H'llo Poetry
Classics
Words
Blog
F.A.Q.
About
Contact
Guidelines
© 2024 HePo
by
Eliot
Submit your work, meet writers and drop the ads.
Become a member
Sundari Mahendra
1 follower
/
764 words
Follow
Message
Block
Stream
14
Poems
14
Latest
Popular
A - Z
Sundari Mahendra
yang
kau
dan
tak
aku
dengan
untuk
tuhan
walau
ada
dimana
banyak
memberi
melalui
ingin
dapat
seperti
juga
hujan
susah
anakku
selamat
sudah
perkuliahan
mereka
kita
itulah
tapi
tetap
ulangtahun
seorang
ini
masa
kepada
mengapa
hati
sejak
sang
jalani
masuk
agak
kadang
penting
kasihi
ingatkan
kecil
bina
dewasa
beban
pernah
didapat
kalian
melanjutkan
akan
dapatkan
tinggi
maria
boleh
kekuatan
tangan
tetapi
melahirkan
mustahil
dipaksakan
persoalan
bagaimana
mengarungi
kembali
sangat
pagi
pendidikanmu
semua
kutemani
saat
seakan
tidak
adamasalah
bersedih
kutinggalkan
bimbing
dibutuhkan
menjadi
waktunya
sekolah
khalik
kata
seolah
berbunyi
dingin
selalu
dipercaya
berserah
allah
segera
pulang
imanuel
segala
pergi
karena
pikiran
alarm
kehendakmu
maju
diantara
sebagai
bertahan
berarti
sayang
dunia
kehendak
dari
kurang
tinggal
jadilah
lagi
kepala
dapati
nak
seni
rintangan
bapa
manis
bisikan
bekerja
siapa
senyum
basahi
tubuhku
hambamu
dikesuksesan
dia
sana
bidan
sedangkan
air
hiduplah
beratnya
memikirkan
jangan
kami
keluar
peduli
sini
kemauan
mataku
kelabu
mengantuk
jalan
mengalahkan
petaka
hoamaku
sesuatu
sesungguhnya
suara
bergaul
akankah
kesegaran
sore
kasihan
banjir
mengumpulkan
amarah
memasuki
persalinan
jaman
ibu
memenuhi
haisekalian
mendapat
terima
belum
manusia
kuliah
berilah
berbeda
menyertai
berdiri
entahlah
mau
rintik
rendahkanlah
hoamsudah
kuyup
ataupun
bencanalah
orang
hoambaiklah
itu
pernahkah
baiklah
citamu
mencoba
sandang
bebas
kecuali
meninggalkannya
waktu
belenggu
protes
bumi
ringan
membantu
menit
paksa
mata
lain
sampai
tahun
diri
cara
umur
kenapa
hoamberilah
membuka
lewati
sakit
memanggilku
sekucur
dengki
siap
harus
pribadi
melepaskan
kerja
memperhitungkan
dipundakku
kemustahilan
peringatan
hanya
berpeluh
selimut
kini
dipagi
tanggung
pergaulan
dirumah
penuh
suka
inginkan
hatiku
hangatnya
sendiri
berkata
namun
kepadaku
ulang
kutahan
sarjanamu
terjun
ketika
pandailah
yesus
memberikan
baik
rasa
jam
sapanya
terperi
jumlah
melakukan
kaki
mahluk
biarlah
riuhnya
pada
baru
dengarlah
tangannya
apalagi
kebanggaan
berseru
begitu
dicegah
menahanmu
rukun
menapak
berseri
kulaksanakan
gelas
lulus
bertanda
berpacu
bertambah
dilewati
kalau
senang
pekerjaan
lebih
salahkan
lakumu
menunggu
bila
lapang
bersatu
dokter
penghiburan
menggapai
kedua
kenalkan
sedih
sama
bijak
bagi
tepuk
perawan
pandai
bukanlah
engkau
usiaku
jawab
ditangannya
terlalu
ucap
menahan
kesendirian
jiwaku
berontak
diatas
demikian
mengantung
segar
sebelumnya
jaka
ingini
makin
kuliahmu
masih
melihat
hidup
bertambahlah
bukan
pilihan
tanda
kasihnya
mencekam
supaya
pendidikannya
gadisku
tuhanku
terasa
usai
menjalankan
yabenar
pacar
silahkan
beberapa
merunduk
modah
gemuruh
menggerakkan
bisa
kejayaan
wahai
sempurna
besar
berkarya
nurani
tercinta
pelukkannya
menahanku
pakailah
hidupmu
kuucapkan
saja
lepaskalah
mendung
pula
menopang
memberat
terbanglah
airmata
lelah
berkuasa
pedih
setinggi
dikatakannya
ilah
kehangatan
berbagi
terucap
kuterima
tubuh
kehidupan
badanmu
balasku