Hello Poetry...
Classics
Words
Blog
F.A.Q.
About
Contact
Guidelines
© 2024 HePo
by
Eliot
Submit your work, meet writers and drop the ads.
Become a member
B'Artanto
22/M/Medan
2 followers
/
1.4k words
Follow
Message
Block
Stream
19
Poems
19
Latest
Popular
A - Z
Favorites
3
Poems
(2)
Members
(1)
B'Artanto
yang
aku
tidak
kita
pada
dan
ada
ini
sudah
dari
hari
kami
adalah
dengan
lagi
apa
ntah
bulan
sendiri
jika
hanya
tanpa
puan
lalu
subuh
untuk
terang
kau
tapi
lebih
mungkin
bagaimana
lain
januari
menuju
pergi
sebagian
menjadi
sesekali
ujung
tak
atau
mana
saja
tuhan
pulang
pernah
beberapa
datang
sampai
apapun
maret
telah
setiap
bukan
awal
belum
dua
buku
salah
sembunyi
kantuk
katanya
karena
agar
katamu
muncul
dik
ingin
semua
kali
akan
nanti
kebingungan
namamu
tiga
gelas
dingin
mei
kemudian
duduk
bagian
sedari
benar
menit
melihat
hal
tepat
lakukan
saat
mereka
surga
angka
sejak
jawaban
sebelum
orang
melalui
mengapa
pagi
manusia
memang
bahkan
agustus
sedang
isi
berbeda
dimana
paham
juga
oktober
merasa
sebab
tau
kembali
padahal
bisa
menyukai
akhir
tepuk
jangan
bukankah
boleh
putih
siap
bercerita
marah
dibiarkan
berbicara
cara
pikirannya
kerumunan
mestinya
hangat
bapak
dulu
itu
minuman
bertambahnya
tuhanku
bersyukur
mengeluh
langit
mata
hidup
hatinya
terbaik
kuning
mengantar
meninggi
bertambah
entah
setelah
sama
hati
berhenti
jam
berisi
menunggu
matikan
dipaksa
arah
tanganmu
teh
menolak
hening
dia
mengenai
juli
kepala
membaca
tahun
terpingkal
sehabis
masa
tenang
mendapat
datangmu
ingat
melawan
kumpulan
ternyata
haluan
suara
kosong
riuh
kabar
matahari
harus
malam
ibu
jarak
panjang
dalam
umur
masih
pikirmu
menyenangkan
tunggu
tertulis
engkau
wajah
pukul
berangkat
mati
ditumpukan
kebebasan
repetisi
mimpi
mendengar
seberat
berhari
dengkimu
diajaknya
terisak
sesunggukan
menutup
tegap
tempat
terimakasih
maunya
belas
memalukan
matanya
habis
ditutupi
penutup
padat
lewat
kota
penolak
kotak
rambut
sehari
jalan
keduanya
ponsel
satupun
bertanya
kehitaman
sepuluh
permulaan
penghujung
besok
kebaikan
kesenangannya
bergelayut
keharusan
sekadarnya
perlu
duniawi
sepertiga
bercampur
perwakilan
hadapan
mendalami
kataku
hitam
selebihnya
beras
setahun
bahagia
dapat
jauh
siapapun
pergantian
ingkar
jawabannya
demi
merangkak
mendiami
mengingat
sabit
rajut
bara
perlukan
seperlima
bajumu
ketahui
diwakili
dilewati
tersenyum
mengangkat
kusambut
penghambat
ngigaumu
diinginkan
sesuai
diisi
beku
kisah
cantik
dipaksakan
iya
keinginan
anak
berdiri
sambil
sering
berbelit
rindu
kini
semenit
kain
jilatlah
negara
kepada
lampu
pemaksaan
jendela
selesaikanlah
kata
disini
sengaja
berkelopak
menjilat
harinya
menyendiri
dipuncak
padanya
bait
berada
dimainkan
membiarkan
esoknya
usap
mengintip
mengejar
menjemput
melati
pikiran
senyum
tumis
pengingat
ketidakmampuan
terus
penulisku
dipesannya
halaman
gorden
fajar
dititipkan
vitamin
peralihan
monolid
tujuh
tangisan
ketidakhadiran
membungkukkan
menyala
menyayangi
tuhanmu
bawang
ramai
keluar
jiwanya
buat
suaranya
harusnya
doa
serupa
ketikan
guyon
ditanyakan
dikenangkan
kiri
menambah
pesan
pundakku
tetangga
layar
tangan
kedua
ayahmu
persimpangan
besi
waktu
membentukmu
sepatumu
mengikhlaskan
fisiknya
badannya
dikodratkan
mencari
apakah
kadang
rumah
lewati
sisa
masuk
ketika
dibaca
dibangunkan
terbangun
belakang
terakhirmu
dibalut
kanannya
terindu
melihatnya
detiknya
mengharap
jujur
mengendap
menenangkan
balada
melenakan
tertunduk
dinaikkan
menjemputmu
paksaan
langsung
membaur
bola
tersandang
lengkap
bangun
pagar
titipkan
memekik
pahit
menyertakan
menemui
genggam
siklus
spasi
khatam
hartaku
tawa
jaketmu
sudut
memiliki
diri
menjual
mudanya
sepeda
pikiranku
sekali
rasanya
kubiarkan
cepat
niat
mengirim
babak
berhentilah
kertas
sepagi
titik
sembari
separuhnya
bersalaman
biarkan
terlalu
tumpukan
terkikis
punggungku
sekarang
disukai
membawa
bahas
lamunan
kurang
abad
jumat
berduka
lupa
menerima
tercanggung
memikirkan
kalau
maka
lari
seperti
diminta
bus
mau
ponselmu
kandas
tidur
eluh
selain
ketidaksyukuran
kening
penat
gunting
enam
cukup
mengikutinya
berubah
pantas
inginnya
saling
esok
dalamnya
rutin
alarm
lepas
berkata
menemukan
wib