Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Bintun Nahl 1453 Mar 2015
Hinanya Kematian Mustafa Kemal Attatürk yang Dikenal sebagai ‘Bapak Modernisasi Turki’ dari perspektif Barat, dia sebenarnya adalah tokoh yang meng’sekuler’kan dan ‘membunuh’ syiar Islam di Turki. Siapa lagi jika bukan Mustafa Kemal Attatürk yang diberi gelar Al-Ghazi (orang yang memerangi). "Attatürk" berarti "Bapak Orang Turki". Attatürk adalah orang yang bertanggung jawab meruntuhkan Khilafah Islam Turki pada tahun 1924. H.S. Armstrong, salah seorang pembantu Attatürk dalam bukunya yang berjudul Al-Zi’bu Al-Aghbar atau Al-Hayah Al-Khasah Li Taghiyyah telah menulis: "Sesungguhnya Attatürk adalah keturunan Yahudi, nenek moyangnya adalah Yahudi yang pindah dari Spanyol ke pelabuhan Salonika". Golongan Yahudi ini dinamakan dengan Yahudi "Daunamah" yang terdiri dari 600 keluarga. Mereka mengaku beragama Islam hanya sebagai identitas, tetapi masih menganut agama Yahudi secara diam-diam. Ini diakui sendiri oleh bekas Presiden Israel, Yitzak Zifi, dalam bukunya Daunamah terbitan tahun 1957. Attatürk mengubah ucapan Assalamualaikum menjadi Marhaban Bikum (Selamat Datang), melarang menggunakan busana Islam dan sebaliknya mewajibkan memakai pakaian ala Barat. Dalam tempo beberapa tahun saja, dia berhasil menghapuskan perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha serta melarang kaum muslim menunaikan ibadah Haji, melarang poligami dan melegalkan perkawinan wanita muslim dengan non muslim. Dia membatalkan libur pada hari Jum'at, melarang adzan dalam bahasa Arab dan menggantinya dengan bahasa Turki. Tindakan yang dilakukan oleh Attatürk ini nyata sekali telah memisahkan budaya Turki dari akar agama Islam dan menghapuskan Islam sebagai agama resmi negara Turki. Attatürk berusaha keras untuk menghancurkan para penentangnya. Dia membakar majelis-majelis, menangkap para pimpinan majelis dan juga mengawasi para ulama. Attatürk pernah menegaskan bahwa “negara tidak akan maju kalau rakyatnya tidak cenderung kepada pakaian modern”. Dia menggalakkan minum arak secara terbuka, mengubah Al-Quran yang kemudian dicetak dalam bahasa Turki. Bahasa Turki sendiri diubah dengan membuang unsur-unsur Arab dan Parsi. Attatürk mengubah Masjid Besar Aya Sofia menjadi gereja dan setengahnya untuk musium, menutup masjid serta melarang shalat berjamaah, menghapuskan Kementerian Wakaf dan membiarkan anak-anak yatim dan fakir miskin. Dia membatalkan undang-undang waris, faraid secara Islam, menghapus penggunaan kalendar Islam dan mengganti huruf Arab ke dalam huruf Latin. Attatürk mengganggap dirinya tuhan sama seperti firaun. Ketika itu ada seorang prajurit ditanya “siapa tuhan dan di mana tuhan tinggal?” karena takut, prajurit tersebut menjawab "Kemal Attatürk adalah tuhan”, dia tersenyum dan bangga dengan jawaban yang diberikan. Saat-saat menjelang kematiannya, Allah mendatangkan kepadanya beberapa penyakit yang membuatnya tersiksa dan tak dapat menanggung azab yang Allah berikan di dunia, diantaranya penyakit kulit dimana dia merasakan gatal di sekujur tubuh. Dia juga menderita penyakit jantung dan darah tinggi. Kemudian rasa panas sepanjang hari, tidak pernah merasa sejuk sehingga pompa air dikerahkan untuk menyirami rumahnya selama 24 jam. Attatürk juga menyuruh para pembantunya untuk meletakkan kantong-kantong es di dalam selimut untuk membuatnya sejuk. Maha Suci Allah, walau telah berusaha keras, tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengusir rasa panas itu. Oleh karena tidak tahan dengan panas yang dirasakan, dia menjerit sangat keras hingga seluruh istana mendengarnya. Karena tidak tahan mendengar jeritan, para pembantunya membawa Attatürk ke tengah lautan dan diletakkan dalam kapal dengan harapan beliau akan merasa sejuk. Maha Besar Allah, panasnya tak juga hilang!! Pada 26 September 1938, dia pingsan selama 48 jam disebabkan panas yang dirasakannya dan kemudian sadar tetapi dia hilang ingatan. Pada 9 November 1938, dia pingsan sekali lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia. Ketika itu tidak ada yang mau mengurus jenazahnya sesuai syariat. Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuannya datang meminta ulama-ulama Turki untuk memandikan, mengkafankan dan menshalatkannya. Tidak cukup sampai disitu, Allah tunjukkan lagi azab ketika mayatnya akan dimakamkan. Sewaktu mayatnya hendak ditanam, tanah tidak menerimanya (tak dapat dibayangkan bagaimana jika tanah tidak menerimanya). Karena tidak diterima tanah, mayatnya diawetkan sekali lagi dan dimasukkan ke dalam musium yang diberi nama EtnaGrafi selama 15 tahun hingga tahun 1953. Setelah 15 tahun mayatnya hendak dikuburkan kembali, tapi Allah Maha Agung, bumi sekali lagi tak menerimanya. Sampai akhirnya mayat Attaturk dibawa ke satu bukit dan disimpan dalam celah-celah marmer seberat 44 ton. Lebih menyedihkan lagi, ulama-ulama yang sezaman dengan Attatürk mengatakan bahwa jangankan bumi Turki, seluruh bumi Allah ini tidak akan menerimanya. Naudzubillah.
Mousamous Apr 2017
I see the sun everyday,
but I never see who created it.
I see the people everyday,
but I never see honest on them.
I see the succes people everytime,
but I can't see who behind them.
I see the human everytime,
But I can't see humanity.
I see Animal Everytime,
but the people act like animal.
Get away from your rush,
Get closer to your God.
Assalamualaikum
Walaikumussalam
Ivan Brooks Sr Jan 2018
As thousands of migrants sojourned from Timbuktu
All destined for Libya from the ancient Kingdom of Mali,
One ,a patched lip skinny kid , greeted them''Assalamualaikum''
''Why are we dying in Libya ?'' asks the young migrant called Ali.

