Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Coco Nov 2019
Hari ini aku merasakannya
Aku kira tidak akan secepat ini
Ternyata aku keliru

Terbesit rasa untuk berbagi
Berbagi ruang dan waktu
Berbagi tawa
Berbagi kesedihan dan kekecewaan

Aku yang tak ahli dibidangnya
Merasa diperbudak
Akal sehat ku tersisihkan
Padahal, sebelumnya aku seorang rasional

Batin bersorai bersama aku yang keliru
Menelan pahitnya kata yang tak terucap
“Apa aku mulai merindukannya?”
Aku tidak tau pasti
Tapi yang penting,
aku sudah memasukkanmu kedalam jurnal pikiranku
Dan itu berarti kau akan menjadi orang penting bagi ku
fatin Oct 2017
melihat kamu meluru laju dan melambai
biarpun jauh, hatimu aku baca
lantas aku bilang maaf
pantas dan cepat aku meluah
jelas setiap rasa aku khabarkan

sayangku,
hakikat dunia tiada siapa mahu sunyi
namun aku harus gagahi jua rasa ini
andai ada hari kita tidak bersua seperti ini lagi
dalam tidur aku sentiasa ku rasa dakapmu
dan dalam setiap hariku, sentiasa indah dengan wujud imaginasi aku tentang kamu

sayang,
bukan kah amaran dunia pada kita sudah jelas?
tentang rindu yang tak bersahutan
cerita perasan yang sentiasa dan selamanya tak pasti
dan sentiasa aku pinta kamu
untuk terus percaya aku

lalu lembut tanganmu menyapa aku
meminta aku berhenti

entah kenapa
dalam diam dan biacaraku berhenti
aku rasa nyaman dalam dakapmu

mungkin ada pekara yang patutnya aku diamkan

--mungkin ragu aku adalah sama resah hatinya

mungkin.
?

-f 1030pm oct 2nd
fatin Oct 2017
berdiri aku di tengah sibuk pasar
kelihatan ragam manusia
-bermacam

ada yang berpaut
berpegangan tangan
aku tahu rasanya
indah dan sentiasa selamat

di kedai kecil sana ada anak menangis
meminta untuk dibelikan
--umpama masalah dunia, paling besar
tersenyum aku
hai anak, andai kau tahu apa itu resah remaja
dan getir si tua

pandangan aku terkunci pada yang keliru
ditangan nya penuh dengan pilihan
dan aku kenal rasa itu
dimana cuma mahu yang sempurna
sekali lagi aku tersenyum
--mana mungkin ada yang cukup

keluh aku pada dunia
pentas paling besar
dan ramainya pemain pentas ini
ada yang yakin dengan watak nya
yang biasa sahaja juga ada

aku?
aku cuma memerhati
dan syukur
kerana masih punya nikmat untuk rasa riuh pasar

-f 611am 3rd oct
NURUL AMALIA Aug 2017
berawal dari waktu
memaksaku menyeret kakiku
melangkah gontai sambil pergi
aku merengek, terisak !
dan mengadu pada-Nya
tunggu ini secepat aku berkedip barusaja
ya, dulu memang aku kecil
nyaliku memang masih payah
masih terjerat pada keduanya
bahkan sekarangpun..

keduanya ingin aku yang terbaik
aku tak tahu yang dirasa mereka
tapi aku sendiri berontak
menyalahkan waktu yang jelas tak akan berhenti
aku kutuk waktu
mengapa begitu kilat
ragaku masih ingin tetap dirumah

tunggu, sejenak aku merasa keliru
bukankah ini baik
aku juga ingin membuat keduanya senang
mimpi harus coba kupanjat
tangga itu sudah dihadapanku
aku termasuk yang beruntung
bersyukurlah!
batinku melerai
aku meyakinkan diriku sekuat tenaga

"ini bukan rumahku" gertakku
saat aku tiba ditempat asing itu
akupun terpaksa tinggal
demi pengetahuan yang ingin kuraup
iya, jika belum paham akan kujelaskan
aku seorang mahasiswa sekarang
predikat yang melekat padaku kini
berat..
pandangan semuanya akan berbeda terhadapku

sungguh aku menemui teman baik
berjuang sama sama, namun tetap harus sendiri
aku menarik nafas..
waktuku kini juga telah memaksaku
rasanya pagi sudah menjadi sore
agaknya aku harus selesaikan hariku
mengerjakan tugas akhirku disana...
memang sulit sekali ketika saatnya tiba harus merantau untuk mencari ilmu, apalagi aku anak tunggal. gak bisadeh jauh dari ortu, and btw jadi anak kos itu enak enak enggak, mungkin kamu kamu juga kalau anak kos bakal ngerasain. dan welcome skripsi.. hope you will be passed sweetly.. okay waktu memang sangat cepat berlalu, gunakan waktumu sebaik mungkin. akupun masih belajar dan mencoba.
JA Feb 2017
CINTA

Orang kata cinta itu buta

Yaa....

Memang buta...

Aku buta cinta kepada orang yang tak penah aku kenali tak penah aku impikan

Tapi....cinta itu datang dengan sendirinya...
aku sendiri celaru dan keliru mana datangnya cinta yang tak penah ku impikan ini........

Mana mungkin aku kenali dia?
Hanya penah mimpi walaupun sebentar
Walaupun hanya dengan melihatnya didalam alam maya

Buta apakah ini?
Cinta apakah ini?

