Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
karen hoose Sep 2010
Not and then again a kind of annoyance I see here taking place.
I am smiling when I get out of this place.

So fake. The taparoo he speaks of
And less than elevated is my mood as I await the verdict of my income status.

This is what happens...
When one is not of the workman's habits,
Thus is moi.

Whoa! I had not known
Rendering the lone, clone, honed
Underwear so blown out of its natural positioning:
It is not me but his epiphany.

Simply riveting this horor movie ***** and all her galore.

(Yawn)
I'm bored.
Jack says this ones A-OK, so hey.... 9/29/2010
Reshnia crimson Dec 2022
Why have you come to sit upon my shoulder?
Demon in my ear you curse my waking days
When was it first that your foul words came to echo along my own thoughts?
From which abyss where you hatched?
Did the fiendish imp upon my mother's back spawn for me my undying companion?
Lord of lies your tongue is not silver.
White hot it sears me, every word a brand on my moral conscience.
Was it from birth then, that you came too me?
What burden to me which you and your kin have become.
I cannot pry your talons from my flesh with any more ease than pulling my very thoughts from my head.
Foul futures you whisper to me.
The world is set aflame by forlorn candles in the mornings and perhaps by the left wing of a monarch I am painted blue in the night.
I am beset with the scars of your care.
Hold me gently while you serenade me with tales about the noises in the night.
Perhaps tell me again about how the crash I have just heard was poison falling from the cabinet to feed the cat who will surely now foam at the mouth and die.
I will get up to find him and tell you that you are wrong.
And then something will rattle and bid me here you speak again.
Vladimir s Krebs Nov 2015
a warm sunny day filled with life seems not normal> my paranoya grew heavyer.
i heard my millitary sccanner  go off. i listen what they said
they were going to exterminat our little society town. i grab my girlfriend we both ran to tell eny one who could take this threat well. i knew the timing of when the bombs would drop. i knew every one vary well but it will all be lost. it was 2:00 am. the bombs were going to drop right be for night fall to get every thing ready. night was scares for me and her to prepar for the worst. we gave people another warning with the air rade syron blaring. we both bunkkered down varry vary deep to be untouched by the misles blow
on a saturday evning i started to gather family pets and any one els.

i started to set the clock for the final note. at 2:00 in the afternoon all our equipment and beds and supilze were accounted.

5:00 we had the final moments to hold out. the small timer reached 10/ 9/ 8/ 7/ 6/ 5/ 4/ 3/ 2/ 1 we held echother close.


the time ran out and all we heard was a vary loud ringing sound. we held out and survived. but the rest of society was wiped out. i new my parinoid side had came right on time. only my entire family pets and my girlfriends started venchering out.

all we saw was a ****** horor  show peoples bodyes vaperized all shops were gone

we survied the unknown from the trsty side of peranoya that was right.

we have to find what has happened we found out this was a plane that was only aimed at us since this small society had people who was a hush hush dont tell


every one is gone all gone.
adjitated at night
John B Dec 2015
Twisted indiscretions

Infest with baleful malformations

Likened to creation

Cosmic horor gods ***** the beacon

Cry havoc on innocence

Stir the pits

light the pyre

Pray for wisdom and understanding

None survive this insurrection

All our bloods been long in planning

For resaprosoty

I for got to mention
"I was an Angel before a third of the stairs fell, cast with the sternum and satan into the pit of hell, our beloved leader forced to be a bottom feeder, the grate deceiver that promised victory over the monkey lovers."
Vladimir s Krebs Feb 2016
every night i lay awake with no more energy to keep up with the demands. society is is just a joke. chapeters of lied that spread like wild fire killing every thing in its path of fire and death. i might lose it leaving what kind words i could possably care to even say. i am running low threw fumes of hell. im traped pinned down suffocating from all the **** that drowns me till all the air simmers. playing a game of hide in seek will end all of society away from society. lost in inturnal thoughts leaving a trail of horor with no way or **** to turn back to run threw the past of mine.
life
Liam Manges Nov 2018
I struggle to quell my sadness within

