Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Aridea P  May 2012
Maaf Lagi
Aridea P May 2012
Palembang, 31 Mei 2012


Maaf
Aku hanya bisa bilang maaf
Hanya itu yang tersisa

Maaf
Tlah ku ungkapkan cinta
Tak sanggup lagi ku jaga

Maaf
Aku kekanak-kanakan
Aku memang masih sangat muda

Maaf
Aku tak bisa menurutimu
Kau bilang ini bukan cinta

Maaf
Hidupku aku yang jalani
Kau lah yang aku cintai

Maaf lagi
Aku harus pergi
Tak ingin terjerumus lebih dalam lagi
Sarah  Oct 2013
Maaf
Sarah Oct 2013
Maaf
Maaf
Maaf

Kau bukan secarik kertas
yang dibuang begitu saja setelah kupakai
Kusut, coreng-moreng
Bukan, kau adalah kartu pos
yang disimpan rapi di lemari jati
Meski usiamu tiada muda

Kau bukan terik matahari
yang dicaci orang ketika ada,
diabaikan ketika tiada
Bukan, kau adalah suara rintik hujan
yang dipuji, dikagumi, didengar
Meski kau membasahi baju mereka

Kau bukan jam rusak
yang digantung terlalu tinggi untuk diganti
Berdebu, usang
Bukan, kau adalah api
yang dicari orang sampai kalang-kabut
Meski kau membakar rumah mereka

Tapi maaf jika aku membuatmu merasa seperti
secarik kertas, terik matahari, dan jam rusak
Bukan niat ingin menyakiti
Tapi aku memang tak bisa dicintai

Maaf.
GOD I **** AT WRITING IN BAHASA INDONESIA but hey this is my first attempt so please forgive me?
Aridea P Oct 2012
Palembang, 21 Oktober 2012

Maaf kalo aku masih cengeng
Maaf kalo aku belum bisa mengontrol emosi
Tapi aku bener-bener ga kuat
Di kala hati ingin berhadapan dengan dia
Jemariku tak kuasa tuk menari di atas keyboard
Mengetik namanya, melihat fotonya
Menahan rasa malu yang ku bangun sendiri
Menahan rasa kembali ingin mencintai
Melawan pikiran yang berusaha tuk melupakan dia

Tetapi aku mengikuti rasa yang sangat ingin
Keinginan yang mustahil
Keinginan yang seharusnya tak ada di hati
Keinginan yang seharusnya aku sudahi
Keinginan yang sudah sepantasnya tuk mati
Tetapi, malah semakin kuat setiap hari

Aku menangis lagi,
dan itu sering
Maaf sekali lagi
Aridea P  Nov 2011
Untuk Kalian
Aridea P Nov 2011
Palembang, Selasa 29 November 2011

Maaf,,,
Maaf hanya kata maaf yang bisa aku ucapkan

Sungguh,,,
Kalian tahu sendiri aku terlalu bodoh tuk berbuat
Dan aku terlalu bodoh tuk bicara

Yakinlah,,,
Aku selalu berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi
Jadi orang yang mudah senyum dan menyapa

Tapi kalian tahukah?
Tuk melakukannya itu terlampau sulit bagiku
Bila hidup ini ku kurung sendiri
Ku kunci sendiri
Tanpa interaksi

Aku tahu kalian pun bertanya
Mengapa aku terpilih bila aku tak bisa apa-apa?
Jawabannya adalah beruntung
Ya, terkadang Keberuntungan mau berteman dengan ku
Tapi lebih banyak ia meninggalkan ku

Kalian pasti tahulah mengapa ia meninggalkan ku
Karena aku tak pandai berteman
Karena bakat ku melukai perasaan orang
Meski aku tak bermaksud
Terkesan begitulah di hati kalian

