Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
ga Aug 2017
Ini aku, gambaran hatiku
Kusertakan padamu, kusisipkan untukmu

Sejenak aku rebah, luka tanpa daya
Aku didera puluhan cabikan
Aku kalah dalam perang
Perang melawan hatiku

Gersang namun hujan
Tandus namun ranum
Itulah hatiku

Malam demi malam kulalui
Dengan mata terjaga
Hari demi hari kulewati
Ditemani gundah gulana

Aku yang hanya menunggu,
bagaikan menantang murka laut

Tiang layarku patah dihantam ombak
Kain layarku robek diterjang badai
Aku terombang-ambing antara suka dan duka

Ombak bergulung-gulung menanti di depanku
Aku menoleh ke belakang,
Menimang untuk merubah haluan

Kutak rela
Bukan sosokmu yang kunantikan, cukup kabar darimu. Berserilah hatiku
Penne Jan 2021
Ano 'tong haluan?
Bigla rin ako napasuka
Akala ko ako na ang utak
Pwede ako magbawi, pero ikaw hindi
Yan ang batas, di ba?
Patas ang batas
Ng patintero
Lamunin ang mga numero
Parang wala silang ****
'Pag nag-iisa daw, masama kaagad

Ang bilis umakyat ng ministro pero walang dalang impormasyon
Lagyan ng sablay ang tibok
Sakit na dala ng kinalalamnan ng araw
Sa sunod ng sunod sa malarong pisngi at ang kulay nito

Pinapasa-pasa nila
Wala daw sabaw
Kaya ko iniba ang presyo
Kahit hindi mahanap ang totoo
Nilalayo ang inspeksyon

Ingay ng "Happy Birthday"
Siyamnapung beses sa kabilang bahay

Paikot-ikot sa steering wheel
Ng milyong dolyar, walang down payment na sasakyan komersyal
Iyon ang benepisyo ng mga itik  sa latik
Wala naman talagang may gugusto na lumabas sa parisukat
Kasi iyon lang ang tirahan nila
Kahit ang halaman ay tigok

Ano ba talaga gustong mangyari?
Hindi iisa ang kasiyahan
Nasaan ba siya?
Kamatayan ang hintayan
Hindi pa rin matulungan ang nahihirapan
Hindi na ako komportable sa ilawan
Mousamous Apr 2018
pasal VI: tentang aku dan kau; sebuah rasa dalam diam.

- yang aku percaya, skenario tuhan selalu indah walau tak kelihatan di awal, sebab tentu saja, pemandangan akan lebih nampak anggunnya dari ketinggian. dan ini perkara melihat sesuatu dari direksi yang berbeda, atau bahkan berlawanan. rasa dalam diam.

- perihal rasa yang terus saja terpendam, anggap saja aku hanyalah secuil makhluk yang kagum kepadamu, terlepas dari senyummu yang menawan, atau paasmu yang santun, dan hal "wah" yang mereka utarakan lainnya. rasaku apa adanya, tanpa menuntut apapun darimu.

- mengingat kau dan aku tak pernah bersua dengan sengaja, kurasa, rasarasa yang kumiliki hanya akan bertepuk sebelah rasa, sekedar sapa, dan berujung tanpa kata. toh nyatanya entah aku yang sanggup bertahan ataukah memang aku yang terlalu bodoh karena masih saja bertahan, hitungan tahun tanpa jawaban terus saja membuatku beradaptasi dengan keadaan.

- dan jika dilihat, mungkin hanya usahakulah yang terus membuatku bertahan, melihat segalanya hanya jarak dan jarak yang membuat kita dekat, walau kau masih saja entah purapura tak peduli, atau mungkin memang tak peduli. tapi kuharap kau tak bosan menjadi tempat rasaku bermuara.

- menuntut kejelasan? oh, tentu bukan caraku bermain dengan memaksa kehendak. karena dimataku, rasa bukan hanya sekedar hasrat, melainkan suatu hal yang sensitif, terlepas dari rasionalnya akal. takutku kemudian hari, salah rasaku menetap, kemudian menjadikanku lupa arah pulang sebenarnya.

