Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Maman Screams Jan 2014
Sebelum nafasku yang terakhir
Ku luar kan kepadamu
Engkaulah yang ku tunggu
Engkaulah bintangku

Dan kamu
Aku masih sayang kepadamu
Biarlah ini satu rahsia buatmu

Adakah ini suatu mimpi
Yang selama ini engkau menyelami
Menyinari
Menghiasi alamku dengan warna cinta pelangi

Engkau ada tetap dihatiku walau ku tiada
Engkau ada tetap dijiwaku walau bisa
Dan ku harap kau maafkanlah segala dosa
Sebelum ku pejamkan mata untuk selama-lamanya

Dan kamu
Aku masih sayang kepadamu
Biarlah ini satu mimpi indah bagiku

Apabila nadiku berhenti
Tamatlah sudah puisiku ini
Tapi ini bukanlah satu erti
Kuharap engkau kan terus bermimpi

Kubina cinta di alam mimpi
Bayanganmu ku kan salji
Selalu berada sentiasa disisi
Selamanya kepadamu
Aku..
Aku berjanji..


©2014 RevoLusi
©2014 Maman Screams
Taken and re-arrange with consent from my band "RevoLusi".
Lyrics were taken from my band upcoming latest single, "Mimpiku Yang Terakhir".
The whole lyrics have been re-arrange and some phrases are added in for this piece.
This is my first time writing up a song in my mother-tongue language, "Bahasa Melayu".
This is the poetry version for the song.
el Mar 2016
lagi, aku menulis untukmu. tidak pernah bosan jemari ini menari diatas kertas putih merangkai kata hanya untukmu, seseorang yang lebih berharga dari sebutir berlian termahal di duna ini.

teruntuk seseorang yang namanya masih belum mampu aku tulis diatas kertas ini,
selamat hari minggu. semoga minggu depan lebih baik dari minggu ini. tenang saja, aku sudah meminta kepada Tuhan untuk menukar seluruh kesedihanmu selama seminggu ke depan dengan kebahagiaanku. ah, tenang saja. aku bisa menahan rasa sedih sebanyak apapun itu.

apa kabar? bagaimana senjamu kemarin? apakah mengesankan? ah, sangat disayangkan. bagiku, setiap senja datang mengunjungi mengintip dari sela-sela jendela kamar, sinarnya selalu mengingatkanku kepadamu. aneh, bukan? hah, mengapa setiap hal yang aku lihat selalu mengingatkanku padamu? mau sampai kapan kamu tetap bersarang dibenakku? tapi aku berjanji, setelah kamu selesai membaca surat usang ini, aku sudah melupakanmu dan seluruh kenangan indah tentangmu.

tujuanku kali ini adalah untuk mengucapkan terima kasih. terima kasih telah mengajariku bagaimana rasanya dijaga dan diperhatikan. bagaimana rasanya jatuh hati. bagaimana rasanya ditinggalkan begitu saja. bagaimana rasanya mengukir rindu diatas batu. aku ingin berterima kasih kepadamu. dan aku berterimakasih kepadamu. karenamu, aku dapat paham bagaimana rasanya mencintai seseorang tanpa timbal balik.

aku hendak pergi. maka itu, aku menulis surat ini sebagai tanda perpisahan denganmu. aku akan pergi meninggalkanmu di belakang. aku akan melepasmu pergi, membiarkanmu mencari kebahaigaanmu sendiri. karena aku akan berkelana mencari kebahagiaanku.

aku akan mengikuti kemana angin akan membawaku. aku ingin bebas leluasa mencari penggantimu. tidak mungkin selamanya aku akan hidup di dalam bejanamu. sudah cukup banyak air mata yang tertahan karena diam mengagumi dari jauh. hal itu sudah cukup membuat hati tersayat sangat dalam. bahkan dengan kecupan macam apapun tidak akan memperbaikinya.

satu hal yang aku minta darimu.
berbahagialah dengan siapapun itu perempuan pilihanmu. hargai dia dan perlakukan dia seperti dia adalah perempuan terakhir yang akan kamu lihat. aku tidak akan pernah berhenti mendoakan kebahagiaanmu. dimanapun kamu berada, berbahagialah.

