Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
senjakala Sep 2020
Tuhan tidak akan biarkan kamu berjalan sendirian.
Tuhan akan menjadikan kamu semakin kuat.

Kamu hanya perlu yakin dan percaya.
Kamu kuat; lebih dari segalanya.
Aridea P Nov 2011
Palembang, Selasa 29 November 2011

Aku yang selalu menyalahkan diri sendiri atas kesalahan ku
Terus menerus berfikir apa pantas tuk mendapatkan itu
Bila berdoa saja pun aku selalu bolos

Aku yang kata orang tak sadar diri
Selalu dan selalu membela diri
Memang iya, aku melakukannya sendiri

Aku yang sedang-sedang saja
Tak pintar, tak menarik pun tak beruang
Masih mau bersedekah untuk batin ini juga

Aku yang segalanya
Segalanya bohong, malas, bodoh
Hanya bisa menangis ataupun acuh seperti orang hilang

Aku yang masa depannnya suram
Tak berani berucap mau jadi apa
Kalau mengadu pada-Nya saja aku sungkan

Aku yang hidupnya menyedihkan
Duduk memangku harapan
Menunggu keajaiban Tuhan
is there nights still exist..
and helpless cries..
i always remember the part of missing stories...
i slept with dry eyes..

as the sun sets in the sky..
my hopes go along with it..
everything’s seem leaden in solemn..
until i’m alone again without you come into my night..

i guess i should be thankful...
at least we have one thing in common..
all i think of is you..
and i know that you do the same too..

when moon's climb in the leaden night slowly...
i can see your face figure in the stars..
don't you know that  i’m always  thinking of you..
i wish you’d think of me too..

if i wonder how this will work..
when you think of nothing but,
yourself,  your poems,  your life
and i can’t help but love the way you telling it into the poems..

but maybe this what the fate is..
a twisted series of two soul and mind's fused..
and maybe i’m destined..
to be the victim of my feelings ..

but how can i blame the fate..?
for something that i have control over...
i know you don’t thinking the same as mine..
and i know i’ve fallen too deep into my imagination of your figure..

you have them lined up..
just another notch on your belt..
am i the fool...?
am i the one who fell...?
but i definitely don't  mind at all..

you twist my yearning around your sincerity...
and your lies around my words..
you’re the definition of beauty..
horror, pain, desire  and love...

should i run...?
should i give up..?
sometimes i wish i could just sleep...
or  never get  wake up when i was dream of you..*

┈┈┈┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶  ƦУ  »̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈┈┈┈┈┈┈┈

apakah masih ada bentuk malam itu.. .
dan ketidak berdayaan sebuah tangisan...
masih teringat aku akan sepenggal kisah yang hilang itu..
saat kuterpulasi dengan mata yang kering..

bak mentari yang tebenam dilangit..
begitupun keinginanku yang melaju turut..
segalanya tampak kelam dan hening..
hiingga aku sendiri tanpa engkau singgahi malamku..

harus kusyukuri..
setidaknya kita memiliki satu kesamaan ..
aku mengenangmu  ..
dan kutahu bahwa engkau melakukan hal yang sama ..

saat rembulan mendaki malam kelam perlahan ...
aku dapat melihat gambar wajahmu diantara bintang ..
tahukah kamu bahwa aku selalu mengenangmu ..

...... dang... why i should made two ver for my poems anyway.. lol.. just writing...
i suspect the most we can hope for...
and it's no small hope,  is that we never give up...
that we never stop giving ourselves permission to try to love and receive love...
Aridea P Dec 2011
Palembang, 25 Desember 2011

Ini aku apa adanya
Aku yang berbakat
Aku yang multi talenta
Aku yang serba bisa
Aku yang terbaik

Ini benar-benar aku apa adanya
Berbakat menyakiti hati orang lain
Dengan segenap kata-kata pedas yang ku lontarkan