- sampai nanti di akhir cerita, kau menjawab segala tanya yang tak kuharap terjawab. rasa mu sedikitbanyak memiliki kesamaan denganku, sama2 dalam diam, memilih berdiam diri dalam kediamannya. hanya saja kau lebih mahir, sedangkan aku memilih nyaman dalam zona amatir.

- bahagia? kupikir begitu, mengingat rasa kita sudah samasama berirama, terlepas dari tujuanku yang enggan menjalin hubungan (entah apa alasannya). kukira jawab yang membuatku senang, namun haluan berubah arah. justru jenuh yang kurasa, lelah, dan memilih berpaling di kemudian hari.

prdks.
ps: hanya rasaku yang membuatku tertawan dalam usaha, bukan rasamu, apalagi ikatan aneh nan lemah namun menyakitkan. terima kasih telah sejenak menjadi muara untuk riak kecil ini. bagiku, kau sebatas cerita dalam senyapku.
EVewritesss Apr 2018
Jemari mulai gemulai
Dikala ia mulai melambai
Bahasa tubuhku tidak diragukan lagi
Lika likunya sudah tertebak dari haluan pertama bapak satpam
Dia mulai menyapa
Aku teriak keras
hatiku yang teriak
Hawa panas tubuh beriringan membara bersama
Peluh terbawa jatuh dipipi
bisa bayangkan, bagaimana wujudku waktu itu....
Kini, segala fana itu harus di nikmati, entah menarik, suram, dan basi
Aku pikir, kapan lagi akan bertemu dan beradu argument sedekat itu
Kapan lagi berdialog serius dengan elokan tubuh cukup dekat
Kapan lagi aku bisa pandangi wajahnya 4 cm lebih dekat dengannya....
Jadi kupikir, aku harus syukuri, jika nanti tak bisa lagi. Yasudah ku kenang saja....
Nanti senja jadi pelengkap saat mulai mengenang moment itu, sudah ku jadwalkan
Jangan sia-siakan waktu dan selebrasi saat berasama dia atau mereka. Coba nikmati, arungi bersama, cairkan bersama. Pasti indah rupanyaaa
Julia Anniina Apr 2016
Pohdin, pitäisikö lauseista sittenkin karsia pois hieman pikkusieluiselta kuulostava katkeruus ja täytteeksi laitetut kirosanat, vaikka niillä jos joillakin saa kaivettua esille kauan odotettuja reaktioita. Tosin tuohon sääntöön sinun oli tietenkin tehtävä poikkeus, ja pysyä aina yhtä ilmeikkäänä ja vastaanottavaisena kuin tiiliseinä. Se piirre sinussa on yksi ainoita, josta en tunnu saavan otetta, vaikka kuinka repisin hermojani ja haavojani auki. Miellyttävämpää olisi pitää yllä kuvitelmaa, että jossakin sen tyyneyden ja päälleliimatun rauhallisuuden alla kuohuu, kuohuu niin vitun kovaa, että jossakin vaiheessa läikähdät yli reunojesi, ja voimme taas alkaa käyttäytyä niin kuin kuuluu.
Haluan hienovaraisesti varmistaa, että paikalla tuolla hetkellä, seuraten sivusta, antaen jääpalojen sulaa hiljaa lasissa. Jälkeenpäin voin vaivihkaa hivuttautua viereesi, ja niin kuin on tapana, ujuttaa sormeni hitaasti selän ja niskan kautta hiuksiisi. Vasta kun olet tarpeeksi lähellä, tunnustan harmistuneena, että oikeasti olen vihainen vain siksi, että lähtöni jälkeen maaliskuussa vaihdoit kiireesti sänkysi lakanat, etkä ole suudellut moneen viikkoon.
B'Artanto Dec 2018
?
Demi apapun yang kau lakukan, selesaikanlah

Karena sebagian memang tidak bisa diwakili kata-kata

Sekalipun berbalik arah adalah haluan terbaik,

datanglah dulu kemari

Karena ada yang dingin kemudian beku tanpa dikenangkan

Tidak mengapa jika datang yang terakhirmu hanya untuk duduk dan hening panjang

Tidak mengapa, dik

Karena datangmu adalah perwakilan akhir dari permulaan yang lalu

Datangmu adalah jawaban terbaik dari haluan yang dipaksakan

BA
(31 Juli 2018)

— The End —