This mask Im wearing is an ongoing sin

This hidden horor will never reside

Is there anyone else like me that can help me decide

What I should do because im losing my mind!
Just so you know this is a metaphor to basically show our social fakes, like if we are sad we hide it with how we act.
(n167)
.
i sink into a dark hole,
in a deep cave,
i won't hear,
the pains of the world,
the clashing of swords,
i sink into a cavern,
and enjoy the peace.
.
the sages have departed,
ending term at babylon,
horor,
left as singularity,
punished,
acquainted with friendly death,
best hope.
.
can't find the light,
sailing on dark seas,
beacons, fall to the depths,
a chalice of ambrosia, withheld,
light, forlorn, despairs,
nothingness becomes all,
and all is now empty.
.
not lost,
the singularity of my time,
an undefined thing,
humor of the gods,
toy for heaven,
lifted but mocked at will,
without escape.
.
scorned by storms,
the land,
exist in my mind,
the very weakness of me,
imagination, the laughing curse,
('she' knows me),
i am not lost, just lost.
.
(c) Erik Minas-Gilkes (Standswithtrees), 9/27/17  12:45am
Minas-Gilkes Clan, Kalinago Nation, Dominica
Alvian Eleven Dec 2024
Tengah malam di pinggiran kota Surabaya.
Aku duduk sendiri di teras kafe tua.
Kupandangi jalanan yang lengang.
Sambil kuhisap pelan pelan rokokku.
Dan kuteguk kopiku yang tak lagi panas.

Tapi pikiranku tidak berada di sini.
Pikiranku masih berada jauh di Gaza.
Dimana kekacauan panjang tak kunjung berakhir.
Hingga aku lelah melihatnya setiap hari.
Seperti pertunjukan horor harian tanpa akhir.

Kusambungkan ponselku dengan wifi.
Lalu kulihat layar ponselku yang kusam.
Dan kubuka akun sosial media orang orang Gaza.
Ahmed , Omar , Eman , Mariam , Abdallah , Mohammed dan lainnya.
Seperti biasa mereka selalu memposting.
I'm still alive... I'm still alive... I'm still alive...

Tapi ada akun Facebook yang telah lama membisu.
Akun ini tidak lagi memposting apapun selama berbulan bulan.
Tentu saja aku sangat mengkhawatirkannya.
Dan aku menerka nerka apa yang terjadi padanya.
Apakah dia masih hidup atau sudah mati ?!?...

Akun ini milik seorang gadis bernama Nour.
Dia mengungsi dari Al Rimal kota Gaza.
Aku mengenal dia sejak akhir tahun kemarin.
Lalu kami merasa saling dekat satu sama lain.
Terhubung pikiran dan perasaan.
Antara Gaza dan Surabaya.

Aku ingat setiap hari aku selalu memberinya kata kata penyemangat.
Agar dia sanggup melalui hari demi hari yang kacau , berat , melelahkan dan berbahaya.
Nour selalu menceritakan apapun yang dia alami.
Penderitaannya... ketakutannya... kegetirannya... kecemasannya... kelelahannya... kesedihannya....
Aku juga merasakannya.

Ada kalanya situasi tenang sesaat.
Cukup tenang bagi Nour untuk mengenang kehidupannya.
Dia mengunggah foto rumahnya , lingkungannya , kampusnya dan juga sudut sudut indah kota Gaza.
Saat semuanya masih ada sebelum 07 October.

Bagi Nour nostalgia adalah penghiburan sesaat.
Pelipur lara di tengah penderitaan panjang.
Aku selalu terlarut nostalgia apapun yang dia ceritakan padaku.
Bersama teman temannya dia suka nongkrong di kafe tepi pantai.
Menyusuri keramaian jalan Al Rashid lalu makan jagung dan es krim di tepi jalan.
Atau menghabiskan uang untuk belanja baju di Watan mall dan Capital mall.

Membaca buku adalah hobi utama Nour.
Dia sering membeli buku di toko Samir Mansour.
Lalu dia membaca buku buku itu di kamarnya.
Berdinding pink , meja yang tertata rapi.
Dan sebuah teddy bear besar di atas kasur.