Ini aku apa adanya
Multi talenta
Juara satu mempermalukan orang lain
Juara umum membuat orang lain menjauh

Inilah aku! Apa adanya
Serba bisa membuat orang lain marah
Bisa berbohong
Bisa mengejek
Bisa sok tahu
Bisa segalanya. Aku yang terburuk

Akulah yang terbaik
Terbaik yang mampu membuat teman-teman ku berpaling
Terbaik sebagai bahan omongan sedunia
Terbaik menjadi bahan ejekan orang -orang
Elle Sang Mar 2016
Jakarta, 1986

Wanita berambut cokelat muda sebahu itu terlihat sedang asyik mengamati asap rokok yang ia keluarkan sebelum membuang puntung rokok ke tanah dan menginjaknya. Jalanan di Jakarta memang selalu ramai tapi tak satupun mobil-mobil yang sedang berlalu-lalang itu akan berhenti dan menghentikan apa yang akan ia lakukan setelah jam menunjukkan pukul lima pagi. Masih terngiang di kepala apa yang orang-orang katakan tentangnya selama ini.. *sampah
, pelacur memang tidak pantas hidup enak, ingat ya, kau itu cuma pelacur ia memejamkan mata sambil perlahan menghitung berapa kali ia telah mendengarkan cacian setiap pulang.

Jam yang berada di tangan kirinya masih menunjukkan pukul lima kurang lima belas menit, ya lima belas menit yang ia gunakan untuk akhirnya mengingat perkataan Abimanyu. Laki-laki terakhir yang memberikan segalanya, harta, kasih sayang, dan waktu tapi ia tak dapat menikmati itu semua walau sudah mencoba beribu kali aku tidak akan pernah berubah menjadi laki-laki yang sudah menyia-nyiakanmu ,kau tahu bahwa seberapapun mahalnya berlian apabila yang memakainya tidak pantas maka akan terlihat murah?, kau terlihat cantik dengan apapun, aku melakukan semua ini karena aku tak sanggup melihatmu sedih, aku akan terus mencintaimu walau kau tak akan pernah bisa membalas perasaanku yang hanya akan selalu ia balas dengan aku sudah tak percaya cinta atau aku sudah tak punya hati hatinya telah membeku dicabik-cabik sejak dulu, sebelum bertemu Abimanyu. Air mata perlahan mengalir dari mata yang tertutup itu, lima menit lagi batinnya sebelum mengusap air mata yang sudah membasah pipi dan meluruskan gaun putih rancangan desainer terkenal yang diberikan sebagai hadiah untuknya tak dipungkiri gaun itu bernilai lebih dari penghasilannya selama satu bulan namun apalah arti uang disini?
Ia kembali melirik jam yang sekarang menunjukkan dua menit sebelum pukul lima, diatas jembatan layang itu masih ramai oleh hiruk-pikuk kendaraan.  Tenanglah tak akan ada yang mampu menyelamatkanmu.

Jam sudah menunjukkan pukul lima pagi, tanpa berpikir panjang ia melepas pegangannya dari pagar yang menopang tubuh dan terjun bebas tanpa ada perlawanan terhadap gravitasi.
**Tak semua bidadari hidup bahagia di surga
afteryourimbaud Sep 2018
setiap kota
takkan kekal abadi
dan yang ada
di dalamnya
hanyalah penghuni
yang kekal
selamanya ditemani
isi-isi
yang tak berisi
tiada puisi,
tiada seni
tanpa arah
tanpa erti
yang ada hanyalah
imbalan
dan keuntungan
yang berpuing
di udara kota
yang berlegar
di pengairan kota
segalanya
terasa muram
apa bezanya
hidup di dalam
lohong hitam?
Atta Aug 2017
Hening, pikirku
Aku sendiri di kerinduan malam
Bunyi kota malang melintang di pikiranku
Suara penyanyi jalanan memecah sunyi

Hening, pikirku
Aku sendiri di gelapnya ibu kota
Bunyi senyap pedagang memekik di telingaku
Suara hentakan kaki berirama melawan arus

