Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Tuhade layi je ladna paya mainu taqdeera naal,

Haske mai lad laungi tuhadi khushiyan waal.



Tuhade waal je aaya koi dukhe ve,

Saamne mai khadungi mahiye.



Chhetti chhetti aaja jaane meriye,

Bade cher tou tuhadi yaad aundiye.



Ik pal vi tuhade baajo reha nai jiunda,

Sab tou khushnaseeb haa mai tussi jo mile tohfa rabb da.



Mai tuhadi si, tuhadi haa, tuhadi hi rahangi,

Tuhade saaha naal hi sadde saah chalde jaani.



Saddi har khushi tuhade naal ve,

Tussi meri zindagi ** jaan aye meriye.



Sadde ehsaasa ch vi rooh jiundi,

Bin chue vi mehsoos kr lendi.



Es pagli nu mera paglu hi samjh sakda,

Tuhade bajo ek pal vi dil nahi lagda.



Raatan nu neend ni aundi,

Tuhade khayalan ch mai khoyi rendi.



Tussi aisi nigaahan mainu takeya,

Mere dil,rooh jaan ch bs ohi chehra vaseya.



Sawere uthde vi sab tou pehla tuhada naam mai lendi,

Tuhanu hi har janam mai os rabb kolu mangdi.



Lawan baahan ch samet kaayenaat assi,

Jado lawo sanu aapde seene naal tussi.



Tuahde naal jahan sadda,

Sab tou anmol tukda ** sadde dil da.



Chand naal chandani je,

Taareyan naal raat ve.



Tuhade naal saddi har zindagi ve,

Sacchiyan mohabbbatan tuhade naal la baithe.



Jithe jithe tussi hove,

Tuhade picche picche sanu hi pave.



Tuhade naam assi kr ditta har janam,

Har dadhkan ch tuhadi chahat haigi sanam.



Saada har mukaam tuhadiyan hi raahan ch,

Jeena marna sab tuhadiyan baahan vich.



Bhaagan wali haa mai jo mileya saanu eho jeya mahiya,

Mainu mera sohneya saddi jaan tou vi piyareya.



Gale ch mangalsutra,

Baneya raksha sutra.



Tuhada naam jado sadde naam nu poora kareya,

Tuhade kol mera dil ve sadde pyaar di nishaniya.



Chhetti chhetti aaja mahiya le ja aapdi jaan nu aapda bna ke,

Hatthan ch mehndi, baahan ch chudiyan, matthe tey sindoor aapde naam da bhar ke.
Dia ingin bermain kata-kata ternyata.
Sampah!
Mari kita permainkan dia bersama kata-kata! Akankah takut siapa yang tahu jika tidak pernah kita coba!
Kita perlu membencinya!
Membenci kebohongan busuk akal manusia.
Mari kita bermain kata-kata!
Siapa yang takut jika ia sering di cerca oleh pertanyaan mengapa!
Baiklah, bunyinya seperti ini.
Kau busuk akal rupa juga canda tawa tidak pernah ada artinya.
Kalimat yang kau lontarkan tidak pernah bermakna lantas apa arti jika harus hidup tak bisa bebas dan merdeka!
Bebas dan merdeka hanya kata-kata, tindakan ada setelahnya, apa yang kau perbuat setelah bermain lantas kau bereskan semua permainan yang ada!
Kau dalang permainan yang sejak awal kau ingin menang di dalamnya!
Masih ingin bermain?
Masih ingin bermain atau kau tak punya lawan main?
Seperti apa kata-kata kita cipta seperti apa kau punya wewenang kuasa!
Lupa cara,  buta aturan semua kau yang pegang!
Itu ujaran kebencian katanya!
Indonesia, 11 Februari 2021
Arif Aditya Abyan Nugroho
Atta Jan 2020
mungkin akan menjadi cerita ter-lusuh yang pernah aku tulis