Sekali lagi
Maaf aku tak bisa menjadi yang kalian mau
Inilah aku apa adanya
Yang ku mau kalian bisa sabar
Sehingga terbiasa menghadapi aku yang sekarang
D  Jun 2019
?
D Jun 2019
?
Jam tujuh pagi tadi Ibu mengetuk pintu
Bunyi ketukan itu sampai empat kali terulang
Di ketukan empat setengah,
Pintu terbuka setengah juga
“Ya?”
“Mandi, Mbak.”
“Pingin tidur lagi.”
“Tapi hari ini hari kemenangan.”
Raut wajahnya yang telah menjadi warisanku tak sedikitpun menunjukkan bahwa dia telah memenangkan apapun.
Tidak seperti kebanyakan orang,
Untuknya hari ini bukanlah tentang seberapa kental kolam santan yang menyimbahi santapan-santapan
Bukan juga tentang berpeluk-rindu dengan orang-orang sambil sesekali bertukar kabar
Lelah mengutuk dirinya karena seumur hidup merasa kalah,
Aku tahu bahwa sehari saja ia ingin merasa menang.
Ia sendiri tahu betul saat hari ini berakhir dan tamu berpamit untuk pulang setelah semua habis terkunyah; ia akan kembali merasa kalah.
Menang atas dan untuk apa?
Seribu kata maaf pun ia telan begitu saja tanpa mencerna kata tersebut keluar dari mulut siapa
Tanpa adanya hari kemenangan yang dibanjiri oleh teks bersampul maaf,
Hidupnya memang sudah tentang meminta maaf dan memaafkan
Tak ada pilihan lain.
Hanya saja hari ini sinar sendu wajahnya menunjukkan bahwa akhirnya,
Setidaknya untuk dia,
Harapan pahitnya terhadap ‘maaf dan memaafkan’ akan diselebrasikan;
Dan seperti dirinya, lebih dari sejuta orang akan melakukannya walaupun untuk sehari saja.
Kepada siapa lagi ia harus meminta maaf dan meminta dimaafkan?
Manas Madrecha Jun 2015
English Tranliteration - Pratishod Ek Mithya Hain

Ghisi peeti baate hain ab, tum naa uljho ateet mein,
Tyaag dwesh gar maaf karo, badle shatru bhi meet mein...

Sugalte badle ki chingaari ko, nahi lagti der badalte aag mein,
Barsaao kshama ka paani us par, katutaa badle prembaag mein...

Sabhi jeev hain mitra tumhare, fir bair bhav ka kya prayojan,
Waqt rehte thook do gussa, behtar hain apna lo sanyam...

Pratishod ek mithya hain, mat uljho iske jaal mein,
Saajisho aur yojaanaao mein, aur badle ki chaal mein...

Krodh ke angaare oor mein rakh, khud hi ko jalaa baithoge...
Man ki chinta chittaa samaan, yeh baat puraani bhulaa baithoge...

Der nahi huyi hain ab tak, maafi ki ehmiyat jaan lo,
Thoda maaf tum kar do ab, aur thodi tum bhi maang lo...

- - - - -

English Translation - Vengeance Is An Illusion

Begone and ancient thing it is, you don't get indulged in the past,
By abandoning hatred, if you forgive (someone) , then even an enemy gets transformed into a friend.

It doesn't take much time for a burning vengeance of cinder to change into fire,
Pour the water of forgiveness onto it, and even bitterness will change into garden of love.

All the beings are friends of yours, then what is the use of aversion?
In time, spit away your anger, and it's better to adopt temperance (sobriety/control) .

Vengeance is an illusion, don't get entwined in its trap,
In its conspiracies & plans, as well as in its schemes.

By keeping the burning coals of anger in heart, you will burn yourself alone,
Mind's worry is like a crematory pyre: you'll forget this ancient wisdom.

It's not too late still; know the significance of forgiveness,
You should now forgive a little and you should also ask for it a little...

- - - - -

Original Poem - प्रतिशोद इक मिथ्या है*

घिसी पीटी बातें हैं अब, तुम ना उलझो अतीत में।
त्याग द्वेष गर माफ़ करो, बदले शत्रु भी मीत में।।

सुलगते बदले की चिंगारी को, नहीं लगती देर बदलते आग मे।
बरसाओ क्षमा का पानी उस पर, कटुता बदले प्रेमबाग मे।।

सभी जीव हैं मित्र तुम्हारे, फिर बैरभाव का क्या प्रयोजन।
वक़्त रहते थूक दो गुस्सा, बेहतर है अपना लो संयम।।

प्रतिशोद इक मिथ्या है, मत उलझो इसके जाल में।
साजिशों और योजनाओं में, और बदले की चाल में।।

क्रोध के अँगारें रख उर में, खुद ही को जला बैठोगे।
मन की चिन्ता चित्ता समान, यह बात पुरानी भुला बैठोगे।।

© Poem by *
Manas Madrecha
This poem was first published on the blog 'Simplifying Universe'
(http://www.simplifyinguniverse.blogspot.com) in May, 2015.
Bintun Nahl 1453 Mar 2015
“ Hari ini ku mati,
Perlahan...
Tubuhku ditutup tanah.
Perlahan...
Semua pergi meninggalkanku...

Masih terdengar jelas langkah² terakhir mereka,
Aku sendirian,
Di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
Sendiri,
Menunggu pertanyaan malaikat...

Belahan hati,
Belahan jiwa pun pergi.
Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain.
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka...

Sanak keluarga menangis,
Sangat pedih,
Aku pun demikian,
Tak kalah sedih...

