Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Diska Kurniawan Apr 2016
Pukul satu, kakiku melangkah ke sudut warung kecil itu
Sunyi, lalu ku pilih tempat duduk di ujung sana
Setelah memesan kopi, pilot ku menggores kertas
Yang sama putihnya dengan kulitmu
Tak lupa kubakar ujung rokokku
Yang namanya sehangat pelukanmu
Lalu kuhembuskan kepulan asap tembakau
Menguar sama harumnya dengan tubuhmu
Sepekat nikotin di pembuluhku

Ku tulis kisah kita, dari awal mula hingga akhir bersua
Yang terdampar di sudut kenangan dan rindu,
dan kupaksakan masuk ke dalam loker kerjaku
Sehingga lupa ku adalah tabu, dan memoir adalah *****
Dirimu ku lukis dalam surat ini;


"Di hingar bingar kota, dimanakah kau berada?
Jika lelahmu beradu, dimakah kau berteduh?
Aku disini kasih, Surabaya tempatmu lari
Menolehlah jika kau ada di sudut persimpangan
Mungkin, aku disitu mencari dan mencari
Sisa-sisa cintamu jika itu memang terjatuh
Menadah air matamu, jika itu memang tercecer.
Temui aku, jika berkenan menjumpa nostalgia"


Kuhembuskan uap-uap tar yang menguning
Menerawang di bohlam remang-remang.
Ketika kabut itu pergi, begitu pula aku
Saat api ini padam, redup juga jiwaku

Pukul tiga aku beranjak,
Bayar dan pergi
Surat itu kutinggalkan di atas meja.
Credit to Burhan-san for title
Atta Dec 2018
teruntuk kamu yang harumnya sudah hilang dari sisiku
yang jalannya sudah bukan aku yang mendampingi
yang tidurnya sudah bukan aku yang dimimpikan

tuan, apakah kamu pernah sesekali memikirkanku setelah sejenak pergi?
aku letih mencari sendiri jawaban dari semua pertanyaan
aku letih mencari kesalahanku dari semua amarahmu

untuk satu senja di bulan desember
selamat menikmati purnaku dalam bayanganmu
jadi puisinya berima aa aa dan ab ab heu sadar ga :(
ga Feb 2018
Maafkan aku suka
Lembut namun menggoda
Senyum manis kutatap lama
Ingin kumiliki walau sementara

Maafkan aku suka
Tak biasa dan tanpa sengaja
Indah walau sedikit memaksa
Beda tipis cinta dan keras kepala

Maafkan aku suka
Harumnya membuat terlena
Sudah kucoba namun tak kuasa
Wanginya mengajak berdansa

Maafkan aku suka
Sosoknya menjadi candu seketika
Selalu kucari entah ke mana
Selalu terbayang kapan saja

Maafkan aku suka
Di atas kertas tampak nyata
Kalian tak mengerti tak mengapa
Walaupun menyiksa
Dia tak perlu membalas suka,
Apalagi cinta
04/02/2018
mirai
Kuatnya diriku saat memulai
Harumnya menggila dalam jiwa
Tersesatku di hutan cinta terbengkalai
Celaka aku berada di ujung katulistiwa.
berdamai,berdamai,berdamai, selesai.

— The End —