"Hello" Poetry
Classics
Words
Blog
F.A.Q.
About
Contact
Guidelines
© 2024 HePo
by
Eliot
Submit your work, meet writers and drop the ads.
Become a member
Yulia Surya Dewi
18/F/Kediri, Indonesia
0 followers
/
632 words
Follow
Message
Block
Stream
8
Poems
8
Latest
Popular
A - Z
Favorites
1
Yulia Surya Dewi
aku
yang
allah
kau
hijau
takut
ini
dari
jalan
adalah
heart
dia
tahu
tak
sekolahku
dan
maret
akan
jarak
rain
tidak
teblung
siapapun
untuk
pada
tuhanku
silence
melompat
dalam
teyot
dengan
sini
berlari
kodok
mencoba
berjalan
hanya
keluarkan
tanpa
wound
kembali
ada
pohon
hati
putus
jalanku
song
hambamu
semakin
kesenangan
tampak
tuntunlah
pintu
singing
memudar
malam
kemungkinan
kecil
berdarah
benar
orang
cahaya
tuhan
maha
seperti
asa
membuka
diam
rasa
tetapi
gadis
putih
namun
zaman
selain
serba
disini
siapakah
bukanlah
arah
lost
night
selamatkan
semua
sudah
carving
cantik
lagi
menyisir
test
indah
kemana
trepidation
selama
time
mengunciku
mendorongku
mengapa
pencari
kematian
meraih
hate
unfeeling
contemplating
berikanlah
ingin
void
kegelapan
merintih
telling
istimewa
bringing
kaulah
tempat
loneliness
diujung
leave
suasana
spiritual
ten
mesin
menyembah
naik
menjauh
ruangan
melt
waiting
falling
hero
loose
kamu
mataku
hilang
mengambil
mengalahkan
feelings
ketakutan
apa
takes
beruap
live
walau
gedung
cheeks
koma
kepada
pepohonan
peganglah
salam
bangsa
era
streamed
menepisku
jatuh
mual
menciptakan
sense
mungkin
kudapati
belum
kabut
kabur
mimpimu
march
berdiri
seakan
heroes
light
teroris
memaksa
dedaunan
mohon
wind
pirang
cold
itu
menemukanmu
kesempatanku
lonely
safe
front
killed
sakit
menutup
adiwiyata
bantu
menapaki
kemari
dzat
bintang
menyentuhnya
contained
lain
sampai
berjatuhan
cara
drowning
menyatu
rindu
wanita
days
keep
place
sulit
berasap
fantasy
besi
saatnya
sounds
harus
juga
setiap
seketika
listen
rupawan
matahari
karena
recesses
modern
membuat
rained
hadirmu
rainwater
berpisah
hatiku
ramping
pain
kan
alam
jelmaan
diruangan
batin
liberate
kutemui
padaku
bernegosiasi
tembok
emotions
melody
akhir
delusi
ragaku
dingin
etika
tears
kaki
kehilangan
membiarkanku
takkan
denganmu
agung
biarlah
worried
ciptakan
tiada
menghantarkan
kesukaanku
baru
jadi
tertawa
angin
gelisah
menjatuhkan
perasaan
pandangan
bertikus
tanganku
moans
gelar
gelap
quiet
strains
sadar
separation
terbangun
tempatmu
sejuk
bagiku
pangeran
formed
merana
kunanti
keren
imajinasiku
volunteer
pierce
bila
imagination
menghiasi
bawah
ecstasy
erat
panjang
kapankah
tattoo
berikan
sama
dunia
bagi
pekat
menyerah
hanyalah
memeluknya
membenciku
cries
kucari
langkahkan
sky
hatimu
kursi
rahmat
desa
melihat
menari
kesana
kembalilah
bukan
rontokan
continue
berpikir
godiva
terheran
convey
knife
blowing
ilusi
consolation
lututku
hiding
terpaku
lewat
kesempatan
surga
gundah
rumput
bisa
batu
menatap
bangkitkan
daun
sinar
kurasa
menemukannya
stuck
splash
bangunkanlah
pribumi
berambut
bus
berkata
berteduh
hear
kuning
sayur
places
berhenti
inside
untitled
sadness
seorang
duri
benda
selamatkanlah
carved
curl
tolong
pedih
menemukan
nan
dimanakah
beriman
menyejukkan
fell
membuatku
kehidupan