Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
 
Amira I May 2019
i’ve loved you so deeply
that i eventually forgot to love my own

i’ve loved you sincerely
that i eventually consumed by my ego

i’ve loved you unconditionally
that i eventually broke my heart

our time was extremely short
yet i felt a lot
i killed myself to forget you
yet it was no big deal for you
—i loved you, now i’m letting go
Amira I May 2019
untuk Bumi,
lelah aku dengan rasa percaya;
saat harapan berujung kekecewaan, ketika jemari tangan tak lagi dapat bertautan.
kebas aku dengan rasa lara;
beberapa kenangan yang harus dilupakan, sejuta beban yang menekan.
kemari lah, dekap aku agar tidak menyerah.
mari melangkah dengan jarak aman, seperti halnya bersisian.
aku takkan mengikat, nanti kau justru mangkat.
terima kasih sudah hadir, aku tak lagi mengutuk takdir.

dari Bulan
Amira I Apr 2019
Now I'm letting go
Of what I've never known
Wherever you are
I pray the wind will guide you home
cited from Vancouver Sleep Clinic’s Letting Go
Amira I Dec 2018
Tuan, sore ini akasa terlihat kelabu.
Semilir anila terasa membeku.
Aku berada di antara dua perasaan;
sukacita dan dukacita.
Sukacita? Ya, karena sebentar lagi graksa datang dengan gagahnya; mengejutkan semua makhluk di bumi.
Seperti kedatanganmu.
Lalu, dukacita? Ya, graksa yang gagah itu bisa hilang wujudnya dalam sekejap. Kemudian membawa hujan yang meninggalkan wresthi di permukaan bumi.
Seperti kepergianmu.
Amira I Oct 2018
I realized that the gap between us is way too loose.
I realized that the moment to finally know you is way too impossible.

I let my self took a step back, and my heart laid itself back.
I didn’t straight stop loving you all at once, but I do it little by little, part by part.

Thank you for ever making my days brighter than before.
Please know that it was really important to me.
Sorry if you ever notice me annoying.
Please know that I was just another secret admirer.

I hope to see you around.
I hope fate will cross our paths once again.
Amira I Jul 2018
Paris, 2019

Maybe someday I’ll bump into you on my way to campus.
Maybe someday you’ll catch me buying some croissants in your favorite bakery.
Maybe someday I’ll see you having a cup of coffee at some cute coffee shop.
Maybe someday you’ll realize that I was always there near you.
Maybe someday I’ll realize that all of my dreams will always lead me to you.
Maybe someday you’ll figure it out.
Maybe someday I’ll figure it out.
Maybe someday we’ll figure it out.
Amira I Apr 2018
Waktu masih menunjukkan pukul satu lebih tiga puluh menit siang itu.
Aku sedang berada dalam perjalanan singkat yang ku tak tahu mengapa terasa lama.
Entah dari mana kabut-kabut itu muncul, menyapa dedaunan, ranting, serta bunga-bunga mungil yang baru saja mekar.
Hujan tidak lebat kala itu, bahkan tidak tumpah barang setetes pun.
Kabut yang teduh namun diam-diam membutakan.
Yang tanpa ku sadari telah menculikku ke entah berantah, jauh dari realita yang ada, aku berlarian menembusnya tanpa takut tergelincir pun terjatuh.
Meski dinginnya udara sudah meresap ke dalam tubuhku, mengalir bersama aliran darahku, juga perlahan menusuk tulang belulangku, aku merasa aman.
Sebab ternyata, kabut adalah teman baikku, yang telah lama hilang; namun kini ku menemukannya kembali.
Next page