Hening, kataku
Aku sendiri tanpa arah
Bunyi dentuman keras degup jantungku
dan
Suara muramnya hatiku memenuhi pikiran

Hening, ku terdiam
Bisingnya ibu kota malam ini
Itu semua untuk mengitung harapan
Seberapa besar kesempatanku untuk bersamamu
Sampai aku mengabaikan gemilangnya malam ini
Sampai aku melupakan kesempatan lainya

Bising, aku tersadar
you kno, when you're in love everything becomes blurry.
Aridea P Oct 2011
Pertengahan tahun aku kenal dia
Tepat saat kenaikan kelas 9
Ku berteman dengan nya
Hingga kami menjadi sahabat
Ku beri dia segalanya
Termasuk contekan
Saat ada masalah sama guru
Aku membelanya
Hingga awal bulan tahun kedua
Kami terus bersama

Seiring waktu berjalan
Ku masih baik dengannya
Ku selalu menjaga perasaannya
Tapi… di pertengahan bulan tahun kedua
Aku konflik dengannya
Ternyata sahabatku selama ini
Seorang munafik yang berkata lebay
Ku sedih, ku kecewa, ku marah!
Dan ku bersumpah tak ingin mengenalnya lagi
SELAMANYA
KA Poetry Dec 2017
Waktu adalah sahabatku
Jarak adalah musuhku
Bersamamu adalah saat kesukaanku
Berjarak denganmu adalah keengananku

Terlintas di benak ingin membuat mesin waktu
Melintasi waktu
Teleportasi menuju duniamu
Menghabiskan waktu yang tersisa bersamamu

Berbicara segala hal
Mendengarkan segala hal
Mencintai segala hal tentangmu
Bersenggama selamanya denganmu

Tuhan telah menurunkan malaikat di hidupku
Setiap malam kubisikkan doa-doa ku kepadaNya agar diriku layak
Setiap hal di dirimu membuat segalanya sempurna untuk menjadi layak
Tuhan, jaga malaikat ini untuk tetap disisiku.
06/11/2017 | 23.56 | Indonesia
Loveeyta Jul 2017
Malam itu hujan,
Entah Tuhan ingin membuatku semakin sedih karena suasana yang mendukung,
Atau  Tuhan tidak ingin semua mengetahui kalau aku menangis.

Malam itu hujan,
Ketika semua perkataan yang keluar dari mulutmu membuat aku bertanya,
Apakah kamu benar-benar orang yang pernah aku sayang dahulu?
Apakah kamu benar-benar orang yang selama ini aku perjuangkan?

Karena malam itu ketika hujan,
Aku seperti tidak mengenal dirimu.

Malam itu hujan,
Ketika semua perkataan yang keluar dari mulutmu tidak lebih hanya membuat aku merasa sakit,
Apakah benar ini balasan dari semua usahaku untuk membuat kita baik-baik saja?
Apakah benar ini balasan dari semua usahaku untuk membuat kita tidak bertemu kata perpisahan?

Tapi tidak dengan malam itu ketika hujan,
Kamu bersikap seperti orang asing yang tidak aku kenal,
Kamu mendorongku untuk pergi dari kehidupanmu,
Kamu itu siapa?
Aku yakinkan diriku sekali lagi,
Apa kamu benar-benar orang yang selama ini aku sayang?

Malam itu hujan,
Aku tidak bisa berkutik kecuali meneteskan air mata,
Semudah itu untukmu?
Ketika selama ini aku bertahan dengan alasan yang mengharuskan diriku untuk pergi,
Semudah itu untukmu?
Ketika aku harus menahan rindu setiap malam,
Bertanya-tanya apakah dirimu baik saja di sana,
Semudah itu untukmu?

