HePo
Classics
Words
Blog
F.A.Q.
About
Contact
Guidelines
© 2024 HePo
by
Eliot
Submit your work, meet writers and drop the ads.
Become a member
Putri Dwi Ratna Nurtilawati
Surabaya
1 follower
/
552 words
Follow
Message
Block
Stream
8
Poems
8
Latest
Popular
A - Z
Favorites
2
Poems
(1)
Members
(1)
Putri Dwi Ratna Nurtilawati
yang
tik
dalam
hati
tak
tok
aku
kau
ini
malam
lagi
ingin
menggema
ketika
tubuhmu
jalang
titik
jarum
suara
mendesah
dan
para
hanya
bahkan
membuat
jam
untukmu
pada
kini
tanpa
dunia
kosong
bisa
menjadi
indah
membuatku
indahnya
berikanlah
tempat
gerangan
erotis
ruangan
dengan
apakah
hingga
telah
memori
bersama
hangat
sia
kenangan
batas
kerinduan
tuhan
untuk
waktu
angan
menyatu
sanggup
benih
diriku
bulan
melodi
kehadiranmu
ruang
peluh
memang
nyanyian
bagiku
sengaja
sembarang
menunggu
kembali
hatiku
narkotika
bukan
surga
merah
penyesalan
wajahmu
sunyi
menarik
tubuh
elegi
berpaling
asmara
melompong
godaan
ketempat
bingar
kerlap
manis
senyuman
temani
siapa
lain
jurang
merintih
kutatap
tubuhku
membelai
mengiringku
mencabik
raut
terbaring
menangis
lolongan
berkabut
memorimu
mempermainkannya
memainkan
tersenyum
betapa
seribu
kamu
letupan
kedalam
darimu
logika
berdosa
mencintaimu
musik
kacau
mengikuti
senyummu
dirimu
amarah
melebihi
direlung
oleh
tau
menambah
jatuh
tahu
menciptakan
mungkin
berlari
lama
satu
disetiap
berdusta
menemani
selalu
tegakah
suci
uang
menangisi
simetris
terdengar
kubiarkan
buaian
janin
nadimu
wajah
kerlip
cahaya
butuh
menyesal
mencari
menebar
menuju
tanganmu
nadi
hening
dirindukan
memutar
pernah
melampaui
merindu
surat
pakaian
bernada
membasahi
kucoba
terkelupas
menghadirkan
seperti
debuman
bersamaan
dibunuh
mati
pun
sekelebat
diri
jangkrik
berdesir
merona
rindu
dayu
wanita
lagu
pecinta
menelusuri
hadirnya
sakit
memandang
rona
ketergantunganku
hujan
cabik
lingerine
akan
lebah
matahari
meratap
lampau
menghalang
berdansa
anjing
hitam
itukah
terbuang
pikiran
sendiri
kan
menikmati
terindah
mimpi
denyut
kekuatan
kita
bernyanyi
pria
pandang
adakah
rasa
menyilaukan
menutupi
melekat
menjerit
keras
makna
menjelajah
menggenggam
sebuah
buah
diantara
terenyum
bak
terenyuh
jadi
bagai
mengumpul
tertawa
nikmat
nadiku
mencium
itu
kutarik
kuhantam
jalanmu
tuk
akses
cinta
penglihatanku
jemarimu
harpa
merasakan
tinggallah
ranjang
terbangun
sakau
menggerogoti
kupersembahkan
terlihat
lebih
sayang
memetik
beranjak
emosi
jantung
mengoyak
disatu
keseluruh
mendayu
minim
menyayat
diberikan
berdampingan
tergantikan
putih
raih
iringan
kurindukan
berkarat
dada
engkau
nafasmu
langit
terlalu
kudengar
jiwaku
telinga
hal
tulisan
teringat
eksistensimu
ada
berdua
milikmu
saksi
panjang
terbendung
siapakah
bermodalkan
dari
masih
kubendung
hanyut
pagi
tersangkut
segalanya
menjalar
kasih
kekosongan
senyumanmu
membawamu
sudah
terasa
bidadari
pasti
tanah
asam
sepi
kerinduanku
imaji
mengumbar
merengkuhmu
membuangnya
wahai
sempurna
selembar
keningmu
dewi
bibir
bunda
terus
menerjang
molek
berhenti
menggeliat
seorang
mendekat
lelah
libidoku
pedih
balau
dimanakah
mulanya
wewangian
selayang
untukku
ombak
kehidupan
bahagia
adam
menampakkan