Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
 
Coco Aug 2019
Bersama suara tawa
Terdengung hasrat hati sedikit kata
Dia yang berbaik hati
Dan saya yang bersakit sakit

Merangkak dibawah kebaikannya
Menggumam kala dia tertawa
Gapai senyumnya yang tak kasat hati
Bahkan, rela tenggelam dalam pasir khayalnya

Hm, apakah ini saatnya?
Pengakuan akan hasrat hati sebenarnya?
Mengenai rasa dan karsa

Di akhir petang ini,
Bersama riakan air dan sapaan ombak
Bahkan ditemani oleh anak kepiting lucu
Dan lembayung surya sebagai saksi
Saya, sang khalayak yang tengah berdiri
Memintanya untuk berhenti
Baik dalam melangkah, ataupun berlari
Karena saya akan mencari sisi ujung lembayung surya yang lain
Dan dia tak perlu tahu jika memang tak ingin
Terima kasih
Hope u enjoy it!
Coco Aug 2019
Saat itu dia melihatku,
Aku....hanya bisa melihat sekitar
Kau tau kan bagaimana rasanya?
Sangat malu hehe
“Tunggu disini, aku akan mengantarmu”
Dia pergi dengan kikuk, mengambil kendaraan
Meninggalkanku yg kikuk juga
Kenapa sih dunia ini
Kenapa kami jadi sama sama kikuk
Sama sama malu
Sama sama kaget
“Hhhh” helaan napasku terdengar
“Kenapa?” Tanyanya
Aku kaget “gapapa hehe”
“Lucu sekali” katanya sambil menampilkan senyum khasnya
Bagaimana ini?!
Rasanya duniaku teracak
Luruh bersama senyumnya
Tolong aku.....
Coco Aug 2019
Tiiin. Lalu lalang kendaraan
Aku masih disini berdiri, dengannya
Apa aku menunggu sepi? Tidak
Aku juga tidak tau sedang apa. Haha

Tiba tiba kulitku tersengat
Bukan. Bukan terkena listrik
Ia memegang tanganku dan menarikku
Mengikutinya
Kami melangkah menyusuri jalanan
Tiba tiba, dia melepas tanganku
Dia terlihat.....kaget?
Dia kaget, bagaimana denganku?
Haha lucu sekali dia ini
Aku jadi suka


Tapi, tunggu....
Ini aneh
Tanganku yang ditariknya,
Namun mengapa seakan seluruh pusat perhatian ku yang ditariknya?
Sengaja ya?
Dia ini haus akan perhatian ya?
Bilang saja padaku, biar aku perhatikan hehe
Im back. Xoxo
Coco May 2019
Hari ini aku ingin bercerita
Bagaimana sebuah rasa berubah menjadi sebuah asa

Saat itu..

Aku melihatmu
Berjalan, tapi tetap pada bayangan yang sama
Bagaimana bisa?
Kau sudah melewati beberapa cahaya
Yang bahkan berbeda beda

Aku penasaran
Rasa untuk membawamu dari bayangan itu muncul
Aku berharap usahaku berhasil
Sebuah rasa yang berubah menjadi asa

Lagi. Aku bermimpi
Agar kau tak berhubungan lagi dengan bayangan lalu mu
Aku bertindak. Membantumu
Lagi, asa itu berasal dari rasa yang sama.
Rasa untuk membantumu bangkit dari bayangan itu.

Namun, lambat laun rasa itu berubah
Berubah menjadi asa untuk kita memiliki bayangan yang sama

Ketika waktunya tiba, ku kira aku berhasil
Ternyata... sangat jauh dari kata itu

Kau lebih memilih menghentikan usahaku, tindakanku
Dengan alasan “aku butuh jeda”

Baik. Ku turuti maumu
aku bahkan masih berpikur positif.
Tapi semakin larut, kau tak juga kembali

Oh. Dan kusadari,
Kau pergi, bersama bayangan itu lagi
Kau menjauhi ku dan mendekati bayangan itu, lagi

Sungguh aku tak sanggup mencernanya
Rasa itu. Asa itu. Bahkan kau tak pernah menganggapnya, kan?
Sungguh, apakah kau mengerti maksud dari segala cerita tentang rasaku?
Tentang asaku?

Kau pergi tanpa mengucapkab selamat tinggal.
Bukan. Setidaknya kau bisa memujiku
Memuji atas rasa dan asa ku.

Sekali lagi, karena rasa ini, asa ku muncul kembali
Ya, sebuah asa.
Asa untuk melenyapkan segala rasaku padamu
Baik itu rasa penasaran, ingin menolong, atau rasa ingin memiliki bayangan bersama mu
Coco May 2019
“Whats wrong?”
“Kenapa? Ada apa?”
Kalimat yang selalu ku tunggu
Saat aku butuh wadah bercerita
Bentuk kepeduliankah?
Atau hanya seutas penasaran?
Aku tidak peduli
Setidaknya, kau masih ada saat aku butuh sandaran
Dan tempat berbagi cerita

Walaupun kita sedang berjarak,
Tidak selucu dan semenggemaskan dulu
Tapi terimakasih
Karena selalu siaga ada disisiku
Coco Feb 2019
Di bawah lampu bulan,
Aku sadar kau menatapku
Aku yang tengah tersipu,
Berusaha tetap fokus akan topik pembicaraan

Ditengah emosional, kau menarikku ke pinggir
Berteduh di matamu yang sejuk
Ya. Kau berusaha menurunkan suhunya
Agar tidak sepanas sebelumnya

Masih ada beberapa hal kecil yang ku ingat tentang dulu
Dan ku rindu
Walaupun kau tak ingin mengingatnya

Hanya untuk malam ini
Biarkan ku kirim rindu ku
Aku pernah membaca,
“Kau hiduplah bahagia, untuk rindu ini biar aku yang mengurusnya, karena aku pemiliknya”.

Sekian dan salam rindu.
Next page