Tapi aku tidak menyalahkan malam itu ketika hujan,
Kepergianmu malam itu membuat aku sadar,
Kenapa aku terlalu takut untuk pergi sebelumnya,
Sedangkan kamu bisa melakukan dengan semudah itu?

Pergilah, aku merelakanmu.
Pergilah, bawa hujan di malam itu sebagai simbol akhir dari segalanya,
Pergilah, jangan pernah kau menoleh ke belakang untuk melihatku,
Aku yakin akan baik-baik saja,
Walau kini aku masih menangis bersama hujan.
Loveeyta Mar 2018
Satu,
Aku harap kau mengerti mengapa argumen-argumen kita tidak dapat mengalahkan ego ku untuk terus bertahan bersamamu.
Dua,
Aku harap, kau pun juga mengerti bahwa semua yang aku lakukan tidak sedikitpun bertuju untuk menyakiti hati mu.
Tiga,
Aku sangat berharap kau mengerti, rasa yang lebih dari sepasang sahabat akan merusak segalanya.

Kini kau lihat, bukan?
Aku kehilangan cintaku, begitu pula sahabatku.
Untuk Fauzan Azhima.
Moonity May 2018
Kadang jarak membuat cinta merekah
Kadang pula membuat lupa
Tentang kepada siapa cinta itu bersandar
Dan apa perasaan itu sendiri

Segalanya itu memiliki batas
Kau membutuhkan jarak untuk saling menghargai
Pun untuk saling rindu
KA Poetry Nov 2017
Kutarik secarik kertas putih
Kutumpahkan tinta hitam
Kutulis namamu
Kuceritakan segalanya

Cintaku kepadamu yang terawali layaknya sebuah kepompong
Hingga menjadi sebuah kupu-kupu
Terbang melintas dunia
Berakhir dengan kematian

Tetes demi tetes tinta
Menyusun kata per kata
Membentuk sebuah kalimat yang ramai
Mewakilkan mulutku yang membisu

Untuk siapa kubuat tulisan ini?
Tulisan yang tak lebih melibatkan amarah dan kebencian
Namun ditulis dengan sedikit rasa cinta yang masih melekat
Putih suci ditimpah hitam penuh dosa

Bisik Sang Hati " Lipat dan buang. Sudah cukup sudah. "
Jemari bergerak melipat surat itu
Berbentuk perahu
Perahu kertas.

Raga berjalan ke tepi laut
Seakan jiwa yang menggerakkan
Mulut yang berbisu mengucapkan sebuah doa
Tangan melepaskan surat itu

Perahu kertas,
Bawalah mimpi buruk ini berlayar denganmu
Berlabuhlah di neraka
Agar dosa dan penyesalan ikut terbakar disana.
18/11/2017 | 16.32 | Indonesia
KA Poetry Dec 2017
Nama mu terukir sangat indah
Kebahagiaan yang tiada dua
Kisah kita memang baru sebentar
Namun hatimu ingin beranjak

Tanya hatimu,
Sebelum engkau pergi
Masihkah diriku menghuni didalamnya?
Terlalu rapuh untuk tersandar dan menerima

Diriku memang tidak mendekati sempurna
Aku... Gagal... Membahagiakan mu
Diriku tak pernah berhenti mencoba
Aku... Tidak... Layak

Sebelum kau memilih untuk pergi
Aku tak pernah lelah menanti
Nama mu yang selalu ada di setiap doa
Aku akan merindukanmu

Terima kasih untuk segalanya.
08/11/2017 | 17.44 | Indonesia
White Lily Jul 2019
Ibu
Pelipur dalam kesedihan
Penyejuk dalam kehausan
Arah menuju tujuan
Sumber kebahagiaan
Ibu,
Engkaulah segalanya
lullabies Mar 2017
Malam ini terasa dingin
Sedingin pandangmu terhadap aku
Namun itu kata orang
Tapi aku tak merasa
Yang terpenting atas segalanya
Adalah kamu selalu dalam jarak pandangku
Jika tidak aku mati
Padahal kamu tak memandangku
Walau tak ada yang istimewa
Bagiku kamulah keistimewaan
adorating Jun 2019
Yogyakarta, 16 Juni 2019.


