Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
T'lah kumiliki nurani bopok dan renta
Warisan ibu ayah
Membungkus kasih, dengki, segan,
damai, resah, amarah
Begitu bancuh dan arau

Sang aku berbagi pada kekasihnya
Sosok gagah terpercaya
Aku dan gagah melanglang
Beriringan menggandeng nurani
Nurani amat bahagia
Demikian puas ceria

Hingga sosok gagah itu mulai muak
Jemu, bosan katanya
Menghempas jemari aku
Dan mencampakkan nurani serupa buangan
Cakapnya aku bersalah
Tak jago mengenyangkan

Tak tega setilik pun menengok nurani
Menepis muka, aku bertanya
"Apa nurani tak apa-apa?"
Dengan terisak, nurani menyinyir menjawab
"Terlihat nestapa dan pilu dari matamu
Aku tak seberapa
Pikirkan saja dirimu"
Terinspirasi dari C.S Lewis: "To love at all is to be vulnerable"
-M- Sep 2019
hutan digunduli
rakyat di provokasi
mahasiswa turun aksi
kembali ke zaman reformasi

kebebasan diperketat
yang keblabasan malah dipercepat
ini bukan tontonan pelepas penat
tapi menyadarkan para pengkhianat

negara ini milik bersama
tapi penguasa yang seenaknya
jika tidak ada kita-kita
kau bisa apa

kekuasaan bukan tolak ukur
sampai urusan selangkangan saja diatur
kalian itu cocoknya hanya tidur
sekalinya kerja malah ngelantur

kasihan ibu pertiwi
diperkosa anak sendiri
cakapnya saja mengabdi
tapi sikapnya bak pencuri

Indonesia

berduka

atau

bercanda

— The End —