Hello + Poetry
Classics
Words
Blog
F.A.Q.
About
Contact
Guidelines
© 2024 HePo
by
Eliot
Submit your work, meet writers and drop the ads.
Become a member
Diska Kurniawan
Indonesia
7 followers
/
1.5k words
Follow
Message
Block
Stream
16
Poems
16
Latest
Popular
A - Z
Favorites
6
Poems
(1)
Members
(5)
Diska Kurniawan
yang
dan
kau
aku
tak
itu
dengan
dari
semua
takut
lalu
adalah
ketika
jika
dia
mereka
hanya
akan
ada
dalam
jalan
pergi
merasa
pula
selalu
namun
kuning
jendela
kalian
pada
rumah
tanpa
jiwaku
ini
selayaknya
sang
air
hingga
kami
masuk
berlari
atau
kenangan
pernahkah
untuk
mati
tahu
sebuah
diantara
cinta
tawa
tangis
tepi
menjadi
dimana
malam
ingin
biru
telah
apa
ibu
oleh
kabut
sebotol
nanti
pernah
surat
bintang
tiap
harum
juga
setiap
para
karena
sudut
doa
kita
bagai
sebagai
semilir
ujung
seharusnya
pekarangan
lived
maut
senyap
tetes
sama
melihat
pagi
tetap
kasih
saat
darah
bisa
tentang
lelah
bapak
lebur
kata
berani
kemanapun
partikel
tahukah
resah
tepat
agar
kamu
dusta
senja
pemabuk
dirimu
atheis
satu
berandai
matanya
gantung
atas
menangisi
seharum
berharap
orang
lintas
mencari
kukubur
nadi
inilah
waktu
terbang
haru
mayat
mata
harga
diri
pulang
kolibri
memandang
semuanya
namanya
angin
biarkan
dijejali
mencuri
pukul
kebajikan
soal
pasar
sisi
burung
bayar
rahasia
hancur
perjuangan
menyesali
kertas
pembuluhku
pandangan
sehingga
lupa
perempatan
tua
memang
semalam
penawar
ditengah
kuhembuskan
diantar
kota
matamu
will
dipelihara
sekali
pasir
nomor
karang
hanyalah
engkau
dadu
langit
arak
hidup
kafir
sudah
kejujuran
belaka
merah
daun
lagi
cobalah
berakhir
dulu
saja
berhenti
jiwa
seorang
kamar
dimanakah
jarinya
lalang
dituju
lelaki
mengapa
merahmu
tiba
sleep
wangi
hate
jendelanya
bermabuk
rerumputan
beberapa
mengambang
indah
becak
smile
pendeta
pilot
pengingat
berlabuh
manis
sesaat
temani
kusimpan
merintih
sepasang
jeritkan
biasanya
bersenyawa
tubuhku
warung
die
asamu
mudanya
menginjak
bergundu
kunci
anggur
padam
sana
menyerobot
meraih
renung
anak
bertelanjang
sayu
seteguk
membiru
melesat
terbilang
jantung
muram
diberi
sedangkan
cemasmu
dapat
racun
berbaring
harapan
menghembuskan
keduanya
tanya
bereaksi
serdadu
apakah
berjingkat
berembun
jeda
lapar
kuingat
cintamu
suntik
ilmu
mula
keluar
peduli
mendapati
tempatmu
gugurnya
sein
lelahmu
berlebihan
bos
mengambil
mengedip
darimu
lelap
berselimut
logika
tabu
api
motor
besaran
belanda
bocor
tar
kuterbangkan
memiliki
mengejar
live
suara
bagikan
kebijaksanaan
musik
bersua
surya
dipisahkan
isak
padang
nimbus
parfumnya
semangatnya
memudar
dibasuh
pecah
telingaku
meraut
ferrous
kusut
guling
sosok
kalungnya
pemilik
tuan
tembakau
pastilah
iba
salah
malu
sucks
bersama
ubahnya
tergagap
obvious
vodka
menguning
berbatu
jatuh
besar
menembak
dengarkan
bertanya
mungkin
kutenggak
melintas
lama
belum
sit
memusingkan
nyanyikan
menemani
sendok
swore
meredup
memoir
seakan
menadah
mau
duduk
ditepi
menggapai
perhiasannya
hawa
kubakar
gasp
menguar
kecil
kematian
batas
menyayat
tulis
senapannya
hamparan
bermakna
martini
talk
pelukanmu
umatnya
existence
matikah
dihanyutkan
nostalgia
better
seruannya
menghamba
terdahulu
pelan
syair
bergumam
tawar
padanya
january
tempat
kaca
chandra
lembut
merindu
gagah
menatap
sukma
hari
warasmu
kecilmu
membasahi
menghapus
kaucuri
kupaksakan
seperti
missed
nyala
diesel
menolehlah
merebutnya
berkawin
lain
terdampar
harapkan
pun
jemari
seumur
keikhlasan
tenang
hantu
cara
melampau
tatapannya
sepanci
rindu
days
slither
menyerupakan
punya
terbawa
sebentar
lelaplah
disana
beginikah
saatnya
menusuk
baru
embun
tersungkur
desah
menenteng
rona
bergema
grow
jarimu
menangis
kerja
meledak
hujan
hinggap
cintai
berkilat
akal
berhasil
puisi
menggelepar
merdu
menuakan
kubur
rokok
arus
sungguh
sehitam
matter
artinya
lilin
mulutku
panjatkan
berduri
terluka
angel
setan
tergelincir
menimbang
berkilau
janggut
beruntung
penuh
medali
maupun
menguarkan
suka
membuang
lajurnya
lindu
digusur
tepian
lumpur
hatiku
pudar
gincunya
tujuh
bunting
normal
beauty
membaur
kasihku
diriku