Tetapi aku tetap sendiri,
Di sini, menunggu perhitungan.
Menyesal sudah tak mungkin.
Tobat tak lagi dianggap,
Dan maaf pun tak bakal didengar,
Aku benar-benar harus sendiri...

Ya Allah...
Jika Engkau beri aku 1 lagi kesempatan,
Jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milik-MU,
Untuk aku perbaiki diriku,
Aku ingin memohon maaf pada mereka...

Yang selama ini telah merasakan dzalimku,
Yang selama ini sengsara karena aku,
Tersakiti karena aku...

Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yang telah kukumpulkan,
Yang bahkan kumakan,
Ya Allah beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
Untuk berbakti kepada Ayah & Ibu tercinta...

Teringat kata-kata kasar & keras yang menyakitkan hati mereka,
Maafkan aku Ayah & Ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu,

Beri juga ya Allah aku waktu untuk berkumpul dengan keluargaku,
Menyenangkan saudara-saudaraku..
Untuk sungguh-sungguh beramal soleh.

Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu lebih lama lagi..
Begitu menyesal diri ini.
Kesenangan yang pernah kuraih dulu,
Tak ada artinya sama sekali...

Mengapa kusia-siakan waktu hidup yang hanya sekali itu...?
Andai aku bisa putar ulang waktu itu...

Aku dimakamkan hari ini,
Dan ketika semua menjadi tak termaafkan,
Dan ketika semua menjadi terlambat,
Dan ketika aku harus sendiri...
Untuk waktu yang tak terbayangkan sampai yaumul hisab & dikumpulkan di Padang Mashar...

Puisi Almarhum "Bang Remy Soetansyah,"
"ANDAI HARI INI AKU DIMAKAMKAN"

DariNya kita datang, kepadaNya kita kembali…

Assalamu’laikum sahabat..

Innalillahi wa innaa ilaihi raaji'uun telah kembali ke rahmatullah Olga Syahputra kemarin jum'at sore di Rumah sakit Singapura, Oki turut berduka sedalam2nya, dan do’akan bersama semoga Olga Syahputra di terima iman islamnya dilapangkan kuburnya, di tempatkan di tempat terindah di syurga, keluarga yg di tinggalkan di beri kesabaran..aamiin..al-fatihah..

Bagi kita yg di tinggalnya tentunya bisa jadi pelajaran bahwa maut datang kapan saja tidak bisa kita prediksi , bisa satu tahun lagi, sebulan lagi, satu hari lagi atau sedetik lagi..hidup di dunia ini hanyalah sementara..

Aku dan dunia ibarat orang dalam perjalanan menunggang kendaraan, lalu berteduh di bawah pohon untuk beristirahat dan setelah itu meninggalkannya. (HR. Ibnu Majah)

Rasulullah menyadarkan kepada kita selaku umatnya akan pendeknya waktu hidup di dunia itu, namun waktu yang sangat pendek itu sangat-sangat bermanfaat, sehingga harus diisi dengan hal-hal yang sangat bermanfaat…

Sahabat pesan Olga kepada adiknya, untuk selalu melaksakan ibadah sholat 5 waktu jangan pernah di tinggalkan...selalu berbuat baik....
Zindagi aapse hi khubsurat hai humari,

Aapke sang hi rehna humein umar saari.


Har janam aap hi humsafar ** humare,

Yahi dua hai us neeli chhatri wale se. 


Ye dhadkane bhi ruk si jaati hai aapse jab baat ni hoti,

Aapki wo tagri daant bhi sacchi humein bhut pyaari lagti.


Is Dil ki har dhadkan Kuch kehna hai chahti,

Sirf aur sirf aapke pass rehna chahti ji.


Aapka Naam hi tou humare naam ko pura krta,

Aapki muskaan dekh ke hi ye dil humara bhi dhadakta.


Ye meelon dur ki duriya humara Kuch ni bigaad sakti,

Aapki tasveer seene se lagake hi Roz soti.


Ek aap hi apne apne se lagte **,

Aap pass ** tou bhul jau duniya ko.


Kaise kahu mai aap kitna mayne rakhte **,

Jo dua us ishwar ke darwaze pr roz hum Kare wo puri **.


Humesha har kadam par saath saath rahein hum dono,

Koi bhi Juda na kar paaye humko.


Aap Jaise fikar karte, pyaar karte aise koi bhi nahi kar sakta,

Is sacchi mohabbat sacchi shiddat se hi jeene ka dil karta.


Jeene ka sahara jeene Ka matlab hi aapse hai mere saathiya,

Aap saath ** tou saanse chalti hain mere mahiya.


Mai hu aapki in haathon ki lakeero mein,

Aapko paakar sabse qismat wala bna Diya uparwale ne.