Memasak adalah hobi Nour yang lain.
Setiap hari dia memasak apapun di tungku tanah liat depan tendanya.
Falafel , mulukhiya , shakshuka , maqluba.
Tampak begitu lezat hingga membuatku penasaran.
Seumur hidup aku tidak pernah memakan hidangan Arab.

Nour juga suka mendengarkan musik.
Dia menyuruhku mendengarkan lagu lagu Fairuz.
Penyanyi diva legendaris dari Lebanon yang dia idolakan.
Aku terpesona mendengarkan suara lembut Fairuz.
Menyanyikan lagu lagu Arab yang liriknya tak kumengerti.

Nour punya kucing berbulu putih tebal.
Kucing gemuk dan lucu yang bernama Kimba.
Setiap hari Kimba selalu dimanjakan Nour.
Tapi terkadang Nour mengeluh karena Kimba makan terlalu banyak.
Sementara makanan kucing susah dicari dan harganya naik tinggi.
Tragisnya , setelah lebaran Kimba menghilang berhari hari lalu ditemukan tewas tertembak quadcopter.
Kematian Kimba membuat Nour sangat depresi.

Nour kuliah di Universitas Islamic Gaza.
Kampusnya telah hancur dan kuliahnya terhenti pada semester lima.
Tapi dia selalu bangga pernah menjadi muridnya Refaat.
Mewarisi ajarannya untuk melawan dengan tulisan.
Menulis apapun tentang Palestina dan kehidupan apa adanya di Gaza.
Dimana jiwa jiwa yang punya kehidupan tidak cuma dianggap sebagai angka.

Aku takut jika pada akhirnya Nour hanya menjadi angka.
Angka statistik para martir yang terus bertambah setiap hari.
Sementara dunia tidak mampu melakukan apapun selain hanya melihat pembantaian tanpa akhir.
Merampas kehidupan secara paksa dan menyakitkan.

Tak ada yang tidak menyakitkan di Gaza.
Tapi bagiku lebih menyakitkan tidak ada kabar apapun dari Nour.
Aku merasakan kehampaan kehilangan dia.
Aku merindukan percakapan dengan dia.
Yang bisa kulakukan sekarang hanyalah memandangi foto wajahnya yang cantik.
Aku sungguh mengagumi kecantikannya.
Tatapan matanya yang berkilau , senyuman bibirnya yang mempesona.
Sepertinya aku telah jatuh cinta padanya.

Where are you now ?... Where are you nour ?...
Selama berbulan bulan aku selalu bertanya seperti itu pada Nour.
Tapi hingga sekarang tak ada jawaban sama sekali dari Nour.
Jika seandainya dia memberiku kabar singkat saat ini.
Aku benar benar akan merasa sangat lega.

Don't leave me !.. please don't leave me alone !..
Nour selalu memohon seperti itu padaku.
Dia ingin aku selalu ada untuknya.
Tapi sekarang dia tidak ada untukku.
Dia telah meninggalkan aku tanpa kata.

Ketika kupandangi langit malam untuk sesaat.
Aku bertanya tanya tentang takdir Nour.
Apakah dia telah menjadi satu diantara bintang bintang di langit ?!
Ini tidak adil , aku mengenal Nour terlalu singkat pada waktu yang buruk ini.
Aku hanya ingin dia tetap berada di bumi , berada di kota Gaza yang dia cintai.
Aku sangat ingin menemuinya pada waktu yang baik seperti yang kami harapkan , waktu ketika tanah Palestina telah terbebaskan.


November 2024

By Alvian Eleven
Alvian Eleven Dec 2024
Setahun lebih....

Setahun lebih aku masih tak percaya.
Jaman modern terjadi pembantaian besar besaran.
Terus dipotret dan direkam oleh orang orang Gaza.
Mengguncangkan normalitas seluruh dunia.

Setahun lebih aku lupa rasanya hidup normal.
Yang kulakukan tiap hari hanya membuka sosial media.
Terus melihat pertunjukan horor harian di Gaza.
Pembantaian demi pembantaian yang tak ada habisnya.

