Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
ga Sep 2017
Kau duduk dalam diam
Segaris senyum kau tebar
Aku yang lemah menyerah kalah
Membakar omong kosong
Menciptakan bara apiku

Aku terpaku, pertama kalinya bagiku
Suara renyah bergairah
Menggelitik daun telinga
Mendarat indah di relung hati
Tak perduli yang kau katakan
Aku hanya ingin mendengarkan

Ingin rasanya kugenggam tanganmu
Menculikmu dengan gagah berani
Layaknya ksatria dan kau sang putri
Menyibak rambut ombakmu
Kusematkan bunga
Yang kita petik bersama

Namun...

Aku bukanlah ksatria
Dan kau sendirilah pemilik kastil itu
Tak ada bunga mekar yang bisa kupetik hari itu
Namun di lain hari kuharap kita bertemu lagi
29/09/17
maudy Dec 2017
entah hari ini atau kemarin
koridor senja coba aku leati
sepi memang hari mulai gelap
semilir sisa angin hujan menggelitik

aku terbiasa menopang diri sendiri
berjalan sendiri tak pernah menjadi debat
lembap dinginnya bagai selimut di malam hari
yang menusuk matahari pagi

entah ekspektasi belaka atau hanya egoku
tidak, aku tidak pernah sekedar bertanya
segala tanya atau tidak kutulis itu tulus
karena aku tumbuh dengan menghargai

aku bisa jadi salah
kupu - kupu menggeliat di perutku sempat hilang
namun, di koridor gelap itu
mengapa mereka datang lagi
senayan, 2015.
Angin dingin berhembus
Desir pasir menggelitik jari kaki halus
Cinta gila tak tertebus
Bualan masa depan yang hancur terhunus
21.05.21

— The End —