We sat side by side that evening :a pair of lost children before the menu list of dining.
Looks like I'm the only one who can hear your heart throb looks like you're the only one who isn't bothered by ugly music in that tea shop.
From where does this nervous start?
Eight kilometers ago a greedy fate swallowed all holidays and postponed journey of prayer, delaying your arrival in the reach of my helpless desire.
Though you finally arrived and we sat side by side all evening, the cracking weather at the end of the year did not stop sending a signal to the trembling cup of tea in my hand.
The conversation is like a wraith, because words already we keep in faith.
And in the arch of your cheeks, twilight becomes innocent Like a single little sin that slowly being forgiven.
(The original version - Indonesian)
Dari Mana Kegugugupan Bermula?
Kita duduk bersisian sepanjang sore itu :sepasang anak hilang yang gugup di hadapan daftar menu.
Sepertinya cuma aku yang bisa mendengar debar jantungmu. Sepertinya cuma kau yang tak terganggu musik jelek di kafe itu.
Dari mana kegugupan ini bermula?
Delapan kilometer lalu nasib yang rakus menelan semua hari libur dan menunda perjalanan doa-doa. Menunda ketibaanmu di jangkauan lenganku yang tak berdaya.
Meski akhirnya kau tiba dan kita duduk bersisian sepanjang sore itu, cuaca yang retak di penghujung tahun tak juga berhenti mengirim isyarat kepada secangkir teh yang gemetar di tanganku.
Percakapan ini alangkah sunyi, sebab kata kata telah terlanjur kita imani.
Dan di lengkung pipimu, senja menjadi murni seperti dosa kecil yang sedang diampuni.