Bukan yang pertama,
Diriku seakan terjebak di ruang waktu yang entah ada di mana jalan keluarnya.
Bukan yang pertama,
Hatiku seakan tercabik-cabik ketika semuanya terulang.
Bukan yang pertama,
Mata ini selalu meneteskan kesedihan yang sama ketika semua berhenti.
Bukan yang pertama,
Seharusnya aku sudah tahu akan bagaimana akhirnya.
Mengapa aku terus kembali?
Bukannya seharusnya aku sudah membencimu?