hei, kenapa?
kalut rasanya
hampir tak mengenal siapa yang ada di raga ini
hari yang rumit , bergulat dengan perdebatan diri
hampir lelah dengan tiap kondisi
terus berkelana menemukan sebuah resolusi
sepertinya sudah sampai di penghujung intuisi
namun, tak satupun dapat meredakan ini

aku mengerti
aku terpenjara oleh pikiran sendiri

jika pada akhirnya, kita semua mengerti
jika pada akhirnya, kita semua tidak saling menghakimi
jika pada akhirnya, kita semua berdamai
mungkin,
kemanusiaan takkan hilang nilainya
martabat semakin dijunjung
peradaban tidak pernah mati

merasa seperti tidak layak untuk siapapun
merasa kosong hampir setahun
merasa cuma diri saja yang melewati
titik termuak kah ? tidak tau
titik tercapek kah? tidak tau
mungkin masih di dasrar
mungkin akan ada puncak kalut yang lebih tinggi
atau
mungkin ini sudah hampir berakhir

gaada yang tau,
bahkan diri sekalipun
sempat berharap mencoba
mengembalikan keutuhan
kepada orang lain
tapi, gagal.
mau sampai kapan?

kacau
terlalu nyaman dibawah penjajahan
sampai lupa rasanya bangkit
bukan karna tak mau
tapi......... sudah lah
raga ku letih dan jiwaku pun...

tampaknya malam ini, seekor koala tak bisa menahan tangisnya.
bukannya dia lemah, hanya saja dia tak tahan akan hati kecilnya yang terus dijajahi pikiran tak terkendalinya. Mungkin, kesedihan sudah seharusnya dinikmati bukan disesali. Anganku semoga ia tidak mengalami kesedihan yang berlarut-larut.

Pertama kali,

kehilangan harap,

kehilangan rasa,

kehilangan seseorang.

Ingin berkabung namun masih bernyawa,

bernyawa tapi tak lagi,

bersama.

such a boy who cant get to be man up
Who do i think iam
soul with 20 y.o.
spirit with 12 y.o.
myself,
i appreciate it that we cant be match each other
dont do you think? iam also you,
Can we solve all over till we trapped by any risks
its okay hurting ourself
but at least we have pleased someone?