dan sapi
sama sama milik sang empuNya
sama sama Rabb yang menciptakan
sama sama Ia yang memberi ruh
ikan diletakan di daratan rumput
sapi diletakan di laut lepas
bagaimana ?

mau seruwet apa kamu mengatur
jika memang tidak pantas yasudah
cari yang disuruhNya pantas untukmu

toh, kualitas lebih diminati daripada kuantitas.
itu kalo aku


gak tau kalo kamu.
kamu bagaiamana ?
resah menyambut kala pagi.
terbalut kabut yang menghantui.
aku tersadar,
raga kita terpisah oleh jarak.
menciptakan rindu sebesar jagat, dan ragu seluas semesta.

benarkah kau hanya pergi bersama temanmu, atau malah hilang bersama gadis manis yang menggodamu itu.
benarkah hanya namaku yang tertancap dibenakmu?
aku meragu,

tapi aku cinta kamu.
KA Poetry Sep 2017
Cinta itu sungguh hal yang terkuat dan terindah yang pernah dialami semua manusia
Tuhan menciptakan manusia berpasangan yang didasari oleh itu.

Hal yang misterius tentang cinta adalah siapa pasanganku kelak
Hal yang menantang tentang cinta adalah bagaimana aku bisa mempertahankannya
Hal yang paling indah tentang cinta adalah Aku dan Kamu.

Menulis kisah kasih di sebuah lembaran kertas
Menggunakan tinta hitam
Yang akan selamanya menetap di lembaran itu
Tinta yang mewakilkan cerita kita
Semua kutuliskan dengan dirimu didalamnya.

Mencintaimu adalah sebuah distorsi yang tidak bisa kukendalikan
Mencintaimu adalah sebuah anugerah yang paling ku syukuri
Mencintaimu adalah sebuah amanah yang Tuhan telah berikan
Kepadaku.

Menjagamu..
Mencintaimu..
Membahagiakanmu..
Me­ndoakanmu..

Tutuplah matamu, rasakan cintaku.
Satu..Dua..Tiga..
Bukalah matamu
Selamat datang di Dunia kita.
25/09/2017 | 12.23 | Indonesia
ga Sep 2017
Kau duduk dalam diam
Segaris senyum kau tebar
Aku yang lemah menyerah kalah
Membakar omong kosong
Menciptakan bara apiku

Aku terpaku, pertama kalinya bagiku
Suara renyah bergairah
Menggelitik daun telinga
Mendarat indah di relung hati
Tak perduli yang kau katakan
Aku hanya ingin mendengarkan

Ingin rasanya kugenggam tanganmu
Menculikmu dengan gagah berani
Layaknya ksatria dan kau sang putri
Menyibak rambut ombakmu
Kusematkan bunga
Yang kita petik bersama

Namun...

Aku bukanlah ksatria
Dan kau sendirilah pemilik kastil itu
Tak ada bunga mekar yang bisa kupetik hari itu
Namun di lain hari kuharap kita bertemu lagi
29/09/17
Ketika kerinduan mengumpul jadi satu
Menciptakan letupan bernada
Berdesir mengikuti melodi hati
Mencari tahu siapa gerangan yang dirindukan
Bulan menemani dalam sunyi
Dewi malam memetik harpa
Memainkan lagu kerinduan
Jantung ini milikmu
Hati ini untukmu
Tak kan kubiarkan kau berpaling
Wahai gerangan yang kurindukan
Expirl05 Oct 2019
Pada dasarnya, langit bukan tempat untuk bulan bersandar dan bulan bukan satu-satunya tempat untuk berbagi.

Mereka hebat dengan karismanya masing-masing dan takluk dengan kehebatan satu sama lain, saling membutuhkan.

Bersama menghasilkan keindahan yang terkesan tidak diperdulikan dikala hilang.
Menciptakan sekitar damai dihiasi sunyi malam yang tenang.

Cerita sama yg dimiliki matahari.
Atta Mar 2017
Kenapa-
Tuhan menakdirkan aku dan kamu
tetapi Ia juga menciptakan jarak diantara kita?

Kenapa-
Tuhan menakdirkan aku dan kamu
tetapi Ia juga menanam ego yang kuat
pada masing-masing kita?

