Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
BG Ibañez Jul 2014
You tickled me
From afar
With just
My very vision
Of you
A dream cloud
Of our hearts--experienced
Time reset
To days
Next to a Langka tree

We meet once
But I see a thousand times
More
Of sharing every second
In words about the World
We share
Shared
In memories
Monuments in my head
Next to the gate
Of my heart
Playful and brief

Your smile
takes me there
with your ***** eyes
Petite little chin
Dimples, I say
You gave petty love
Looks
and curly charms
A name
Yours
BG Ibañez Jul 2014
I miss some memories of people, 8pms next to a ceiling of November stars and random yo momma jokes.
I miss pepperoni pizzas and orange sodas of a meeting the night before an Algebra exam.
I miss some people who move to the United States, back to Mindanao, away to Makati.
I miss not knowing of a graduation until we sing that batch song one last time.
I miss her under a Langka tree with a chuckle next to the height of my left shoulder. She was measuring my happiness in the little talks and ringing laughter.
I miss wiping her tears as I helped roll her bag across the rocky road to a bus.
I miss being under the wings of God when I first met him through lion puppets and singing prophets.
I miss biting through those chocolate chip cookies after successfully reciting John 3:16.
I miss eating until the tummy says “keep going” and the candy bar bag was always open.
I miss crying when my yaya leaves me everytime I go to kindergarten. This was every single time I get down the school bus.
I miss smiling for a family portrait next to the Christmas tree.
I miss riding across a river with my little brother in paper hats and a floormat boat
I miss walking across a field of santol buds. Ruby to my eyes and to others who pick them.
I miss my panda bear. I could always sew the eyes back on.
I miss being young
But I can’t miss growing up and moving on.
Aridea P Nov 2011
Palembang, Jumat 4 November 2011

Mengukur panjangnya sungai Musi
Sepanjang renungan diri di suatu sore
Melambai menyapa penduduk pesisir
Melupakan segenap perkara dalam kehidupan

Memancing suatu yang tak pasti
Sangatlah beruntung jika umpan diambil
Secercah harapan akan hal langka
Bertepuk tangan tanda penuh kebanggaan
EVewritesss Aug 2018
Kala malam sudah semakin gelap
Sinar bintang mulai berbinar
Kepala terangkat membelalak langit yang kian lungai berkedip kedip

Ada malam yang aku rasa masih terang karena lampu taman
Gelap masih sembunyi berselisih paham dengan cahaya listrik

Ada senja juga yang kadang sulit kutemukan
Jujur saja, sangat langka akhir akhir ini
Sungguh jarang aku melihat jingganya yang begitu matang bergelora bersama langit
Begitu indah

Ada juga pagi yang aku bayangkan udara bersih dan putih
Namun, kau tahu bukan.
Sudah ada asap yang bermunculan berselih juga dengan kabut
Aku juga berfikir itu kabut
Nyatanya asap sampah pinggir jalan
Sunggu pilu..

Jadi, apa yang bisa kamu bayangkan dari pengandaian itu?
Tidak semua hal yang katanya begitu akan jadi begitu
Tidak semua tanya akan dijawab benar
Tidak semua hal yang kau bayangkan sesuai ekspetasi dan bayanganmu
Setinggi galaksi bima saktipun kau bermimpi jika memangtuhan tidak mengiyakan
Ya.. sudah
Apa boleh buat
Cari
Cari pertanyaan yang lain yang mampu dijawab
Yang tak akan membuatmu kecewa
Yang bisa kau perlihatkan
Yang bisa kau puja
(Santunan malam selasa)

— The End —