Temanku tersayang,

Mudahnya begini, aku tidak akan pernah berhenti mengucap syukur atas hadirnya kamu di hidupku. Dari perhatian kecil yang kamu berikan hingga tetes air matamu yang jatuh ketika aku terpuruk, ikut merasa sedih atas apa yang aku rasakan. Mungkin aku dan kamu tidak selalu menghabiskan waktu bersama, kemudian merasa tertinggal setelahnya ketika salah satu tengah sibuk dengan hal lain. Aku percaya kamu peduli denganku tanpa dibuat-buat juga tanpa paksaan. Ada banyak yang ingin aku sampaikan, namun guratan hitam di atas putih ini bukan tentang aku. Ini untuk kamu.

Kita memang tidak baru bertemu dan kenal kemarin sore, tetapi fakta tersebut juga tidak dapat memungkiri bahwa aku masih merasa belum mengenal kamu dengan baik. Entah aku yang selalu merasa kurang atau memang kamu kurang pandai dalam berbagi sedih. Aku paham sebaik-baiknya kamu sebagai seorang teman, sahabat, anak, kekasih, atau manusia secara umum. Ada banyak khawatir yang kamu pikirkan, sebab kamu tidak ingin orang lain menjadi khawatir akan kamu, maka disimpanlah semua sedih yang kamu rasa. Bukan menjadi masalah besar, sebab aku juga paham bahwa kamu berhak untuk menyimpan apa yang ingin kamu simpan dan membagi apa yang ingin kamu bagi. Aku juga tahu bahwa mungkin aku tidak akan selalu menjadi pilihan pertama kamu dalam berkeluh kesah. Juga tidak menjadikan ini masalah besar untukku, sebab seperti yang aku katakan, aku mengerti. Ingin aku tekankan pada bagian ini bahwa aku ingin kamu baik-baik saja.

Sepanjang kamu hidup ini, temanku, akan ada banyak asam dan garam yang harus kamu cicipi. Semoga kegemaran kamu dalam menyantap mie instan jadikan kamu tahan dalam hal ini, ya. Sejujurnya, yang barusan tidak lucu, tapi tetap aku tulis. Juga, yang barusan dirasa tidak penting, namun aku terlalu malas memperbaiki. Nantinya mungkin akan ada banyak lelah yang harus kamu rasakan, termasuk menitikkan air mata sebab tidak ada kalimat yang mampu menjelaskan semua. Tidak apa-apa, ya? Aku percaya, kamu lebih dari kuat dan mampu menjalani hidup kamu. Semakin kamu bertambah usia, semakin kamu dewasa, semakin kamu akan paham bahwa memang ada saatnya hidup menyuguhkan banyak pertanyaan. Tidak semuanya punya jawaban dan tidak semua jawaban dapat diterima oleh akal. Sebab hidup adalah berproses dan kamu akan terus tumbuh.

Terkadang kamu sudah melakukan semua yang kamu bisa, mengusahakan semua yang kamu mampu, atau memberi semua yang kamu punya, tetapi itu juga belum cukup. Bukan berarti kamu tidak cukup, kamu selalu cukup, kamu selalu lebih dari cukup. Sebagian tidak akan pernah merasa cukup meskipun ketika mereka memiliki segalanya. Hidup bisa jadi lucu seperti itu. Semoga dengan begitu, kamu akan tetap bisa tertawa meski sedang ada sulit yang harus kamu lalui. Terlepas dari sulit tersebut, aku harap kamu akan selalu diiringi dengan bahagia, kemanapun kamu pergi.

