Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
 
Coco May 2022
Rabu ke rabu
Abu semakin kelabu
Mengapa aku bersendu?
Aku yang kecewa dan mengecewakan

Semoga kelak kau semakin berharga
Begitu pun aku
Sehingga jika diizinkan bertemu kembali,
kita mampu bersinar bersama
#puisi #indonesia
Coco Mar 2022
Tentang malam yang berhembus sunyi
Tetapi juga sangat berisik
Terutama di hati dan pikiran ku
….
Saling menyakiti adalah kita
Saling menyayangi juga itu kita
Tapi saling berkomitmen, apakah ada kita di ciptanya?
Coco Jul 2020
Menuju malam sabtu, lagi lagi aku menghela napas

Melihat caramu menatapku, itu membuatku sakit
Mendengar suara mu saja aku muak
Bagaimana kau melangkah
Bersenandung kala di motor
Menyapa mereka yang kau bilang teman
Memuakkan

Kau tau? Bahkan saat menggenggam tanganku, rasanya seperi kau mencekik hatiku
Sesak

Kau; Tertawa hingga berurai air mata
Aku; Menangis tanpa melepas air mata

Kau lihat kan perbedaannya?

Apa memang aku yang harus bersakit?
Apa aku layak menerima ini?
Apa yang sudah ku lakukan di kehidupan sebelumnya hingga aku mendapatkan rasa seperti ini?
Tolong jawab aku
Coco Nov 2019
Hari ini aku merasakannya
Aku kira tidak akan secepat ini
Ternyata aku keliru

Terbesit rasa untuk berbagi
Berbagi ruang dan waktu
Berbagi tawa
Berbagi kesedihan dan kekecewaan

Aku yang tak ahli dibidangnya
Merasa diperbudak
Akal sehat ku tersisihkan
Padahal, sebelumnya aku seorang rasional

Batin bersorai bersama aku yang keliru
Menelan pahitnya kata yang tak terucap
“Apa aku mulai merindukannya?”
Aku tidak tau pasti
Tapi yang penting,
aku sudah memasukkanmu kedalam jurnal pikiranku
Dan itu berarti kau akan menjadi orang penting bagi ku
Coco Sep 2019
Silau mobil menabrak kelopak mataku
Bersandar pada jendela kenangan
Sambil tangan berpeluk pada ruang hampa

Aku melewati bekas tapakan kita, lagi
Aku langsung mengembara melewati waktu

Masa itu, kita duduk berdampingan
Sangat jelas diingatanku
Didalam bis, kita mengobrol
Kau duduk bersandar di bangku mu
Dan aku yang bersandar di jendela

Kau hanya fokus padaku
Menatap ku dengan sabar sambil mendengarkan cerita ku
Bahkan, kalau boleh jujur, pada masa sekarang pun aku masih ingin tatapan itu, lagi

Bagaimana kau tersenyum melihatku berimajinasi
Menyambut segala harapanku

Tuan, aku ingin melihatmu lagi
Adakah celah kesempatan itu?
Masihkah kau sama seperti isi memori ku?
Hope u get the feeling
Coco Aug 2019
Dari 1000 langkah bersama,
Ku tau artinya
Kita bukan selangkah
Tapi setujuan
Kau ingin melalui B dengan tujuan C
Aku ingin melalui A dengan tujuan C
Aku baik baik saja
Aku percaya, berbeda bukan berarti salah

Kau selalu membenarkan argumen
Mengagungkan apa yang kau yakini
Mengucilkan yang berbeda denganmu
Tidak bisakah kau akui saja?
Aku benar dengan pandanganku
Dan kau juga benar dengan pandanganmu

Tidak bisakah kita redam ego
Dan melangkah sejajar?
Bukankah tujuan kita di awal seperti itu?
Coco Aug 2019
Disela musik yang teburai,
Terdapat rasa yang menyatu

Sambil bernyanyi terdapat dua pasang mata yang bercahaya
Saling tarik menarik
Menjaga agar tetap satu frekuensi

Sangat lucu melihat ini semua
Bagaimana musik dan nyanyian dapat menutupinya
Padahal, pipi keduanya telah bersemu
Bibir keduanya tak henti melengkung ke atas
Ditambah, sudah saling mengenal
Sungguh kurang apalagi?
Next page