-----

ingat ketika aku dan kamu di padang rumput yang menguning?
lalu kita sama-sama terpukau dengan pemandangan di depan mata
waktu itu kita sama-sama tidak berusaha memotretnya
karena masing-masing kita hanya fokus mencari ide untuk memulai percakapan


mungkin saat itu aku sudah terpikir sesuatu untuk aku mulai
tapi lucunya, malah kamu yang memulai percakapan
waktu itu kamu bertanya tentang kehidupanku semester ini
baik atau tidak baik
seperti biasa aku mengumpat, sungguh, tidak baik hidupku satu semester ini


kamu tertawa, entah menertawakan nasibku atau reaksiku
kamu tertawa seakan aku baru saja memberi lelucon terlucu abad ini
mungkin kalau kamu bukan kamu, aku sudah marah
tapi aku justru suka
dan jujur, aku bisa saja bersyukur mempunyai nasib seburuk itu hanya untuk mendengarkanmu tertawa


setelah itu giliranmu bercerita
aku sudah bisa menebak, ceritamu pasti seputar hal yang tidak penting
dan memang benar.....
tapi aku tetap mendengarkan, karena pupil matamu melebar
tanda kamu suka dengan hal yang kamu ceritakan
dan aku suka ketika kamu semangat dalam meceritakannya
aku mendengarkan


-//-


waktu berjalan, obrolan kami mulai masuk dalam topik yang rumit
tentang penciptaan, tentang dunia, tentang alasan kami hidup
biasanya otakku mulai memanas ketika membicarakan hal ini
dengan lawan bicara yang lain
tapi denganmu, aku mengidamkan lebih
seperti perpustakaan yang disinari lampu kuning hangat
dan kutu buku yang tersenyum membaca tumpukan buku harum


setelahnya...
ini bersambung ya udh mlm ngantuk bye
kepo kan syp xixixiix
Aryan Sam Mar 2018
Lagya c menu
tenu pyar bada,
menu tere te etbaar bada.

Mileya tenu ik bahana
tu ** *** meri
zindagi cho ravana.

Rokea me v nai
c dil ch narazgi
ruki tu bi nai
jaldi tenu chad ke c jaan di.

rokna ta chaunda c
kyuki dil tenu chaunda c,
par kida rokda tenu
tu sade raste krte alag c.

Jaan magro tere
yaadan teriyan ch kho gya,
bhidh vich lokan di
kala jeha hho gaya,.

Raatan jaag jaag katiyan
te roi meri akh c,
Jidan di tu mere to
hoi wakh c.

Holi holi tere bin
jeena sikh lawan ga
par 26 feb nu kiwe bhulanga?
Andy Denson Mar 16
our thoughts are cradled like an unexperienced parent.
our willingness to be in each others work.
to watch is to live. to live is to watch.
films speak more on how we see our worth to
others...
maybe it's the other way around.

the campus is giving 90s teen drama.
motion pictures is why we are
here.

i am the star.
no, is she. or is he. wait, it's
all of us...

it's the thought counts. it's the frames that
count. it's the thoughts that dictate the rate.

the obligation expands as some of the angels cry over
us. protecting the rest.

some scream like the students in 'cleaners'.

does the comedy make us think? or cry instead in the
seats of  
cine lawan --

Me, [insert your name here], a filmmaker. we all win
an award or two. some of us do.
we still keep creating.

my thoughts hold me in a loose trance. dancing with
me in the heat -- walking
with me the rain.

the white lady - i mean ghost- must have stopped recording since
we can here our voices again.


is the world even gonna end? says a fragile student
two rows in front of me. their back facing her
front.

it's giving blue and hidden in the dark. illuminated
by the works of art.
cinema. it's films. movies.

that a big reason i'm alive.
it's a reason to continue
even if there is not a quick
fix to life.
films give us life. or is it
the other way
around?

as the filmmakers desends into madness -
i mean their seats,
they soak the experimental footage,
red dirt sprinkled everywhere in
a ditch--
one weeps and the other takes a shot
for a share later.


everything happens because we filmed it.
thought it. cast it. documented. recorded.
edited.
distributed.

a feedback loop.

we think we know how the plot will unfold.

i see the colors from the projections even
as i look ahead. Still. Here.
I am still here as
my thoughts-
I’m excited to share that “I am still right here for hello poetry” has taken on a new dimension. I created a short film inspired by the poem, and it had its premiere at the 2023 Mindanao Film Festival. I invite you to experience the journey from words to visuals—watch the film here: https://youtu.be/EZK15ska71c?si=UacqFPtbneDJfYeO.

Thank you for being a part of this creative adventure.

— The End —