HePo
Classics
Words
Blog
F.A.Q.
About
Contact
Guidelines
© 2024 HePo
by
Eliot
Submit your work, meet writers and drop the ads.
Become a member
Coco
25/F/Indonesia
7 followers
/
1.8k words
Follow
Message
Block
Stream
21
Poems
21
Latest
Popular
A - Z
Favorites
9
Poems
(5)
Members
(4)
Coco
aku
yang
kau
dan
ini
itu
kita
tidak
tak
rasa
ingin
apa
tapi
bersama
dengan
hanya
dia
untuk
lagi
saja
sama
dari
baik
masih
akan
mereka
ada
tau
asa
bayangan
mengapa
bahkan
jika
merasa
juga
bisa
bagaimana
tiba
melihat
bukan
sudah
sangat
saat
kan
labirin
berbeda
ujung
sebuah
seperti
waktu
saling
pergi
abu
sambil
lucu
ternyata
kembali
hehe
kenapa
hati
bisakah
kami
tuan
tolong
terlalu
benar
menjadi
ditengah
tersenyum
berbagi
apakah
pada
memang
musik
jangan
tanganku
lihat
kira
atau
rindu
padaku
berhenti
tengah
tetap
berubah
melangkah
sudut
karena
bertemu
sisi
duduk
mangga
air
langit
tertawa
lebih
surya
manggis
rasanya
berusaha
tentang
lilin
selalu
apalagi
keliru
butuh
kalau
lembayung
agar
sekali
bersandar
kikuk
paham
segala
saya
penting
jejak
tanpa
melewati
mengenal
telah
ikut
kata
tunggu
malam
kemudian
kaget
salah
kala
hingga
rekanku
namun
tujuan
sungguh
semakin
haha
padahal
cahaya
mata
sebelumnya
terdapat
penasaran
lainnya
berjalan
bilang
cerita
jadi
sendiri
memiliki
boleh
untitled
satu
sedang
sang
pinggir
seolah
sunyi
rasaku
lambat
atas
usahaku
hal
kalimat
iya
muncul
ditariknya
dapat
rekan
fokus
pijakan
menabrak
maksud
selangkah
berdiri
alurnya
bersakit
disini
puan
lalu
kasih
mendengar
pasti
berhasil
tanah
mari
mencari
melepas
begitu
pernah
senyumnya
bercerita
bahagia
melihatmu
telepon
semuanya
ataupun
hatiku
terima
kendaraan
berarti
awal
berpikir
sebagai
sakit
kecewa
dalam
dulu
bekerja
nimbrung
suara
kali
rinduku
langkah
rabu
melalui
jelaskan
biar
memilih
berdua
dunia
kabut
peduli
barat
takut
lain
tawa
terimakasih
menangis
menyapa
ruang
keduanya
alur
aneh
masa
beberapa
sadar
untukmu
membantumu
jendela
bagi
saatnya
menunggu
sebelah
menatapku
walaupun
tahu
pun
malu
orang
makhluk
nyala
kecanggungan
setidaknya
hari
ibu
hasrat
ngobrol
menarikku
beda
melihatku
perhatian
sendirian
kecil
mengerti
salahkah
selatan
ilusi
merasakannya
tetapi
berirama
sore
perasa
berhembus
wilayah
haruskah
semoga
gini
bangku
menemanimu
meninggalkanku
napasku
mengikutinya
habis
pekerjaan
sandaran
akui
langsung
dua
menyakiti
luas
mendapatkan
pahitnya
hadirmu
kepada
sedih
semenggemaskan
pasrah
sapaan
suhunya
dipastikan
bukankah
pusat
alasan
caramu
tapakan
sempurna
anak
kesempatan
jeda
berada
pembicaraan
jernih
sanggup
setengah
serba
menggapai
mengunci
kirim
menghela
tapak
percaya
tindakanku
hidup
bekas
utara
menutupinya
akhir
mendengarkan
kalinya
gelap
akuhanya
berimajinasi
senyum
berteduh
sekitar
dipinggir
terkena
pandanganmu
tersipu
inikah
tanya
didalam
bertopeng
adakah
mengecewakan
sebut
kepeduliankah
indah
memuakkan
menemukan
bernyanyi
pernyataan
ramai
motor
nikmati
suka
mungkin
padam
harap
membenarkan
kegelapan
mengenai
nyanyian
hampa
katamu
kepalaku
emosional
wahai
berbaik
selucu
lampu
listrik
embun
berisik
berdampingan
disisiku
bulan
memintanya
memenjarakan
pintu
memasukkanmu
tenggara
sejajar
peminta
berkomitmen
berdinding
bis
belakang
mendekati
jurnal
dengannya
dibawah
bentuk
ingat
ditemani
berapa
kaki
reaksi
mobil
seutas
menggenggam
riakan
tarik
petang
secepat
tanyanya
mengantarmu
jalan
tanaman
halo
mampu
diperbudak
mulai
gapapa
mengucilkan
berhubungan
dilarang
kelabu
teracak
katanya
mengajakku
mencekik
sedikit
frekuensi
jalanan
sinar
sengaja
duniaku
kerangka
fajar
larut
pasir
ego
haus
asaku
berlari
merangkak
kedalam
ditambah
berpisah
melengkung
senja
silau
disana
bersorai
memujiku
melirik
bawah
tepatnya
kenangan
kesedihan
siaga
tertidur
menyusuri
diminta
palsu
kotak
terdengar
khalayak
mengucapkab
mengobrol
mengusikku
gunakan
menceritakan
punya
kakimu
napas
sehingga
kebingungan
bagiku
kelelahan
punggungmu
masihkah
jujur
lah
batin
kelak
terus
diluar
jeritan
rasional
pikirkan
arti
maumu
perjalanan
dipisahkan
denganku
kearah
wajarkan
mengambil
kepiting
wrong
seorang
sabtu
mengurusnya
berjarak
kasat
terpisah
perlu
oleh