Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
zahra ly Aug 2021
Kamu dan aku
Melipat jarak
Entah bagaimana caranya
Pada 2016 itu
Kamu dan aku gulungan
Benang-benang
Entah bagaimana bisa
Kau pintal
Lalu, kamu bertanya tentang
Lalu berkali-kali
Dan berkali-kali lagi
Dan berkali-kali lagi
Lalu, apa? Tanyaku suatu hari
Lalu? Mengapa harus lalu?
Kamu
Dan malam itu
Dan deretan kata
'Sepasang matamu adalah dua bait terindah dari seluruh puisiku'
Yang kau sadur dari Kasmaran

-end
Megitta Ignacia Jul 2019
bakar saja paru-parumu.
hantam saja semua,
biar jatuh berhamburan sampai koyak.
tendang sekeliling deretan batu bata yang tersusun rapi sampai kakimu ngilu.
aku telah kebal pada tatapan tajammu.
telingaku tuli dari raungamu yang menderu.
ketukan bunyi lidah tak bermakna kian lesap mengganggu.
biar bergelut dengan bingungmu.

aku benci
caramu menyatakan perang.
110719 | 23:53PM depressive episode di indomaret, benci impulse buying, dengki dengan teh hijau.

— The End —