Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Aridea P Jul 2012
Palembang, 19 Juni 2012

Oh Tuhan, siapakah dia?
Laki-laki yang rendah hati
Garis senyumnya selalu terlukis di bibir
Amat mulia hatinya membantu orang lain

Sentuhan hatinya terjatuh di pipi
Yang berbentuk air mata suci
Amal ibadahnya pastilah tinggi
Putra Adam yang sangat rendah hati
Utamakan orang lain daripada diri sendiri
Tak kenal siapa yang ia kasihi
Rasa sayang dicurahkannya setiap hari
Allah menciptakannya sebagai penolong di Bumi
Diska Kurniawan May 2016
Pasar dan pasir yang bersatu
Dipisahkan oleh janji
Ditiadakan oleh kilau emas
Yang berkilat padanya akal warasmu

Pasir adalah asamu,
Yang kau bagikan pada mereka
Untuk membangun genting bocor
Pastilah tak bisa kami genggam
                                                          
Rumahmu adalah pasar
Yang saling menjual suara
Cobalah untuk menimbang
Besaran keadilan dan kejahatan

Kami hanyalah ternak
Yang tiap tetes darah kami kau tukar
Dengan sendok dan garpu perak
Dan kau biarkan kami menggelepar?

Harga tiap tetes darah itu
Tak pernah kau bayar
Namun selalu kau tawar.
Diadema L Amadea Sep 2019
'fah masa bla bla bla bla.. bangsct.'

'cowo emang bangsct lu..
santuy, kita juga harus bangsct.'






begitulah
percakapan dua gadis
belum bisa bercakap dengan manis
di sela sela kuliah siang
sembunyi bunyi dari pengawasan sang dosen
terhalang dua ruang kelas


pertanyaannya :
satu, apakah semua laki laki seperti itu ?
dua, apakah kami berdua harus ikut seperti itu ?




ya betul sekali, dua pertanyaan tadi sangatlah retoris.

pastilah jawabannya...








tentu.










gakdeng, saya berusaha melawak saja.

dan untuk kamu, semoga tidak seperti itu ya sayang.

— The End —