selamat tinggal. terima kasih untuk 1.700 hari ini. aku belajar sangat banyak. aku tidak akan melupakanmu seutuhnya. aku akan selalu mengingatmu sebagai senja favoritku.
berjanjilah, jangan pernah mencariku lagi.
Favian Wiratno Jun 2018
Kupersembahkan cintaku kepadamu.
Bersama senyuman dan ketulusanku kepadamu.
Dan selalu menjagamu dimanapun dan kapanpun kamu berada.
Bisakah kamu melakukanya juga?
Mencintaiku seperti aku mencintaimu.
Menyayangiku seperti aku menyayangimu.
Menjaga perasaanku seperti aku menjaga perasaanmu?
Kupersembahkan cintaku kepadamu,

Walaupun aku tau kamu tidak akan pernah mencintaiku seperti aku mencintaimu.
when the moon  writhe and crawling the silent night..
it was time to layover yearning  who clotted for sweetheart..
when the sun excited to greet the morning ..
it was time to embed cheerfulness on the idol of conscience..
sprinkle knitted heart turmoil and dew drops each cavity of jasmine petals ..

i greet to you,  my dearest sister..
each twist will crease beautiful crowded heart longing ..
so that  relieved you feel full carefree breathing..
with the presence of me,
i will fulfill your every drought in the lake of your worries ..
i will treat every your petulant  in lap with more  excellent attention ...

return back to you  as always,  my dearest sister..
to pulling  the curtain  the recesses of the heart that always hiding ..
to wrapping blush smolder desire in your heart arms ..

because your bliss,  my dearest sister..
it's  most beautiful thing that can i enjoy ever ..*

-the poetry is dedicated to a sincere friend of mine, Ha-

┈┈┈┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶ ƦУ »̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈┈┈┈┈┈┈┈

adinda

kala sang rembulan menggeliat merayapi malam sunyi..
tibalah waktu untuk menyinggahi gigilnya kerinduan sang kekasih sanubari..
kala sang mentari bersemangat menyambut pagi ..
tibalah waktu untuk menyematkan kecerian pada sang pujaan nurani..
menyemaikan untaian gejolak kalbu dan meneteskan embun disetiap rongga kelopak melati..

kusambut darimu, adinda...
setiap simpul lipatan hati yang sesak akan indahnya kerinduan..
agar terasa lega engkau bernafas penuh riang..
bersama hadirku,
kan kupenuhi setiap kekeringan ditelaga keresahanmu..
kan kumanjakan setiap rajukanmu dipangkuan perhatian nan syahdu...

berpulang selalu kepadamu, adinda..
untuk menyibakan tirai pada relung hati yang selalu bersembunyi..
untuk membalut rona kerinduanmu yang membara dalam dekapan hati ..

kerena bahagiamu, adinda...
adalah merupakan hal terindah yang dapat kunikmati..
whatever it's you're seeking won't come in the form you're expecting..
that's why they said,  "man purpose but God dispose.."
****** up along with it, then..
el Aug 2014
Di antara tumpukan bangau-bangau ini, terdapat satu harapan yang tidak akan pernah tercapai.

Di antara tumpukan bangau-bangau ini, tertoreh satu kesedihan yang tidak diketahui siapapun.

Di antara tumpukan bangau-bangau ini, aku mengubur semua mimpi indah bersama dengan setumpuk cerita pahit.

Dan di antara tumpukan bangau-bangau ini, terbesit satu keinginan yang mustahil untuk dijadikan nyata.

Biarkan mimpi tetap menjadi mimpi, biarkan aku tetap diam.

Biarkan seribu bangau menyampaikan kata-kata yang tersangkut di lidahku kepadamu
Karena aku yakin kamu tidak akan ingin mendengar suaraku lagi.
el Aug 2014
kursi di bawah pohon kenari
masih dengan setia duduk disana
tidak peduli siapa yang mendudukinya
atau siapa yang lewat di depannya
ia tetap setia menunggu kedatangannya
burung-burung dengan bebas menyuarakan
nada-nada indah berisi pesan
untuk diberikan kepadamu,
tuan tanpa nama
jangan berpura-pura tidak peduli kepada dunia
di lubuk hatimu yang terdalam, sial,
aku sangat yakin kau kesepian
kau membutuhkan seorang teman yang rela
mendengar ocehan mautmu sampai matahari
tenggelam di ufuk barat nantinya
kemarilah, tuan tanpa nama
duduk bersamaku di bawah pohon kenari
dan menikmati indahnya matahari senja
Fahali Machi Mar 2012
sekali kau berbicara jujur mereka akan mematahkan hati mu.