Khushnaseeb hai humari taqdeer jo aap humko mile.

Aapke aane se zindagi mein phul khile.



Jo labz  hothon se keh Nahi paate,

Wo bhi aap samajh ** jaate. 


Dil Ka dard jab bayan Nahi karte,

Wo bhi aap itni dur se pata laga lete.


Har dard har jhakam apne aap thik ** jaata,

Jab ye Dil us pyaare se Dil ke seene se lag ke sukoon paata.


In hawao ki sarsarahat ke zariye wo ehsaas bhejna,

Humesha Aapke Saath Hu sunnu ji aapka ye kehna.


Sacchi beintehaa sukoon deta is rooh ko,

Ishwar humesha mehfooz rakhe aapko.


Kadi dhup ki pyaari si chaav aap ban jate,

Har Khushi har aansu ek dusre se baat te.


Wo hi hain zindagi Ke sabse pyaare lamhe har dard bhi lete ** bhaap,

**** se tou har koi pyaar kr leta rooh mein basna kise kehte uski misaal ** aap.


Bhagwaan ji mujhe maaf kr dena,

Aapse bhi badhkar Kisi ko maine samjha.


Inke saamne sajda mai jab bhi karti,

Meri bandagi zindagi dono puri ** jati.


Agar rabb mujhse puche ki tumhein kya du

Mai bina soche bas Aapka naam keh aapko maang lu.


Aap bhale hi duniya ke liye ek insaan **,

Mere liye tou aap hi puri duniya **.


Zindagi ** tou aapke saath warna,

Koi zindagi bhi nahi chahiye mere khuda.


Aapke saath jiyenge aapke sang hi marenge,

Kuch Nahi chahiye humein neele aasman ke neeche bhi aapke sang reh lenge.


Bs aap humesha humare pass humare saath rehna,

Isse jyada Kuch Nahi humko kehna.


Wish you a very very happy anniversary dear sweeeeeetuuuuu ji. Aap ** tou Sab Kuch hai humare pass. ... Sabse most important part of my life is justttttttt you. I love you dheeeeerrrrr saaaaraaaaaa MERI jaaaaaaannn...feeelllll you the mosttttttt. Aap ** humare pass jeene ki wajah hai ... Thankyou so much for always being there with me my dear sweetesttttttttt life partner..❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ I am soooooooooooo muchhhhhhhhhhhhh luckiestttttt and blesseddddddd to have you munnnnnnnnnnnuuuuuuuu jiiiiii ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ bhagwaan ji aapki har manokaamna Puri krein ..aapko dheeerrr saaariiii khushiya de...humesha mehfooz rakhein ...jaldi se aapko success mil Jaye aur aap apni is Dil ki raani ko Apne sang le jao humesha ke liye ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ I love you a lottttt more than my life ..my life ..my lifeline ...my everything ....Sab Kuch aap ** .... Happy anniversary sweetuuuu ji❤️❤️❤️❤️❤️
31 may most special one
Javaria Waseem Feb 2015
Aur kitnay kaffan uthayein gay?
Aur kitnay bichar k jayein gay?
Aur kitnon ki qurbani dei
K ye sanehay khatam hojayein gay?

Aur kitna hum seh payein gay?
Aur kitna khoon bahayein gay?
Aur kitnon ko hum bhool jayein
Tou ye sanehay khatam hojayein gay?

Aur kitna sog manayein gay?
Aur kitnay ansoo bahaein gay?
Aur kitnon ko hum maaf karain
Tou ye sanehay khatam hojayein gay?

Kya hum bhi muskuraein gay?
Kya hum bhi zinda reh payein gay?
Ya hum bhi ab apni jaan de dein
Tou ye sanehay khatam hojayein gay?
Random lines that turned into a whole poem. First ever in urdu.
Aridea P Oct 2011
Jumat, 13 Agustus 2010


Sekarang aku makin dewasa
Bapak... Mamak... Aku...
Anakmu kini 15 tahun
Ya Allah Terima Kasih atas Rahmat-Mu

Bapak, maaf bila esok ku tak berguna
Mamak, maaf bila esok ku gagal
Ya Allah, ampuni Hamba
Semakin dewasa, semakin ku berdosa

Tak sanggup aku melawan rasa itu
Aku telah bercinta...
Bercinta dengan nya
Ku tahu dia tak pernah di sini
Tuhan... Tuntunlah aku pada-Mu
Aku merasa hina di hadapan-Mu
Aku merasa hina di belakang orang tua ku
Ampuni Hamba Ya Allah...

Ku tahu t'lah berdosa
Oh Tuhan, Aku bercinta dengannya di dalam khayal


Creates by. Aridea .P

— The End —