Adakah ini datangnya sebentar atau berlarutan?

Andai sebentar aku syukur kerna tidak sakit utk rasa ini.......

Andainya berlarutan rasa ini? Bagaimana aku untuk hadapi.....oh Allah ku.. ku perlukan engkau

Sakit......

Sakit..........dada ini
Aku tak sanggup untuk rasa ini......

Aku tak sanggup untuk pedam rasa ini.....

Adakah engkau rasakan wahai orang yang ku cintai dalam diam?

Terlalu sakit untuk pedihnya jatuh cinta ini

Andai saja engkau tahu...mungkin kau akan cintai aku jua?

Pedam dan pedam

Hanya doa ku dari ilahi ku persembahkan rasa ini
Hanya ilahi ku sahaja tahu betapa pedihnya hati ini

Moga saja engkau akan jadi miliku seuatu hari nanti
Kekasih dalam diamku

- JA
fatin Oct 2017
hembus aku nafas kelelahan
membaca bait cinta yg ditulis para muda
masing-masing melempar rasa
namun siapalah aku
mengatakan tidak pada rasa indah itu?

resah kamu mungkin tenang untuk aku
tatkala dunia goncang berebut harta
aku disini masih keliru tentang rasa
kemudiannya, aku melihat lirik mata anak muda yang sedang bebas teroka dunia
indah dan segar matanya
bersinar umpama harapan cerah sentiasa menanti mereka

sempat aku pesan anak muda,
teruslah berjuang demi rasamu
sematkan cinta kepada setiapnya
agar mudah kita kemudian hari kelak

kerana aku pasti
cinta yang tumbuh itu akan bersemi
dan terus ramai...

hingga satu hari, kan seluruh dunia tersenyum.
maka, teruslah.
teruslah...menulis..


944pm
oct 2nd 17
Alia Ruray Jan 2015
Aku membencimu, karena kau buatku benci akan diri.
Ya, benci tidak bukan adalah rasa yang buruk.
Tetap saja kubenci.

Aku benci
Untuk semua indera kesepian
yang kerap kau tebar, oh hanya untukku.
Atas semua rasa ketidakbisaan
yang tentu diberi tanpa sadarmu.
Kepada semua cita keserupaan
yang dengan sederhana menyeret sendu.
Dalam semua ragam roman
yang buatku mati kutu.
Lalu yang terpenting...
dengan semua daya tarikmu.

Tidak, kau keliru.
Aku tidak memujimu,
sudah jelas tertera; aku membencimu.
Ugh, kau buatku sesak sampai kepayang
Tersengal-sengal, girang.
VM Jan 2021
Tiga musim berturut-turut aku berupaya keras menggila
Di saat kewarasanku sedang ambruk
Pada saat yang sama aku tidak tahu apakah kau sadar bahwa aku sedang merasa
Atau jangan-jangan kau memang tidak pernah memerdulikannya
Sedikit banyak aku berharap semoga kau tidak perlu membaca ini
Jika iya, artinya aku sudah tiada di sini

Meskipun aku harus melihatmu mengenakan kaus hitam dengan rambut sepanjang itu—tentunya aku tak tahu bahwa rambutmu bisa tumbuh sepanjang itu
Dengan bunga berwarna kuning di telinga
Kau nampak seperti orang asing di mataku dan itu membawa ketersengsaraan sendiri
Suara-suara teriakan temanmu yang membuatku tertunduk layu
Semoga kau sadar bahwa—ya, aku keliru, tapi bukan itu harapanku
Aku tak pernah berburu air mata
Cacatnya tindak-tanduk
Dambaan-dambaan fana
Janjimu menjadi cerminan bahwa semuanya tak semestinya terjadi
Jika ya, artinya kau sudah tiada di sini

Mengenai ibuku—kau tahu dia tak paham bahasa tubuhku
Tak paham raut lukaku
Untuk perundingan hening pada pagi buta lain nya
Sepertinya kita terbiasa mengemasi firasat
Untuk senyuman tanpa arti dan tangisan tanpa rupa yang masih saja dipertimbangkan
Akankah kau halang aku untuk menghembus telapak kaki nya?
Jika ya, artinya aku sudah tiada di sini

Si Manis, yang tutur kata nya lembut
Namun siap untuk memecahkan piring makan kesukaanmu
Ruam pada tubuhmu
Bukan salahmu
Masihkah kau berdiam mematung?
Untuk anjing-anjing yang terus kau rawat
Noda pada kamar mandi yang kau bersihkan
Dan kaki-kaki yang kau pijat
Jika ya, artinya kau sudah tiada di sini
Favian Wiratno Dec 2019
Pilu dibalik rindu kembali menggebu,
Hujan di bumi sama derasnya.
Kukira aku melupakanmu,
Ternyata hati ini kembali keliru.

Hati mana yang tidak berdetak,
Melihat dua pasang mata seindah samudra?
Ucapan membisukan dari bibirmu,
Sayang, rindumu mengusikku.

Kacau, Hati ini.
Sudah berapa kali disakiti?
Malam dan Siang berganti,
Lekaslah kau pergi.

Pilu dibalik rindu kembali menggebu,
Rintik hujan di bumi sama derasnya.
365 hari berlalu,
Sudahkah kau merindu?

— The End —