jangan pernah melihat mata mereka,

karena akan membuat perasaanmu tercabikcabik

ku rekomendasikan kau tuk jaga jarak,

karena sekali kau dapat, kau hilang kontrol. jangan pernah jatuh cinta,

simpan di lubang kesepianmu

yang dalam

ambillah pengalaman bahwa bertindak depresi adalah konyol.

jangan pernah berbicara jujur.

jangan pernah.

karena seseorang yang kau cintai akan berbuat yang sama kepadamu.

kalau mereka melepas tanganmu,

dan menjatuhkan mu,

dan kau jatuh…

kau hanya berakhir untuk berpura-pura kepada semua orang

bahwa semua tidak pernah terjadi apa-apa..

kau tahu….kadang..

tawa tersedih adalah yang terkeras.
do i  not ever come to you ..?
although only a jiffy night ..?
dark current visible universe embroider ..
when the earth and the moon would not come together ..

don't you know ..?
and why we do not accept each other ..?
though i still want to be together during the yearnings ..?

differences that make us fall in love ..
measurable distance, treated flavor ..
lest you get hurt ..
i'm always right there ..*

┈┈┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶  ƦУ  »̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈┈┈┈┈┈┈

apakah aku pernah tiada datang kepadamu..?
meskipun hanya sekejap malam..?
saat gelap semesta terlihat menyulam..
saat bumi dan rembulan tiada mau bersatu..

tidakkah engkau mengetahui..?
dan kenapa kita tak saling menerima..?
meski aku selama berdegup masih ingin bersama..?

perbedaan  yang membuat kita saling jatuh cinta..
jarak yang  terukur, rasa yang terobati..
jangan sampai engkau terluka..
aku kan selalu ada..
wind and fire  nor outages and charred..
KA Poetry Nov 2017
Kutarik secarik kertas putih
Kutumpahkan tinta hitam
Kutulis namamu
Kuceritakan segalanya

Cintaku kepadamu yang terawali layaknya sebuah kepompong
Hingga menjadi sebuah kupu-kupu
Terbang melintas dunia
Berakhir dengan kematian

Tetes demi tetes tinta
Menyusun kata per kata
Membentuk sebuah kalimat yang ramai
Mewakilkan mulutku yang membisu

Untuk siapa kubuat tulisan ini?
Tulisan yang tak lebih melibatkan amarah dan kebencian
Namun ditulis dengan sedikit rasa cinta yang masih melekat
Putih suci ditimpah hitam penuh dosa

Bisik Sang Hati " Lipat dan buang. Sudah cukup sudah. "
Jemari bergerak melipat surat itu
Berbentuk perahu
Perahu kertas.

Raga berjalan ke tepi laut
Seakan jiwa yang menggerakkan
Mulut yang berbisu mengucapkan sebuah doa
Tangan melepaskan surat itu

Perahu kertas,
Bawalah mimpi buruk ini berlayar denganmu
Berlabuhlah di neraka
Agar dosa dan penyesalan ikut terbakar disana.
18/11/2017 | 16.32 | Indonesia
Atta Oct 2018
Apa kabar, Tuan?

                           Lama tak beradu tatap.

Bagaimana kehidupanmu tanpaku?
Sepi,
        senang
atau
                                         lebih dari tenang.

Kenang memori kita, Puan bersedih.



      Puan tahu diluar kehendaknya untuk memohon kembali kepadamu.
      Namun tiap malam Puan meraung sepi, terisak sesak. Puan menyerah namun Puan tak bisa melepaskan.







