Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Favian Wiratno Oct 2020
jiwa ini kembali meragu; terbeban pertanyaan memburu.
rasa tidak tentu,
entah apa yang ditunggu.
berawal dari sebuah tatap,
rasa ingin sekali menetap.
entah apakah diriku ini sedang kalap,
atau hati ini memang sedang berharap.
jiwa ini kembali meragu; sepertinya aku jatuh cinta padamu.
Shannon Soeganda Sep 2020
One cooked in Melbourne,
the other cooked in Jakarta.

One finished her medium-rare steak,
the other has not.

One went to wash the dishes,
the other watched her while smiling sheepishly.

They were 4 hours apart.
Little did they know---
that was going to be their last quality time
spent together

in the name of

"You and I both together.".
Lost in Melbourne, gone in Jakarta?
Favian Wiratno Aug 2020
Tiga tahun lamanya berlalu begitu saja,
Pertanyaanku masih sama;
Apakah cinta ini masih ada?
Atau sudah tertiban perasaan lara?
Favian Wiratno Dec 2019
Pilu dibalik rindu kembali menggebu,
Hujan di bumi sama derasnya.
Kukira aku melupakanmu,
Ternyata hati ini kembali keliru.

Hati mana yang tidak berdetak,
Melihat dua pasang mata seindah samudra?
Ucapan membisukan dari bibirmu,
Sayang, rindumu mengusikku.

Kacau, Hati ini.
Sudah berapa kali disakiti?
Malam dan Siang berganti,
Lekaslah kau pergi.

Pilu dibalik rindu kembali menggebu,
Rintik hujan di bumi sama derasnya.
365 hari berlalu,
Sudahkah kau merindu?
f Nov 2019
sama-sama tahu janji tidak akan ditepati
semesta pun tertawa, bodoh sekali
dua orang yang saling jatuh cinta
saling mengucapkan harapan
agar bahagia tidak cepat berlalu
f Mar 2019
Terimakasih Jakarta
saya bersyukur. Sore itu ada kesempatan
dimana, segelas susu cokelat dan secangkir kopi susu, bertemu di hiruk-pikuk Jakarta
kali ini saya berterimakasih karena macet Jakarta. Seakan-akan waktu berhenti untuk mempertemukan kita.
Sharon Talbot Jul 2018
Twilight washes the bedlinens blue
And striped with flickering light they seem to move
And beckon us to lie in their folds,
Drawing away our clothes,
Pushing some to the floor.
Who are we to resist,
As the pretty song of strings off-key,
Winding through the forest rain
Like a goddess shedding robes,
Manipulates our minds and skins,
Only appeased by the union of
Heaven and Earth, of you and I?
Let us oblige them with our bodies,
You descending like the rain upon me
And I rising to you as the urgent river in waves
Beneath you until we are One?
If only for a night, in the Indonesian dark,
The tinkling droplets on the roof,
The flickering fires, the clouded desires.
We will send our lust into the mist and air,
So that it knows us when we are done at last,
And in every night until the world ends.
This was probably inspired by a scene in the film "The Year of Living Dangerously", about two lovers caught in the overthrow of Sukarno in 1965, now known as a coup by British and probably American governments. Their liaison in the forest is a more basic acting out of the overthrow of tyranny...but of which tyrant?
Favian Wiratno Jun 2018
Kupersembahkan cintaku kepadamu.
Bersama senyuman dan ketulusanku kepadamu.
Dan selalu menjagamu dimanapun dan kapanpun kamu berada.
Bisakah kamu melakukanya juga?
Mencintaiku seperti aku mencintaimu.
Menyayangiku seperti aku menyayangimu.
Menjaga perasaanku seperti aku menjaga perasaanmu?
Kupersembahkan cintaku kepadamu,

Walaupun aku tau kamu tidak akan pernah mencintaiku seperti aku mencintaimu.
Jovanka Marsha S Dec 2017
JOGJA

“Jogja sedang berusaha menutupi kesedihan karena penyesalannya, buktinya akhir-akhir ini Jogja ramai sekali”
“Untuk apa Jogja bersedih?
Bukankah banyak yang mencintainya selama ini?
Buktinya Jogja bisa dengan mudahnya tebar keramahan kesana-kemari kemudian mendapatkan banyak hati.”


JAKARTA

“Jakarta sudah tidak kuat lagi menahan sakit perasaannya hingga ia menangis, buktinya kemarin hujannya turun deras sekali”
“Untuk apa Jakarta menangis?
Bukankah Jakarta begitu kuat?
Buktinya ia tahan mendengar suara bising dari banyak pasangan kekasih yang melempar janji-janji palsu selama ini.”


BANDUNG

“Bandung bingung menanggapi apa yang terjadi terhadap Jogja dan Jakarta, buktinya ia hanya bisa diam.”
“Tidakkah kau tahu bahwa bandung selalu bersuara?
Tetapi selama ini suaranya tersamarkan oleh suara hujan.
Buktinya suaranya tidak bisa dibuktikan.”
poeticmetaphors on Tumblr
Jakarta | 16 Jul | 2.06 AM
Next page