Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Shrivastva MK Apr 2018
Rishtey wo nahi hote jo duniya ko dikhaye jaye,
Rishtey wo hote hai jo dil se Nibhaye jaye.
Rishtey nibhana har kisi ke bas me nahi,
Ab to bs rah gyi hai yadon ki haseen gali,

Rishtey wo nahi jo sirf sukh me kaam aate hai,
Rishtey tou wo hote hai jo dukh me sath nibhate hai,
Rishta agar es dil se hota hai,
Wo rista bda hi atut hota hai,

Rishta banao tou use dilon jaan se nibhana,
Kisi ki bhawnao ka mazak na udana,
Kisi ki zindagi bankar uski zindagi na chhen lena,
Aankhon mein aansuo ka tohfa na dena,

Rishtey me khatas nahi mithas hona chahiye,
Rishtey me bahas nahi vishwas hona chahiye,
Wo rista ek na ek din tut jata hai,
Jo rishta dil se nahi dimaag se nibhaya jata hai,

Saath chhodne wale tou bus majburiyon ka haath thaam lete hai,
Nibhane wale tou maut ka darwaza khatakne kya aakhiri saans tak hamare saath hote hain,
Rishtey tou milte hai mukaddar se,
Sanjo lo unhe dil mein,

Jis rishtey ko us khuda ne bnaye hai,
Ek na ek din use jaroor milaye hai,
Jab do dil ek ** jate hai,
Tab wo ek anmol rishtey kahlate hai....

Collaboration  by Shrivastva MK and Sonia*Paruthi
Penyair itu melangkahi pengemis pincang yang lelap itu.
Kasurnya adalah trotoar dan mimpinya ntah apa.
Jangan bahas mimpi jadi jutawan dengan kemeja dasi rambut klimis.
Mimpi basah saja harus sembunyi sembunyi.
Kan takut toh masturbasi di pinggir kali ?

Soalnya guys,
coli itu pun harus pake tangan kanan
selain soal tekanannya yang konstan ..

KALAU TANGAN KIRI KIRI KIRI,
Disangka PKI !
Ini perihal dosa Illahi saudara saudari!



Lalu pengemis itu Menatap angannya setinggi bintang di lantai 53 menara menara ibu kota.
Mengelus ngelus perut kurusnya.
Alhamdullilah, hari ini bisa santap sisa paha ayam dari restoran kebarat baratan itu.

Mungkin baginya, Tuhan menjelma dalam bentuk tempat sampah.
Menyediakan pangan sisa sisa umat kesayangan-Nya.
Dan dia, umat yang lupa ia punya.

Pagi datang.
Ia terus berjalan tanpa alas kaki.
Sekelibat melihat lamborgini, berkawal polisi.
Presiden mungkin ah?
Nomor satu, atau duah?

Dia tidak pernah berharap pada Tuhan.
Atau presiden.
Mungkin ia harus tetap berjalan saja.
Atau mungkin ia harus berharap pada ratu adil.
Entah kapan ia munculnya.

Apa ketika jari-jari kakinya lepas.
Hingga tidak bisa melangkah lagi.
Atau lelah menguasai tubuh.
Hingga enggan melangkah lagi.
Atau seluruh kakinya patah
Pun ia tidak peduli lagi?

Apa ratu adil sedang sibuk memasang konde besarnya
Takut takut tidak terlihat cantik saat hadir sebagai pahlawan kesiangan.
Atau ratu adil sedang sibuk
Memutuskan hukuman adil untuk penyair ini yang mempertanyakan kuasa Ilahi dia punya?
Atau mungkin ratu adil berhati dingin.
Seharusnya iya karena mana mungkin beliau yang welas asih membiarkan hambanya pontang panting,
malah sibuk mengurus penyair mengkritik program kerja-Nya tahun ini.

Yah ..

Memperhatikan pengemis itu terpincang-pincang lebih asyik daripada mengurus Tuhan.
Presiden. Atau ratu adil.

Apakah Mas Aristoteles meramalkan distopia pada nusantara?
Pertama kali saya bacakan di Paviliun Puisi, edisi Dys/Utopia pada 6 April 2019.
Terdengar suara darimu yang tidak ingin aku bahas lagi di cerita ini
Media komunikasi yang kubenci
Kenapa harus kamu yang aku hubungi
Kenapa harus kamu yang menjadi pelabuhanku
Kenapa kamu yang harus aku jadikan perhentian
Walaupun sementara, bukankah ini terlalu jelas
Aku memberi yang lain alasan untuk kembali padamu
Walau tidak akan menunggumu lagi
Kabar hatimu tidak akan kupertanyakan lagi kali ini
Dan kamu memberikan kata sandi
Entah untuk masuk ke perasaanmu
Atau sekedar tahu keberadaan hatimu
Aku juga sudah tidak mau tahu
Kamu meminta seseorang untuk sungguh
Bukan sekedar singgah
Tapi tanpa kamu sadari
Yang kamu lakukan selama inikan hanya singgah
Aku bukan seseorang itu
Aku tahu dengan jelas
Karena kamu pun tidak pernah jadi sebuah jawaban
Bahasa Indonesia
B'Artanto Apr 2020
Dik, tidak ada yang salah dari 6 tahun yang berlalu

Harapan dan batasan-batasan yang kau buat sendiri melalui ketikan pada ponselmu

Tidak ada yang bisa melawan garis-garis pada telapak tanganmu

Jangan tunggu yang tidak menemui ayahmu

Berhentilah memikirkan sepeda biru yang pernah kita bahas

Tidak ada yang salah pada garis tanganmu

Jilatlah,
Ia kumpulan garis-garis yang membentukmu

26 April '20
_BA
JWolfeB Jun 2014
That vibration you feel. It's like tuning forks ringing through your elbow begging of you for something more. Get me off. Slide me right. Let me see the dirt under your fingernail and maybe I can see the moments of our past. It was scratched up and forgotten about. But for now just answer me. Now. Give me release. I know you don't know who I am. Although I give you promise that I could be your everything. There are 829571 different people I could be. Open your heart and let me in. I'll warm your fire. I'll tickle your pickle. I'll, sell you a get away cruise to the bahas for the small price of your identity. Maybe I'll be you. Sitting behind a desk, waiting to exist in every position you wanted to fill. Society needs you. Like we need you to fill spots many others can fill. You are replaceable. Calling center one O one, let me make you believe you're an individual. Because to me, I have always needed another stud on my heels. Another piece of gum to fill the space between my heart and lungs. Breathing is harder than felling. Feeling is harder than playing dead. When I am dead I still hear phones ring. You're here. With me. Let's do a 3 way call. Maybe we can convince someone we are something better than bones in a bag. Deeper than fossils in poor neighborhoods. Let's make a power plant out of our facts. They are energy, existing in temperature Change within our friction. I'll rub this heart raw until I can calculate who you are. Come inside. Let me change you. I'll show you everything more than a social perspective. I'll show you passion. Release. Let me be your rebellion. I need a cause to start a fire.

You never answered. No voicemail. Only left with extreme wonder of something extraordinary mystery. Wonder of the possible greatness we could have been if you would have picked up the phone.

Sincerely,  

Unknown number
I'm moving to a small village in Alaska in 2 months. And friend have been giving me topics for poems to write while I'm up there. I got a head start when my friend gave me the topic of "unknown numbers"

— The End —