Puan hanya ingin berbicara barang lima detak,
Puan ingin Tuan tahu,
Tuan masih bertahta di hati Puan.
Favian Wiratno Dec 2018
Oh, Lihatlah!
Kamu bersama pasangan barumu!
Berjalan diantara kerumunan sambil memegang tanganmu!
Menggengam tangan kecilmu dan juga hatimu!
Oh, Indahnya!
Kamu tersenyum bersama pasangan barumu!
Meninggalkan semua yang ada dipikiranmu!
Mencubit pipimu jika ia mau!
Oh, Astaga!
Aku masih mencintaimu!
Tapi kita berdua tau bahwa aku tidak akan pernah bisa kembali kepadamu!
Buanglah perasaanmu jauh-jauh!
Oh, Sungguh!
Janganlah kembali kepadaku!
Karena kita berdua tau, bahwa aku sudah tidak pantas bersamamu!
fresh-outside Dec 2016
kadang, waktu yang panjang pun tak cukup untukku menceritakan kepadamu apa-apa yang terjadi padaku
waktu yang tak cukup atau kadang bibir yang terasa kelu?
entah apa alasannya, aku buuh waktu yang lebih panjang! dua, satu, empat, sembilan jam saja tak cukup untuk ku.
seberapa jahatnya engkau terhadapku, terhadap orang yang menyayangimu, aku selalu memiliki kata 'nyaman' sehingga aku selalu suka bercengkrama bersamamu.
Iqbal Ramadhan Apr 2019
Aku telah mempunyai satu hati, dengan ini tak perlu aku merangkak mengemis cinta kepada siapapun. bukan cintamu yang mendorongku datang kepadamu.
Aku tidak miskin akan hal ini, sebab keinginanku hanya menjaga mu dalam hening.
KA Poetry Sep 2017
Setangkai mawar merah
Kupersembahkan untukmu
Kekasih hati
Pujaan hati
Dambaan hati

Malam hari, suasana yang indah
Bintang bertebaran di langit yang menerangi dirimu, kekasih.
Alam yang menjadi saksi
Bahwa kuungkapkan
Cintaku
Kepadamu
Seorang wanita dipelukan alam.

Cinta, kesetiaan, hidupku
Kupersembahkan untukmu.
24/09/2017 | 18.44 | Indonesia
Mousamous Apr 2018
pasal VI: tentang aku dan kau; sebuah rasa dalam diam.

- yang aku percaya, skenario tuhan selalu indah walau tak kelihatan di awal, sebab tentu saja, pemandangan akan lebih nampak anggunnya dari ketinggian. dan ini perkara melihat sesuatu dari direksi yang berbeda, atau bahkan berlawanan. rasa dalam diam.

- perihal rasa yang terus saja terpendam, anggap saja aku hanyalah secuil makhluk yang kagum kepadamu, terlepas dari senyummu yang menawan, atau paasmu yang santun, dan hal "wah" yang mereka utarakan lainnya. rasaku apa adanya, tanpa menuntut apapun darimu.

- mengingat kau dan aku tak pernah bersua dengan sengaja, kurasa, rasarasa yang kumiliki hanya akan bertepuk sebelah rasa, sekedar sapa, dan berujung tanpa kata. toh nyatanya entah aku yang sanggup bertahan ataukah memang aku yang terlalu bodoh karena masih saja bertahan, hitungan tahun tanpa jawaban terus saja membuatku beradaptasi dengan keadaan.

- dan jika dilihat, mungkin hanya usahakulah yang terus membuatku bertahan, melihat segalanya hanya jarak dan jarak yang membuat kita dekat, walau kau masih saja entah purapura tak peduli, atau mungkin memang tak peduli. tapi kuharap kau tak bosan menjadi tempat rasaku bermuara.

- menuntut kejelasan? oh, tentu bukan caraku bermain dengan memaksa kehendak. karena dimataku, rasa bukan hanya sekedar hasrat, melainkan suatu hal yang sensitif, terlepas dari rasionalnya akal. takutku kemudian hari, salah rasaku menetap, kemudian menjadikanku lupa arah pulang sebenarnya.

- sampai nanti di akhir cerita, kau menjawab segala tanya yang tak kuharap terjawab. rasa mu sedikitbanyak memiliki kesamaan denganku, sama2 dalam diam, memilih berdiam diri dalam kediamannya. hanya saja kau lebih mahir, sedangkan aku memilih nyaman dalam zona amatir.

