Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
 Jul 2020 Lusiana
the black rose
she’s too strong,
she’s too much,
she’s too tough to love.

she’s too hard,
she’s too broken,
she’s not enough.

she’s imperfect,
she’s wild,
she’s lost in the wind.
she’s insane,
sending signs of chaos from within.
-
hi.
 Jul 2020 Lusiana
emnabee
The poet lives two lives.
One on the outside,
And one in their mind.

When you look in their eyes
You could see an abyss.

If you looked long enough
You could sink into it.

But most people don’t see it.

Take the time to read the words, though,
And you would know for sure.

The poet lives in two different worlds.
A little escape from the madness.
Or maybe, into.
 Jul 2020 Lusiana
Meera
you inhale tragedies
and exhale poetry
From where do you get your perseverance?
made of clouds
evanescent
vagabond  into the sky
waiting for you to look up
before the wind
dissolves me
 Jul 2020 Lusiana
Daniel
thank you.
 Jul 2020 Lusiana
Daniel
I have never thanked you,
for the conversations.

I have never thanked you,
for the smile.

I have never thanked you,
for asking me how i'm really doing.

I have never thanked you,
for staying alive.

Thank you,
thank you.
 Jul 2020 Lusiana
Lulu Sarmiento
We were born at the same time but in different worlds.
We walked in the same world but at different times.
 Jul 2020 Lusiana
Loveeyta
02.16
 Jul 2020 Lusiana
Loveeyta
Aku selalu suka caramu menceritakan dunia, dengan barisan kata yang asing, membuatku harus memutar otakku yang rendah kapasitasnya ini.

Aku selalu suka caramu bahagia, bahkan kamu tidak tersenyum ketika bahagia.
Hebatnya kamu, bahagiamu bisa sampai ku rasa tanpa senyumanmu yang hadir.

Aku selalu suka caramu bersedih, kamu selalu kehabisan kata. Melampiaskannya dengan hal yang bisa mematikanmu, namun pada akhirnya kamu juga butuh pelukanku.

Aku selalu suka caramu marah, kamu selalu terdiam. Sampai pada akhirnya kata maaf terucap, karena kamu takut aku akan terganggu dengan marahmu.

Aku selalu suka caramu optimis, membanggakan dirimu sendiri sampai lupa kalau di dunia ini ada orang sehebat Pak Habibie.

Aku selalu suka caramu pesimis, tidak henti menyalahkan diri sendiri, tapi tidak memakan waktu lama. Setelah itu kamu bangkit lagi.


Tapi satu yang tidak aku suka,
caramu yang selalu mematikan rasa.
Kamu tidak pernah membiarkan rasa-rasa dalam dirimu menyala. Kamu benci rasa. Sama seperti aku membenci diriku sendiri.

Tapi tidak apa,
Nanti kita sama-sama belajar untuk merasa lagi, ya?

Namun, akan lebih baik jika pada akhirnya kita yang bisa saling menumbuhkan rasa.
 Jul 2020 Lusiana
Ayesha
Beauty
 Jul 2020 Lusiana
Ayesha
I'd like being the moon;
known and adored for beauty
not for the body.

Next page