Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Amira I Jun 2020
Jemariku bergetar saat menuangkan isi hati dan kepalaku kali ini.
Entah sudah berapa purnama ku lewatkan tanpa berada di bawah atap yang sama denganmu.
Bertukar suara via telepon genggam —yang hanya secuil dibanding dengan waktu duapuluh empat jam— pun ku sudah lupa rasanya.
Namun satu hal yang pasti, bagian darimu akan selalu jadi bagian dariku.
Akan ku bawa sampai ke ujung waktu.
Mungkin aku akan pergi lebih dulu, atau mungkin engkau? Tak ada yang tahu.
Semoga Tuhan tetap melindungi, di mana pun kau berada sampai nantinya kita akan bertemu kembali.

“Namamu jadi rahasia, dalam diam kan ku bawa; mendarah.”
–Mendarah, Nadin Amizah
Terinspirasi dari lagu Nadin Amizah berjudul Mendarah.
Amira I Jun 2020
Bulan kembali memutari bumi
untuk ke-enam kalinya di tahun ini.
Bersyukur, hanya itu yang dapat kulakukan
untuk segala nikmat yang masih kurasakan.
Kalau kata Pak Sapardi, dalam sajaknya
« Hujan Bulan Juni ».
Ia itu tabah, bijak, dan arif.
Namun, akankah ia turun kali ini?
untuk merahasiakan, menghapus, dan membiarkan––
––segala sesuatu perbuatan manusia, pun baik dan buruk.
ditulis pada tengah malam pergantian hari pertama ke hari kedua bulan Juni.
kautsarhilmi May 2020
~a letter for you

Kita,
Dari daerah melangsir ke kota
Dari kota berbalik ke daerah
Dan takkan dapat lagi ke kota
Lain sebab apa, lain sebab kenapa
Kendatipun impresi memberontak kita

Kota,
Kita ingat tentang kota
Kota takkan ingat kita
Sebab kita tak miliki tahta
Lain sebab apa, lain sebab kenapa
Apa daya reminisensi meronta

Kota,
Kita ingat tentang kota
Kawanan sutet di kota kita
Menari menawan menara kota
Dekorasi dari kita, gradasi ufuk dunia
Persuasi para penguasa kota
Prasasti Suwarnadwipa, pula
Visualisasi ragam abiotik Tuhan Yang Esa

Kota,
Kita ingat tentang kota
Hamparan ladang pabrik di kota
Riasan pipa asap terus-menerus menyala, gradasi ufuk dunia
Luas menggugah animo di daerah
Meski honorarium tak seberapa
Kita duga cukup tuk besar di kota
Manalagi di daerah

Kita,
Telah lama tak singgah pada kota
Lain sebab apa, lain sebab kenapa
Kota kita indah katanya
Kota, bilamana kita berjumpa pula?
Kita takkan abaikan memori tentang kota
Lain sebab apa, lain sebab kenapa
Kota kita indah katanya
Kota, bilamana kita berjumpa pula?
Dari pengagummu di daerah
Tuk segenap kenangan kota yang hampa.
a letter for you~
azrouss May 2020
At times like this,
amok often reigns in the head
Complaints accompany sleep all day
Revolt to and fro
It's never good from the right
or left ear

Awake when people isolate themselves; dying
Sleep with an effort to escape tendentious thoughts
Perceived briefly in the planning that was never discussed
Missing monologue with swearing and cracking and cursing

Traces and shadows haunt the footsteps
The devil opened the door wide; come on!

Sobs broke out
The children in the soul are no longer heard


Buitenzorg
April, 2020
Diadema L Amadea Feb 2020
perihal rasa siapa yang tahu?

yang memiliki sikap dingin tak berperasaan, justru sangat mencintaimu.

sedang kamu,
bersikap seolah olah amat mencinta, nyatanya tidak.
tahu bulat digoreng dadakan lima ribuan
Diadema L Amadea Feb 2020
rindu

bukan sekedar intensitas
tapi juga identitas

tak mesti selalu tiba
tetapi jelas untuk siapa
kalo kamu, rindu siapa ?
Phia Alika Dec 2019
Hiruk pikuk kebencian
Menjadi bagian dari malam ini
Suara-suara lantang itu
Berhasil memenuhi gendang telinga ini
Atas dua insan yang berkecamuk
Penantian keadilan serta merta
Aku bersembunyi dalam doaku yang terburu-buru
Sabar, katamu.
Bagai asupan yang bahkan aku tidak lapar sekalipun
feaugustin Nov 2019
aksaraku benar benar mati,
tenggelam bersama tangis,
meringis, miris, teriris.
selamat tuan,
kau pandai memerankan peran antagonis berkedok protagonis.
Next page