Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Semuanya berteriak dalam pikir
Mengutuk diri berulang kali
Menyalahkan atas yang terjadi
Dia menginginkan aku untuk pergi

Tuhan, aku ingin pulang
Rumah di sini tidak senyaman milikmu
Di sini berisik
Aku dicekik berkali-kali
Aku kedinginan
Aku ingin hangat yang menenangkan

Barangkali sajak ini sampai saat tak ada senyum merekah
Tuhan, maaf, aku sudah menyerah
Rizma Aulia Feb 13
Bukan sinonim matahari atau mentari,
namun, sama-sama menyinari.

Jika aku harus memilih untuk menghirup satu aroma,
dengan lantang akan ku jawab "aroma tubuh mungilnya, wahai saudara."

Seakan tersihir oleh cengkih khasnya,
lekuk tubuhmu buatku merona.
Sungguh, kau buatku sakit jiwa.

Aku ingin terus menghisap tubuh indahnya.
Menikmati setiap rasa manis yang ada disana.
Karena manismu absolut,
tertinggal dalam bibir penuh asap kabut.

Kiranya bisa ku putar kembali waktu,
nampaknya akan ku salami orangtuamu,
meminta restu untuk hidup lebih lama bersamamu.

Kiranya diberi nyawa,
nampaknya ku terpesona jatuh cinta.

Kiranya bisa kau tebak, sedang ku nikmati tubuh surya dalam malam nan panjang.
azrouss Jan 2022
Your chest
becomes lightning
in the air,
when
I chant
your worries.

A stare
like waves
on the ocean,
when
it meets
your anxiety.
I will be there.
azrouss Jan 2022
I couldn't be silent as the train I was on sped all the way to a station I didn't recognize, I had no control over the engines screaming to be replaced, I couldn't catch up any longer, and the more I ran, the less I knew the speed to stop at.

How could I just stand there as the hands of time continued to swing, hurling me from one strange and unpleasant page to another? I'm not sure when everything will be finished, on which page this story will end in a long epilogue, or in whose hands this turmoil will be reconciled.

How could I be fine when my head was hit by blunt objects, my limbs were entangled by the weak and helpless, my heart was pumping nonstop, the heart was drained and empty space was left, my mouth was locked, and as much as I tried to free myself, I only increased the grip on my body, and the wound was getting worse? the situation will deteriorate

How can I just stand there and stare?
While stomachs demand that they be filled, notes demand that they be cleared, and people want that they be scheduled. The days torment me relentlessly; during the day, I am dark and color blind; at night, I stutter, and all colors beg to be painted tomorrow.

How can I be like this when the sky is endless, the rain falls on any cheek, other flowers grow and new buds form, the chess horse continues to gallop, or the pen and paper have reached the abyss of the book?

How am I supposed to...
Oh **** it!
I'm sick of sentences; I'm no longer strong.
This story has concluded.
Diadema L Amadea Jun 2021
tentang melepaskan
bervariasi
ada yang perlahan lahan
ada yang secara kontan! aw!
ada yang sepihak
ada yang masing masing pihak sepakat
ada yang masih meragu
ada yang sudah mantap
ada juga yang sudah mantap namun pendiriannya runtuh lagi

runtuhnya pun akibat hal hal kecil yang manis
kalau dinalar pun tidak artinya
terlihat bodoh
memang bodoh maksudku

akhirnya hanya tinggal puing puing bobrok
tidak jelas
berantakan
abu abu
menunggu untuk segera diratakan buldozer
biar hilang sekalian
kalian ada yang punya kenalan buldozer untuk meratakan harapan tidak?
kebun cerita Aug 2020
3 tahun lalu, kamu berjanji ingin terus bersama denganku.
2 tahun lalu, kamu berjanji tidak akan meninggalkanku.
1 tahun lalu, kamu berjanji akan kembali kepadaku.
kemarin, kamu berjanji akan menghapus kenangan kita.
Terima kasih atas 3 tahun menyenangkan bersamamu [ Bogor 2020 ]
Amara Numen Aug 2020
Sayang, kita tak sedang menenggelamkan kepala dalam-dalam ke kubangan lumpur.
Sayang, kita sedang meminum darah yang mulai membusuk.
Sayang, kita mungkin akan diperkosa dengan biadab oleh diri kita sendiri.
Seperti pendosa.
Amara Numen Aug 2020
Bacakan untukku tragedi penghancur semesta
Dalam bayang yang merana
Ditengah malam para pendosa
Bacakan untukku kematian yang harum
Melesat masuk kedalam ringkuhnya tulang-tulangmu
Hingga remuk berbutir pasir
Panggil para penguasa dalam mayanya utopia
Biar mereka merangkak disana
kemudian
menyala kembali
keributan ombak laut
yang dirasa gaduh sangaAAAAAAT
di wajahmu
ketika
melihat
sesuatu yang
mengecewakan.
ramai sekali
seperti diskon akhir tahun
dimana lantainya berakhir kotor
diinjak-injak hingga
pukul 1 pagi
ricuh
dimana-mana hanya
gemuruh
hancur

ternyata cuma

pikiranku.
Next page