For several months , everyday , from sunset to sunrise
Ali said he too dreamed of being a part of the mass migration
'' Oh my dear brothers, I wish your plans were otherwise ''
For many of you will not reach your final destination.

Ali said Libya was the cradle of modern day slavery,
Death trap ,a magnate that lures desperate poor Africans
Escaping prosecution, economic hardships and poverty
Just for them to end up dead like sardines in cans.

Oh Africa Ali asks,where are all of your leaders?
What have we done to deserve this unspeakable evil?
Is it because of the hues of our beautiful black leathers?
When did we become the slavery anvil?

Man to man , is so unjust '' he quoted Bob Marley
'' But Arab to Black Africans is another sad story ! ''
'' Why are Black people being sold into slavery?
Why is the whole world sitting so supinely?

~ Ivan Brooks Sr ~
Man to man is so unjust ''says Bob Marley
''Arab against black man is another story'' says the migrant called Ali
Nur Almaz Jun 2016
They say it's not a "goodbye" but a "see you later",
Because a "goodbye" is to bid farewell,
But a "see you later" means you will see each other sooner.

I have no problems with a "goodbye",
Because I see them for a chance for me to go on new adventures.
I also don't have a problem with a "see you later",
Because I see them as a chance for us to talk and catch up and have a little chatter.

But I don't like it when people say things when they don't mean,
Make promises they can't keep,
Build relationships they can't hold,
And share secrets they can't keep it to their own.

I guess that's why we don't say "hi" or "hello",
Or "goodbye" or "see you soon",
We say Assalamualaikum,
Peace be upon you,
And reply with a Waalaikumussalam,
And peace be upon you too.

We don't bid farewell,
We don't make plans to see,
We just pray for peace upon each other's lives,
And hope that our paths will meet.
meana Jun 2017
the religion I hold on to wholeheartedly is a religion of peace.
it's name itself,
Islam
means, peace.
our hellos and goodbyes
- Assalamualaikum,
are filled with peace.
we were taught to give away smiles as it is a form of charity.
we were told to love our brothers and sisters the way we love ourselves.
we were made to respect the old and love the young.
in our hearts, it is embedded,
the love for our Lord, Allah and His beloved Prophet Muhammad
- may peace be upon him.

yet people all around the world keeps on saying how this religion is
a religion of
terrorism
masochisme
radical
extremist
objectification
and oppression.

one good person symbolizes a community, yet not one bad person defines a community.

our era is filled with young, wise and mature people
18 and 19 years old thinkers
16 and 17 years old prodigies
all with different specialities and each one of them has its own jigsaw puzzle slot in this world.
use them, appreciate them, hear their voices, listen to what they are saying, look at what they are doing.

it is them who will take care of mother
earth in 10 years time,
it is them who will nurture the economy and the society,
it is them who will bring up the goodness in everyone until this world is great again.

thus, take good care of them.
love them, teach them well
don't burden their thoughts with ******* mentalities, wrong ideologies and more importantly
psychological trauma,
give them what they deserve

- more.
all is well

— The End —