Aku tidak tahu kapan kamu akan membaca kata merangkai kalimat yang aku tulis ini. Aku bahkan tidak dapat memastikan apakah aku akan mengirimkannya pada kamu secara langsung. Tapi tepat saat aku memulai paragraf ini, waktu sudah menunjukan tepat pukul dua belas malam. Hari sudah berganti. Bersamaannya dengan ini, bertambah juga satu tahun usia kamu sekarang. Mungkin kamu sedang tertidur, atau tengah dalam panggilan dibanjiri dengan banyak ucapan selamat ulang tahun. Bertambahnya satu angka pada usiamu juga diharapkan kamu menjadi lebih kuat, sebab akan ada lebih banyak tanggung jawab yang harus kamu bawa. Ini tidak melulu soal bertambah tua, melainkan bertambah dewasanya kamu dalam hidup.

Selalu, temanku, doa terbaik aku panjatkan untuk kamu. Sekecil apapun hal yang kamu lakukan di dalam hidupku ini, kamu berarti besar. Selalu, aku ingin bahagia berada di pihakmu. Terima kasih sudah bertahan dan ada. Terima kasih untuk tahun-tahun kita berteman. Terima kasih untuk waktu dan kesediaanmu dalam mendengarkan. Terima kasih untuk kamu.

Selamat ulang tahun.


Salam sayang,
temanmu.
Merinda Jan 2019
Hey buddy
Engkau yang tak pernah mungkin kembali
Kau yang membuatku terjebak dalam sebuah ironi
Kita dihadapkan dengan sebuah hukum pasti
Semua yang terlahir pasti akan mati
Pada masanya
10 tahun penuh makna
Bersamamu ku dapat melihat indahnya dunia
Ya, indahnya dunia
Walaupun sekarang engkau sudah di alam baka
Dan sosokmu hanya tergambar dalam sebuah berkas kamera
Kehadiranmu kala itu bak seberkas cahaya
Yang membuatku tetap ingin bertahan di tengah ketidakadilan dan penindasan yg bermakna
Di saat aku tidak bisa lagi melihat sisi baik 'manusia'
Ketika aku pulang dari kandang ilmu dengan penuh tangisan
Seakan engkau menanyakan 'apa yg sedang terjadi?'
Ketika aku hanya ingin berhenti
Berhenti dari segalanya
Bahkan untuk sekedar bersinggungan dengan udara
Engkau seakan tak rela
Aku tak pernah ingin mengulang waktu
Walaupun itu bersamamu
Waktu yang begitu berat bagi hidupku
Waktu yang membuat semua yg kucita-citakan seakan tabu
Waktu yang telah membentukku sebagai sosok pemalu
Malu dalam segala hal
Bahkan terlalu malu hanya untuk sekedar mengatakan 'aku'
Aku hanya ingin menambah waktuku bersamamu
Agar aku bisa membagi kisahku denganmu
Aku yang sudah bisa pergi jauh
Yang sudah banyak mengenal Medan baru
Yang sedikit banyak telah mendapat penerimaan waktu
Dulu, saat aku jatuh
Engkau selalu ada didekatku
Dengan untaian kata motivasi dan semangat alamu
Tapi, di usia rentamu
Aku terlalu peduli dengan sibukku
Hingga ku lupa hanya sekedar menyapa keadaanmu
Entah apa yg ada dipikirku
Sungguh egois memang
Tapi, apa mau dikata
Semua telah tertulis rapi dicatatan-Nya
Aku hanya bisa menjalankan
Dengan tetap menjagamu dalam lamunan
afteryourimbaud Sep 2018
Pengenalan itu satu
pengajaran
pemastautin dalam satu
perubahan
tanpa pengenalan
segalanya tak berpermulaan.
ophelia Jul 2019
teruntuk bulan Juli,
walaupun aku selalu membenci hujan dan bagaimana air turun dari langit,
bagaimana hujan menghancurkan segala hari-hariku dan lembab tanah yang mengganggu,
dan yang pada akhirnya bulan Juli,
mataharimu bersinar cerah,
dan saking teriknya,
panasmu menusuk jiwa bagaikan aku tidak siap untuk segalanya,
aku jatuh sendirian dan sejujurnya,
naif.
aku rindu,
langit gelap dan aroma basah tanah saat air hujan turun,
aku rindu,
kamu memegang tangan eratku pada tengah hujan di kota itu
teruntuk bulan Juli,
maukah kamu untuk terakhir kali menjatuhkan hujan dari langitmu itu?
bukan,
bukan untuk mengenang hal indah,
tidak,
tidak, untuk apalagi?
hujan di bulan Juli,
aku mohon,
hanya untuk membasuh semua luka sakit.
rain of july, the monophones
NURUL AMALIA Nov 2019
Katanya aku berani
suatu masa pernah kuikuti bela diri
tetapi dibilang seperti lelaki
sedikit sulit untuk merelakan ucapan lewati kuping kiri
padahal seringkali harus kulakukan segalanya sendiri
kadang pernah berandai punyai saudara atau saudari
Ya, aku tahu itu cuma mimpi
Kusyukuri saja dan nikmati
Katanya lagi pasti semuanya dituruti
tidak seperti yg dipikiri
terkadang kucicipi sunyi
namun ada yang lebih sepi
toh nantipun disana* juga sendiri
bila boleh meminta..jangan pernah pergi, pelangi
bila jujur tak bisa ku sendiri
ajariku tuk lebih dewasa lagì
dengan warnamu ku pelajari
bahwa hidup miliki arti
mahantir Jul 2018
apa daya diriku yg sedang merindu,
dengan bising nya malam yang mendebu,
seolah segalanya ingin bertemu,
dengan rasa yang telah di tunggu.

