Setanmu itu,
Ia masih menghampiriku
Duduk di ujung kuku kakiku
Untuk mengaji
Agar aku tidak pernah lupa
Pada satu pertanyaannya:
Mengapa
Aku sampai membakar diri
Untuk menjual jiwa
Pada nyala sepercik
Padahal lamanya
Tak lebih dari sedetik
Kenapa, tanyanya,
Aku terbaring siang dan malam
Dengan jarum-jarum
Di sekujur tubuh
Yang dengan sendiri kutusuk
Kenapa,
Balik kutanya,
Kenapa
Aku masih di sini?