Kenapa-
Tuhan menakdirkan kamu dan dia
tetapi Ia membubuh cinta di masing-masing hati kita?
Back at it again with bahasa
ga Apr 2018
Langit sore memerah malu
Saat ia menatap ketat lembayung senja
Sejurus angin bertiup lembut
Menggoda tiap helai rambutnya

Untaian awan paham akan isi hatinya
Melepaskan dahaga penikmat rindu
Pelipur lara di kala sendu
Tumpah ruah menghujani bumi

Rintik hujan memancing senyum di bibirnya
Butiran awan menggantung malas
Di antara bulu matanya yang lentik
Turun menyusuri sudut matanya

Pipinya merona tak peduli dinginnya senja
Tangannya terulur menyambut sang malam
Gadis hujan yang ingin mencintai malam
Malam yang menciptakan badai dari hujan
24/04/2018
gadis hujan
Megitta Ignacia Jul 2019
di ruang 3x3 meter
kusesap lagi secangir kopi yang sudah tak lagi hangat
masam terkecap, pahit tersisa
buih-buih krema berjejer rapi di ujung mulut cangkir
menggetarkan diri
menciptakan nada detak jantung yang semakin tinggi
dan mengundang semut-semut emosi pada ujung jemariku

didekap
dibekap
kebencian bersarang pada ekor jiwaku yang semerawut
semakin hari, semakin menjadi-jadi

amarah yang tak terbendung
perkara hati bukanlah sebatas ruang
bukan juga sekedar sudut yang bisa disinggahi, diacak-acak, lalu ditinggal begitu saja tanpa dibereskan
ibumu saja marah kalau kamarmu berantakan

debaran  demi debaran
candu pada cairan pekat ini terkadang mengundang rasa kantuk
bagai lorong tanpa ujung
pikiranku melayang masuk ke masa lampau

amarah dan kebencian mengombangambingku
belum reda kesalku
kutuk bertaburan dari bibirku
ada rangkaian rencana cela yang menari-nari di kepalaku

apa warasku pergi?
apa warasku pergi?
apa warasku pergi?


benci ini tak perlu lagi disiram
terjebak realita semu, mantra-mantra sukar dipahami tetapi nyata efeknya
betapa sulitnya meracik ramuan ketenangan jiwa

kalau kamu jahat, lalu aku balas jahat
apa bedanya kamu dan aku?
aku tidak mau sepertimu
bukan pilhan pasif, dengan sadarku
warasku ada
aku pemenang petak umpetnya!
040719 | 00:55 AM pertanyaan tadi malam, seperti rokok yang kubakar diujung meja, kubiarkan mati dihisap angin.
GEIGA VIA TANARO Jul 2017
Sudah tau kenapa tuhan menciptakan gravitasi?
Pada hakekatnya semua yang diciptakan-Nya akan jatuh
Itu akan mementukan mau jadi apa kita
Jadi telur di atas lantai
Jadi bola tenis di atas sofa
Jadi bola tenis di atas lantai
Atau mau coba jadi telur di atas sofa?
Yang mudah goyah lalu jatuh ke lantai
Semuanya sama sama pernah jatuh
ZZ Mar 2018
penuh sesak dan sakit,
yang kini kucoba hadapi ternyata bukan sekedar itu.
bukan sekedar melepaskan diri dari cinta duniawi,
tapi perihal sebuah kerelaaan.
perihal menciptakan ruang kosong penuh kepasrahan dalam hati.
yang memang, tak akan ada yang mengerti
kecuali Dia, Ilahi Rabbi

bukan pula sekedar siksa rindu yang kurasakan sekarang
tapi untuk bisa berjumpa, dan bersama di waktu mendatang
karena visioner bukan hanya mampu menyusun apa yang ada didepan
tapi dimulai dari bisa membedakan, mana yang sementara mana yang dibawa ke bilik kuburan

dan karena kaya bukan hanya perihal harta
tapi seluas apa hati kita bisa ikhlas hingga lapang
dan pasrah bukan cuma perihal kata
tapi seberapa ingat kita berserah tiap kali cobaan datang.
14 Juli 2017

dapat juga dibaca di https://tintaqabila.wordpress.com/2017/07/14/jauh/
Aku menciptakan bingkisan berbentuk hati,
membungkusnya dalam rusuk rapat melengkung
agar tidak ada celah sedikitpun untuk kesedihan itu terlihat padamu.

Puisi-puisi kita pernah menjadi hadiah untuk duka dan luka yang samar-samar,
lalu air mata adalah bentuk kebahagiaan itu sendiri.

Kita adalah kado untuk perayaan perpisahan di tiap hidup seseorang.
Awal kita adalah degup jantung kencang yang membuat rasa penasaran,
sebelum akhirnya napas kita tersengal-sengal.
Indonesia, 30th October 2019
Arif Aditya Abyan Nugroho

— The End —