-Mhnt.r
rindu
Loveeyta Sep 2019
Hembusan angin menderu rayu,
Tak henti aku mendengar cerita tentang bagaimana kau sangat mencintai hidupmu,
Bagaimana kau selalu melihat kebaikan dalam segala keburukan.
Bagaimana kau selalu memaafkan dalam segala kecerobohan.

Sial, bagaimana ada orang seperti kamu hadir di dunia?
Tidak pernah mengkhawatirkan tentang kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi,
Tidak seperti aku.

Kembali aku menoleh ke matamu,
Yang katanya bintang pun tidak bisa bersinar se terang itu.
Ku pertajam lagi tatapku,
Meyakinkan diri bahwa bintang pasti menang,
Dia pasti menang atas dirimu.

Sial, aku salah lagi.
Kamu menang atas segalanya.

Termasuk atas diriku.
Tulisan tanganmu
Surat darimu
Membuat ku terbangun dari mimpi indah yang panjang
Kutarik simetris bibir ini
Tak sanggup
Ketika kucoba menampakkan raut bahagia
Tak bisa
Hati ini terus menjerit
Menangisi segalanya
Menerjang batas logika
Emosi seorang wanita
Mousamous Apr 2018
pasal VI: tentang aku dan kau; sebuah rasa dalam diam.

- yang aku percaya, skenario tuhan selalu indah walau tak kelihatan di awal, sebab tentu saja, pemandangan akan lebih nampak anggunnya dari ketinggian. dan ini perkara melihat sesuatu dari direksi yang berbeda, atau bahkan berlawanan. rasa dalam diam.

- perihal rasa yang terus saja terpendam, anggap saja aku hanyalah secuil makhluk yang kagum kepadamu, terlepas dari senyummu yang menawan, atau paasmu yang santun, dan hal "wah" yang mereka utarakan lainnya. rasaku apa adanya, tanpa menuntut apapun darimu.

- mengingat kau dan aku tak pernah bersua dengan sengaja, kurasa, rasarasa yang kumiliki hanya akan bertepuk sebelah rasa, sekedar sapa, dan berujung tanpa kata. toh nyatanya entah aku yang sanggup bertahan ataukah memang aku yang terlalu bodoh karena masih saja bertahan, hitungan tahun tanpa jawaban terus saja membuatku beradaptasi dengan keadaan.