- bahagia? kupikir begitu, mengingat rasa kita sudah samasama berirama, terlepas dari tujuanku yang enggan menjalin hubungan (entah apa alasannya). kukira jawab yang membuatku senang, namun haluan berubah arah. justru jenuh yang kurasa, lelah, dan memilih berpaling di kemudian hari.

prdks.
ps: hanya rasaku yang membuatku tertawan dalam usaha, bukan rasamu, apalagi ikatan aneh nan lemah namun menyakitkan. terima kasih telah sejenak menjadi muara untuk riak kecil ini. bagiku, kau sebatas cerita dalam senyapku.
Safira Azizah Apr 2021
Sukab yang naif dan tidak tahu diri,
aku masih hidup dan terpaksa
melayangkan surat ini kepadamu.

Aku mengelayap, mencari jalan pulang dengan nyawa yang sudah tak menempel di badan. Semenjak air bah tumpah ruah dari atas bukit kapur, nyawaku entah tersangkut di mana.

Mengapa aku masih hidup itu misteri. Mungkin karena cintamu yang sialan itu. Idih, menyatakannya saja membuatku mual dan jijik.

Akibat cintamu, hidupku terselaput kegelapan. Tapi lihatlah, bintang jatuh bertebaran di atas gelombang laut dan bayangannya terpantul-pantul, berbinar dan indah. Aku melihat wajahku dan bola mata yang tampak terang di antara kelegaman malam.

Apakah, akhir-akhir ini, batinmu kalut juga, Sukab?

Pemandangan di samudera membuat manusia menerawang jauh ke masa lalu dan sempurna melemparkan pikiran kepada dekapan kenangan. Persis seperti omong kosong yang kau selalu bicarakan dulu.

Bagaimana tentang akhir  hidup? Surga manakah yang sudi menerima kita? Akankah kita kembali atau mengembara lebih jauh lagi? Bisakah kau hitung dan bertaruh dengan dadu tentang nasib?

Aku tidak suka kira-kira,
aku mau jawaban yang pasti.

Jawab aku, Sukab.
gadisunja Apr 2023
Rinduku pemalu
tidak melulu sampai kepadamu,
kadang tersesat dalam diam
termenung, terhuyung, melamun
atau yang terparah
sudah sampai di depan pintu hatimu,
tapi Rindu lupa cara mengetuk pintu.
Selamat Hari Puisi Nasional
aku memang beda
tidak seperti laki-laki yang sebelumnya kau temui
aku...
tidak pernah yang namanya setengah

hidupku
tidak pernah yang namanya setengah
aku puas telah mencoba segala hal dengan tidak setengah setengah
aku di ajari untuk menyelam
bukan mengapung

disaat ini
aku membebaskan mu dengan sebebas bebasnya manusia
aku membebaskan mu untuk memilih
disaat aku sakit hati kau tau?
itu sakit yang bukan setengah-setengah
aku pernah di posisi yang serupa seperti ini
mungkin sekarang aku bisa lebih menerima hal tersebut,
pendewasaan mungkin?
setidaknya kau tau, bagai mana perasaan laki-laki yang tidak setengah-setengah ini pecah bagai beling, dan ku injak beling tersebut sampai aku merasakan hal seperti ini lagi, bagai bunga lily aku kembali mekar....
disaat kau kembali...
setidaknya kamu tahu, aku memaafkanmu tidak setengah dan tidak akan membiarkan mu sakit kembali, akibat berkelana terlalu jauh...

kamu rapuh...
tuhan masih baik menunjukan sesuatu itu padaku
bukan kepadamu...
mungkin kalo tuhan melihatkan padamu...
hal yang kurasakan, akan kau rasakan juga...
aku belajar untuk tidak ikut campur lagi soal hubungan barumu
mungkin nanti...
kamu akan sadar
dan tergampar akan realita yang besar
memar... bagai terkena tinju
biru... bagai lebam terpukul amarah batin
aku disini, berlatih menjadi laki-laki
untuk bisa menerima kekuranganmu, mungkin nanti tatapan ku masih seperti pertama kita bertemu, harapan yang dulu kita bual-bualkan akan ku realisasikan, hati-hati dijalan, aku menunggu di rumah...
menunggumu pulang dengan sejuta cerita yang telah kau lewati...

— The End —