Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Aridea P Oct 2011
Ku duduk di sini
Kaki ku membeku karena dingin
Mata ku kantuk karena larut
Malam ku gelap tanpa sinar bulan

Telinga ku sepi, tiada yang terdengar
Bibir ku rapat, tak ada yang terucap
Badan ku lelah serasa ingin roboh
Ingin ku pejamkan mata tuk sementara

Namun terlelap dalam mimpi
Takkan tersesat walau sendiri
Harap ku akan bermimpi lagi
Mimpi yang paling indah dari kemrin
Agar temani di malam sunyi ini
Hingga aku membuka mata esok hari

by.
Aridea Purple
Aridea P Dec 2013
Palembang, 30 Desember 2013

Ini terjadi lagi,
tuk yang kesekian kali
Jiwaku terbentur batu, keras sekali
Retak, hampir pecah berapi
Gesekan kemarahan dan penyelesaian hati
Menjadi mayat tak berhati
Tak mampu berfikir lagi
Menahan diri tuk bertahan dalam raga ini
Meski kaki ini tak mampu berdiri
Nafas ini tak mampu berhembus lagi
Hanya satu yang aku yakini
Keajaiban yang benar ada di dunia ini
Rencana indah Tuhan yang lain
Yang tak pernah bisa dihindari
Hidup tidak selalu buruk atau baik
Perubahan kecil sangatlah berarti
Tuk hidupku yang sunyi


Aku memang sendiri
Tapi ku tak ingin sembunyi
Apapun yang kan terjadi akan ku hadapi
aku yang memilih aku yang jalani
Ini bukanlah janji
Ini adalah curahan hati
Keinginan yang tak mampu ku raih
Namun ku jua tak lelah berlari
Meraih keingnan di hidup ini
Jika kalian membaca ini
Tolong, hargai dan temani
Aku di sini sendiri ...
Aridea P Oct 2011
Angkasa jauh tak kan sampai
Rindu pun ada selalu datang
Itukah tanda bahwa aku sayang
Dia seorang penghias hati cinta paling dalam
Ejaan lagi terhias di angin-angin

Penghias hati ku selamanya
Untuk temani aku menghadapi dunia
Rasa rindu berkurang karenanya
Peluh terasa dingin menyegarkan jiwa
Lukisaan indah wajahnya
Embun pagi hari yang menyimpannya
Aridea P Oct 2011
Jakarta, Jumat 6 Juni 2008

Ku tak ingin menutup mata
Bila tak ada kamu
Nanti, saat ku bangun di pagi hari
Kau tak ada di sampingku

Ku tak ingin pergi
Bila tak ada kamu
Nanti, saat ku di depan musibah
Kau tak ada menolong ku

Kini, aku sakit
Tak ada kamu di sini
Nanti, bila aku mati
Kau tak ada ‘tuk temani

Ku tak ingin tidur
Bila tak ada kamu
Nanti, saat ku bangun
Ku tak bisa buka mata tuk selamanya

Ku tak ingin ke surga
Bila tak ada kamu
Tapi, biar kau di sini
Cari pengganti ku
Biar kau hidup untukku
Dan bahagia dengan nya
Karena… ku tak ingin pergi
Bila melihatmu terluka
Ari Jan 2014
Mencinta layaknya sejati
Saling benci meski tak dari hati
Datang dan pergi tanpa mengucap janji

Sadar tak pernah pergi,
Percaya kan selalu kembali
Muncul tanpa pertanda,
Pergi tanpa kata
Saling temani dalam sepi,
Berbicara tanpa suara
Mengerti dan pahami,
Layaknya sakit milik bersama

Ada saat butuh,
Hilang saat rindu
Satu yang tak pernah jadi milikku,
kamu.
Aridea P Oct 2011
Aku ingin peluk kakak
Sebelum ku sambut tidur
Aku ingin kakak di sini
Hingga ku terlelap mimpi

Aku ingin kakak tetap di sini
Aku ingin melihat wajah kakak
Saat aku buka mata di pagi hari

Aku ingin kakak selalu di sini
Memberi ku senyum indah
Yang bercahaya menyinari

Andai dunia tau aku di sini
Ingin kakak selalu temani
Hingga nanti aku pergi
Selamanya tak akan kembali


By. Aridea Purple
Aridea P Oct 2011
Malam sunyi ini
Berubah menjadi berarti
Karena penguasa hati ku
Datang pada ku
Tuk persembahan terakhir
Lagu paling indah

Ku katakan dengan indah
Suatu ungkapan yang berarti
Bahwa ku akan setia
Walau kau harus terganti
Sebagai inspirasi hari
Dan di masa depan
Datang hadir temani hati

Takkan terlupa
Persembahan terakhir mu
Ada senyum, tawa, hembusan nafas,
teriakan, alunan yang behitu indah
Bagai hati ku dan hidup ku


by. Aridea Purple
Diska Kurniawan Sep 2016
Tahukah kamu, di tepi jendela itulah
Cinta dan kasih kusimpan
Lalu kau terbang semilir dan mencuri
Setiap tak ku tutup jendelanya

Tahukah kamu, berembun juga kaca
Jika di tepi jendela kau tiup rasa
Menjadi buram, dan tak sejernih air pula
Pandangan matanya?

Jika nanti ku kunci engselnya
Engkau tak bisa meluncur seenaknya
Meniup gundah keluar kamar
Hingga sinar senja membayang pudar

Jika nanti kau masuk
Sebagai kupu-kupu lembayung
Yang terhuyung hinggap di tepi jendela
Temani aku, sebentar saja

Ditepi jendela aku kehilangan
Cinta kasihku, ketika
Kau bersemilir masuk
Dan mencuri keduanya
Lihatlah ke tepian jendela itu, yang tak bersudut.
Dalam hening malam
Ku terbaring di ranjang penyesalan
Di temani lolongan anjing yang menggema keseluruh ruangan
Menambah kekosongan dalam hati
Menyesal ku mencintaimu
Hatiku yang mulanya merah merona
Kini tergantikan oleh HITAM
Kau mencabik cabik hatiku
Mempermainkannya
Membuangnya
Kedalam jurang para pecinta
Tuhan...
Apakah aku berdosa?
Apakah aku telah melampaui batas?
Tuhan...
Berikanlah aku kekuatan
Berikanlah aku waktu lebih lama
Tuk kembali pada jalanmu
KA Poetry Nov 2017
Menelusuri ujung dunia
Tidak berujung

Temani diriku
Terangi diriku
Tuntun diriku

Kau pun menghilang
Diriku, terabaikan.
26/11/2017 | 00.51 | Indonesia

— The End —