Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
ophelia Aug 19
Dalam lembut cahaya hidup yang temaram,
Dengan yang tercinta di dekat, hati tetap bimbang.

Di balik senyum, ada kehampaan,
Saat malam tiba, menyelimuti kesunyian,
Engkau berdiri sendiri dalam kesulitan,
Jiwa terombang-ambing di lautan kehidupan.

Di ruang riuh, sulit memeluk percaya,
Seribu wajah, namun jiwa tetap waspada.
Pada akhirnya, hanya dirimu,
Yang menanggung langit biru.

Dalam kesendirian, kita belajar menangis,
Karena kesepian tak pernah habis.
zahra ly Oct 2022
Aku adalah
Puisi-puisi yang tak kau ingat
Pernah kau tulis

Kamu adalah
Pasir yang terlalu erat
Aku genggam
Dalam perjalanan pulih dari patah hati. 04 Oktober, 2022
nabs Oct 2022
kepala berkecamuk
menumpahkan isinya
tumpah ke dalam ruang di sekitarnya
tak pernah benar-benar terbebas

sehelai demi sehelai terajut
semakin semrawut hingga kusut
mencoba diselesaikan
tak pernah benar-benar selesai

akhirnya terbaring dalam kalut
terbangun karena kusut
benar-benar tak pernah lucut

bagaimana bisa kepala ini
menampung lebih banyak dari apa yang terlihat
membawa lebih berat dari massaa badannya
double 'a' dalam kata 'massaa' ditulis agar tidak kena sensor 🙏
Nara S Aug 2022
Merindu itu tidak indah
Yang indah adalah bertemu
Setelah lama tak bertukar gundah
Didalam rangkulan saling mengadu

Merindu itu tidak indah
Yang indah adalah bertemu
Setelah lama tak bersentuh
Dibawah selembar kain saling menjamu

Merindu itu tidak indah
Yang indah adalah bertemu
Setelah terdengar lafalan khitbah
Sah tak lagi jadi sekedar tamu
Selesaikah rindu dan berakhirkah sedu?
Nara S Feb 2022
akan kubuat sebuah puisi
bertajuk namamu
berbentuk tubuhmu

sedang kubuat sebuah puisi
bertema sifatmu
berirama nafasmu

telah gagal diriku
membuat sebuah puisi
berisi hatimu

sebab tak lagi ada
suara dan aksara
sejak kau tak lagi ada.
Nara S Feb 2022
sekiranya kau dapati dirimu
cemaskan diriku
maka tunggulah aku
pulang..

dalam pelukmu,
dalam relungmu,

aku kan datang
kembali padamu

obati aku,
rinduku,
dengan hangat kehadiranmu
yang tak kunjung henti
kunanti

jemputlah aku
sebelum hilang
rasa madu
dari bibirmu..
azrouss Jan 2022
Your chest
becomes lightning
in the air,
when
I chant
your worries.

A stare
like waves
on the ocean,
when
it meets
your anxiety.
I will be there.
azrouss Jan 2022
I couldn't be silent as the train I was on sped all the way to a station I didn't recognize, I had no control over the engines screaming to be replaced, I couldn't catch up any longer, and the more I ran, the less I knew the speed to stop at.

How could I just stand there as the hands of time continued to swing, hurling me from one strange and unpleasant page to another? I'm not sure when everything will be finished, on which page this story will end in a long epilogue, or in whose hands this turmoil will be reconciled.

How could I be fine when my head was hit by blunt objects, my limbs were entangled by the weak and helpless, my heart was pumping nonstop, the heart was drained and empty space was left, my mouth was locked, and as much as I tried to free myself, I only increased the grip on my body, and the wound was getting worse? the situation will deteriorate

How can I just stand there and stare?
While stomachs demand that they be filled, notes demand that they be cleared, and people want that they be scheduled. The days torment me relentlessly; during the day, I am dark and color blind; at night, I stutter, and all colors beg to be painted tomorrow.

How can I be like this when the sky is endless, the rain falls on any cheek, other flowers grow and new buds form, the chess horse continues to gallop, or the pen and paper have reached the abyss of the book?

How am I supposed to...
Oh **** it!
I'm sick of sentences; I'm no longer strong.
This story has concluded.
gadisunja Aug 2021
Pagi sekali rombongan sayur sudah ada di dapur,
“Aih! Ada  konser kah hari ini?”, Babeh kutanya.
“Iya, tajuknya Bunda dan Nyanyian Wajan hahahaa”, katanya.
Dari banyak nada yang diperdengarkan,
seruan makan bersama adalah yang paling kusuka.
zahra ly Aug 2021
Kamu dan aku
Melipat jarak
Entah bagaimana caranya
Pada 2016 itu
Kamu dan aku gulungan
Benang-benang
Entah bagaimana bisa
Kau pintal
Lalu, kamu bertanya tentang
Lalu berkali-kali
Dan berkali-kali lagi
Dan berkali-kali lagi
Lalu, apa? Tanyaku suatu hari
Lalu? Mengapa harus lalu?
Kamu
Dan malam itu
Dan deretan kata
'Sepasang matamu adalah dua bait terindah dari seluruh puisiku'
Yang kau sadur dari Kasmaran

-end
Next page