Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
 
Mungkin memang hanya diriku
Yang terlalu dalam jatuh dalam godaan asmara
Hingga membuatku terasa mati dibunuh diri sendiri
Sengaja menyayat hati
Menutupi bingar amarah ini
Sakit yang membuatku terenyum
Tersenyum dengan hati merintih pedih
Bunda, tak ada tempat bagiku untuk kembali
Siapakah diriku
Dimanakah hati ini terbuang
Hanya memandang kosong dalam angan tanpa buaian selayang pandang
Meratap pada langit
Berdusta pada tanah
Kini tinggallah aku berdua dengan-Mu
Masih adakah tempat bagiku di pangkuan-Mu?
Aku butuh kau
Ingin ku merengkuhmu
Ingin ku membelai wajahmu
Ingin ku menggenggam jemarimu
Ingin ku mencium keningmu
Merasakan hangat tubuhmu
Nafasmu
Senyummu
Denyut nadimu
Kehadiranmu menjadi narkotika untukku
Ketergantunganku akan hadirnya dirimu
Membuat pikiran ini kacau balau
Sakau
Hangat tubuhku untukmu
Kupersembahkan nyanyian rindu untukmu
Tik tok tik tok
Suara jarum jam menggema dalam ruangan kosong tanpa makna
Menggerogoti memori memori lampau
Menghadirkan sebuah kenangan
Tik tok tik tok
Sunyi, sepi tanpa kehadiranmu
Senyumanmu
Kerinduanku
Menjalar disetiap nadiku
Tik tok tik tok
Engkau pria ku
Tegakah kau membuatku menunggu
Menunggu hal yang tak pasti
Bagai matahari dan bulan yang berdampingan
Tik tok tik tok
Bahkan eksistensimu melebihi suara jarum jam
Yang selalu menggema direlung hati ku
Yang bahkan kosong melompong
Tik tik tik tik
Kini tak terdengar lagi
Jarum jam sudah lelah
Waktu sia sia
Terkelupas bersamaan dengan hujan yang membasahi hati
Tulisan tanganmu
Surat darimu
Membuat ku terbangun dari mimpi indah yang panjang
Kutarik simetris bibir ini
Tak sanggup
Ketika kucoba menampakkan raut bahagia
Tak bisa
Hati ini terus menjerit
Menangisi segalanya
Menerjang batas logika
Emosi seorang wanita
Dalam kerlap kerlip dunia malam
Debuman musik keras menggema dalam telinga
Menggeliat diantara tubuh para adam
Mengumbar buah dada
Menebar wewangian erotis
Menarik para lebah mendekat
Jalang bukan sembarang jalang
Mendesah indah hanya bermodalkan tubuh molek
Selembar uang sengaja tersangkut dalam lingerine
Senyuman diberikan
Membuat libidoku tak terbendung lagi
Mengoyak pakaian minim yang menghalang akses untuk menjelajah tubuhmu
Kau mendesah lagi
Melodi indah mengiringku menuju surga dunia
Peluh yang menyatu malam itu menjadi saksi
Betapa indahnya tubuhmu bak bidadari
Kuhantam titik titik nikmat dalam tubuhmu
Kau bernyanyi, nyanyian erotis terindah yang pernah kudengar
Kutatap wajahmu, rona merah dan peluh menyatu
Wajah sempurna
Penglihatanku berkabut
Sekelebat cahaya putih menyilaukan terlihat
Ketika kita bersama menikmati indahnya surga dunia
Benih benih janin tak sanggup kubendung lagi
Kau pun mendesah lagi
Ah, kau memang bukan sembarang jalang
Dalam hening malam
Ku terbaring di ranjang penyesalan
Di temani lolongan anjing yang menggema keseluruh ruangan
Menambah kekosongan dalam hati
Menyesal ku mencintaimu
Hatiku yang mulanya merah merona
Kini tergantikan oleh HITAM
Kau mencabik cabik hatiku
Mempermainkannya
Membuangnya
Kedalam jurang para pecinta
Tuhan...
Apakah aku berdosa?
Apakah aku telah melampaui batas?
Tuhan...
Berikanlah aku kekuatan
Berikanlah aku waktu lebih lama
Tuk kembali pada jalanmu
Ketika pagi beranjak malam
Memutar seribu kenangan di angan
Menelusuri ruang ruang berkarat
Hingga berhenti disatu titik
Teringat asam manis kehidupan
Jiwaku terenyuh
Hanyut dalam ombak mendayu dayu
Itukah kamu cinta
Sayang yang melekat seperti nadi
Suara jangkrik menjadi iringan
Berlari, tertawa, menangis bersama
Aku tau aku tak bisa
Menarik memorimu dan berdansa
Kasih lain telah membawamu
Ketempat suci
Yang bahkan tak bisa ku raih
Next page