Hello, Poetry
Classics
Words
Blog
F.A.Q.
About
Contact
Guidelines
© 2024 HePo
by
Eliot
Submit your work, meet writers and drop the ads.
Become a member
Favian Wiratno
19/M/Jakarta, Indonesia
6 followers
/
1.1k words
Follow
Message
Block
Stream
25
Poems
25
Latest
Popular
A - Z
Favorites
10
Poems
(3)
Members
(7)
Favian Wiratno
yang
aku
cinta
tidak
kembali
kita
diantara
hanya
ini
malam
dan
bisa
ada
senyuman
sudah
tanpa
saat
jika
lalu
tersenyum
sama
itu
tau
kamu
bukanlah
atau
masih
pernah
dengan
bersama
untuk
kau
hati
merasakan
untukmu
sejuta
sungguh
keindahan
sepucuk
karena
mencintaimu
mana
tapi
harus
ingin
surat
tentang
selalu
dirimu
sebuah
kepadamu
rela
dia
kota
masa
lagi
indah
pasangan
memang
seorang
melihat
sendiri
seperti
pujian
pilu
bunga
pria
dibalik
mereka
untitled
bukan
akan
perempuan
gelapnya
isinya
kupersembahkan
esensi
boleh
rasa
tahun
indahnya
bertemu
perasaan
bagaimana
berpisah
dua
bintang
semesta
satu
katanya
berdua
semuanya
orang
mata
begitu
gila
jawa
apa
mengapa
kosong
januari
semarang
apakah
terbeban
meminta
dimanakah
menggebu
tiga
jatuh
sudahkah
tertawa
bumi
saja
adalah
jiwa
ternyata
muncul
setengah
barumu
perasaanmu
sedang
segala
saling
janji
berlalu
tertanam
lama
lautan
namanya
arti
diriku
merindu
hidupnya
bisakah
hilang
mencintaiku
barat
terdiam
walaupun
bagaikan
terbawa
kemudian
sekarang
tatap
pergi
harapan
rindu
merindukanmu
hari
keindahanya
sepertinya
kecil
juga
derasnya
hujan
tenggelam
disini
sayang
meragu
malang
sambil
menjaga
tuhan
melupakanmu
menahan
bersamaan
mencintai
halo
lihatlah
jawabanya
jawaban
menangis
perhatian
seseorang
berusaha
dari
pertanyaan
penyesalan
sela
mungkin
cintaku
bahwa
membawa
entah
mendapatkanmu
sepertimu
apapun
pergilah
dimana
meminjamkan
ideologi
menyadari
luka
luas
bagiku
vian
cahaya
dimanapun
alasanya
siang
bertanya
layang
sepertiku
menyatu
tatapanmu
madiun
kilometer
melihatmu
menunggu
kapan
cukup
kesukaan
terpaksa
perasaanku
ucapan
bersemi
dipikiranmu
tidaklah
atap
rotan
gagal
menghargai
maupun
kesalahanya
melupakan
hal
lantai
setiap
kayu
dirinya
anggun
pipimu
layak
kutuliskan
sepercik
magelang
menyanyikan
bualan
pertanyaanku
bagimu
suara
palsu
negara
khayalan
ditampar
nya
benar
berjalan
berani
jejak
dunia
bersemara
biarkalah
angan
timur
semua
kutatap
memburu
wanita
cerita
kalap
tulus
pulang
akulah
hamba
omong
menggengam
berganti
manusia
bersamaku
sekali
terlalu
hatinya
hubungan
kata
air
sesungguhnya
pamit
kali
bersinar
digantikan
tanganmu
disentuh
membuat
pantas
kerumunan
semakin
murahan
cantiknya
ulfah
kebahagianya
menyayangimu
dibawahnya
laut
bercerita
rintik
membutuhkanya
perkara
menyeramak
tertiban
berharap
pilihanmu
mencubit
berkelana
hatimu
pilihlah
seindah
janganlah
rembulan
hitam
punya
diam
datang
becus
panas
memiliki
motor
api
sembarang
pengecut
kuharap
makin
menyakitimu
lepas
berkata
kelab
cantik
tatapan
memliki
kepada
menjawabnya
berbaring
kacau
disakiti
biarlah
telat
membuatku
pasang
perlu
membawamu
berada
sebegitu
waktu
suka
melukis
kalau
samudra
terganti
didekatmu
layaknya
membiru
insan
berdetak
selain
mencoba
meninggalkan
pusing
terlihat
kuasa
sendu
telah
kecilmu
merah
setahun
dicintai
coba
tersisa
mengusikku
dilupakan
memegang
ketulusanku
dibawah
keliru
ditunggu
sebentar
menyukai
sepotong
melakukanya
hanyalah
biasa
kepadaku
jakarta
memperbaiki
berambut
memlih
meninggalkanmu
mau
kelam
bahagia
menyedihkan
terjebak
berapa
mencari
sebenarnya
amarah
tangan
membara
gemerlap
simpan
gengam
nyatanya
kuhias
tak
melayang
kasih
pelampiasan
terhalang
kuwarnai
kala
berawal
padamu
menetap
kukira
memberi
menatapnya
diatas
semoga
bukit
tersebar
langit
diujung
tawa
rindumu
astaga
menyimpan
baik
oranye
lampu
semburat
bibirmu
kebencian
dinding
lara
manis
betapa
biarkan
menyayangiku
lagu
bertopi
bercinta
mengeluarkan
kuberikan
lekaslah
dini
hatiku
kapal
bertaburan
buanglah
mengungkapkan
lapuk
kapanpun
anda
lamanya
terangnya
tetapi
membisukan
tentu
akudia
selat
bersamamu
kembalilah
berdasi
menjagamu
tersembunyi
senyumanmu
terpisah
luasnya
bising
coklat
memikirkan
memadat