- dan jika dilihat, mungkin hanya usahakulah yang terus membuatku bertahan, melihat segalanya hanya jarak dan jarak yang membuat kita dekat, walau kau masih saja entah purapura tak peduli, atau mungkin memang tak peduli. tapi kuharap kau tak bosan menjadi tempat rasaku bermuara.

- menuntut kejelasan? oh, tentu bukan caraku bermain dengan memaksa kehendak. karena dimataku, rasa bukan hanya sekedar hasrat, melainkan suatu hal yang sensitif, terlepas dari rasionalnya akal. takutku kemudian hari, salah rasaku menetap, kemudian menjadikanku lupa arah pulang sebenarnya.

- sampai nanti di akhir cerita, kau menjawab segala tanya yang tak kuharap terjawab. rasa mu sedikitbanyak memiliki kesamaan denganku, sama2 dalam diam, memilih berdiam diri dalam kediamannya. hanya saja kau lebih mahir, sedangkan aku memilih nyaman dalam zona amatir.

- bahagia? kupikir begitu, mengingat rasa kita sudah samasama berirama, terlepas dari tujuanku yang enggan menjalin hubungan (entah apa alasannya). kukira jawab yang membuatku senang, namun haluan berubah arah. justru jenuh yang kurasa, lelah, dan memilih berpaling di kemudian hari.

prdks.
ps: hanya rasaku yang membuatku tertawan dalam usaha, bukan rasamu, apalagi ikatan aneh nan lemah namun menyakitkan. terima kasih telah sejenak menjadi muara untuk riak kecil ini. bagiku, kau sebatas cerita dalam senyapku.
White Lily Jul 2019
Pelita dalam kegelapan
Peta dalam perjalanan
Petunjuk dalam kesesatan
Pedoman dalam kehidupan
Abah,
Engkau segalanya
senjakala May 2020
Semampunya saja melakukan segalanya,
sebab tidak ada yang sempurna di dunia.
Tidak perlu terus-menerus merasa kecil,
sebab Tuhan selalu melihat yang terpencil.
Atta May 2017
hai
jujur, selama ini
orang yang senyumnya
mencerminkan nusantara
mencerminkan wawasan
mencerminkan kecintaan
cuma kamu

jujur, selama itu
aku yang memperhatikanmu
dengan anggun merias suasana
dengan elok menceritakan segalanya
dengan indah membias di matamu
hanya aku
#bahasa
Jika bersendirian itu lebih baik
Biarlah sendiri

Sabarlah sayang
Segalanya sementara

Tidak engkau
Mungkin aku

Siapa dahulu
Tidak aku tahu

Kita pasti akan pergi
Menghadap abadi

Membawa diri hina kepada yang pasti
Yang Maha Mencinta
lhm Oct 2020
Ikatan ini tak bisa mengontrol segalanya,
Ikatan ini tak harus tau setiap detiknya "aku sedang apa",
Ikatan ini tak mesti cemburu dengan teman lelakiku,
Ikatan ini tak berhak mengatur pakaian yang kan ku gunakan,
Ikatan ini sebaiknya berikan aku kebebasan, karena bisa saja ku gunting ikatan ini dan akan benar-benar bebas.

-lhm
Jack 2d
Angin berbisik berita,
Cerita satu baris kata,
Disini berakhir segalanya,
Senyum mu,
Gelak tawa mu,
Sedih dan Amarah
Menghempas bumi,
Kini tinggal di masa lalu,
Luka yang telah mati,
Tidak kembali berdarah,
Coretan di hati ini,
Kekal sebagai parut sesal,
Kesilapan aku mencipta memori,
Pada khayalan yang tidak pasti.
Wahai dunia yang mengkhianati,
Seandai aku tidak berdaya lagi,
Izinkan teladan ini menjadi nukilan,
Pada jalan yg tidak dijulang.

— The End —