Setahun lebih aku terus berpura pura normal.
Dari luar terlihat baik baik saja tapi dari dalam terus menderita.
Penderitaan orang orang Gaza yang berkepanjangan.
Juga menjadi penderitaanku.

Setahun lebih....

Setahun lebih aku kehilangan kenikmatan.
Soto , rawon , bakso dan makanan apapun tak lagi terasa nikmat.
Aku teringat terus dengan orang orang dan anak anak Gaza.
Mereka sering kelaparan hingga kurus kering kekurangan gizi.

Setahun lebih aku kehilangan kesenangan.
Film , musik , game dan hiburan apapun tak lagi menyenangkan.
Aku teringat terus dengan orang orang dan anak anak Gaza.
Mereka selalu ketakutan terancam kematian yang menyakitkan.

Setahun lebih aku kehilangan ketenangan.
Tidurku tidak pernah terasa nyenyak.
Aku teringat terus dengan orang orang dan anak anak Gaza.
Mereka selalu kedinginan saat malam tanpa punya apapun untuk kehangatan.

Setahun lebih....

Setahun lebih aku tak lagi punya semangat.
Segala macam urusanku jadi berantakan.
Rasanya aku kesulitan berkonsentrasi penuh.
Setiap hari pikiran dan jiwaku terus tertuju pada Gaza.

Setahun lebih aku terus mengkhawatirkan mereka.
Orang orang Gaza yang telah kukenal hingga kuanggap saudara.
Jika mereka terlalu lama menghilang tanpa kabar.
Rasanya aku benar benar sangat khawatir.

Setahun lebih aku merasa seperti orang mati.
Terlalu sering melihat kematian demi kematian yang menyakitkan.
Darah terus bertumpahan , serpihan dan potongan tubuh terus berceceran.
Angka statistik para martir terus bertambah setiap hari.

Setahun lebih....

Setahun lebih aku masih merasa heran.
Melihat orang orang tetap menjalani kehidupan normal.
Bersenang senang atau sibuk urusan sendiri.
Tanpa peduli apapun tentang Palestina.

Setahun lebih aku masih tetap heran.
Melihat orang orang muslim yang tampak religius.
Hanya sibuk beribadah siang malam.
Tanpa peduli apapun tentang Palestina.

Setahun lebih aku masih tetap terheran heran.
Melihat gerai dan restoran Amerika masih tetap ramai.
Produk produk Barat masih tetap dibeli.
Tanpa peduli apapun tentang boikot.

Setahun lebih....

Setahun lebih rasanya benar benar memuakkan.
Melihat para pemimpin Barat terus beretorika.
Bicara perdamaian dan kemanusiaan.
Tapi terus mendukung pembantaian.

Setahun lebih rasanya semakin memuakkan.
Melihat para pemimpin Arab terus membual.
Pura pura peduli dengan Palestina.
Tapi diam diam mendukung Israel di belakang.

Setahun lebih rasa muakku semakin tak tertahankan.
Melihat media media Barat dan buzzer buzzer zionis.
Terus menerus menyangkal dan membenarkan pembantaian.
Tak peduli seluruh dunia sudah tahu kenyataan yang sebenarnya.

Setahun lebih....

Setahun lebih aku telah putus asa.
Kehilangan harapan yang tampak terlalu sulit diwujudkan.
Seluruh dunia terus melakukan aksi protes menentang Israel.
Tapi tak terjadi perubahan apa apa.

Setahun lebih aku telah kecewa.
Tak percaya lagi dengan tatanan dunia.
Yang tak lebih sekedar ilusi kemunafikan.
Bentukan Barat yang merasa berkuasa atas dunia.

Setahun lebih aku telah lelah.
Menunggu keajaiban yang tak kunjung terjadi.
Seluruh dunia terus bertanya tanya.
Kapan dan bagaimana semua ini akan berakhir ?!..

Setahun lebih....


November 2024

By Alvian Eleven

— The End —