Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Drunk poet Jul 2016
Your beauty is a mystery,
The ęwa that the sun can not
Withstand,
Your smiles that scholars
Can not fathom.

Ajoke, the aręwa of our village,
I had known you since you came Of Age.
Adesina the only heir to the Oba,
The Queen said he hasn't be sleeping since
He saw at the yam festival.

Balogun, the warrior of our village,
Promised the King 300 victories to have you,
Ayankola the prominent drummer,
That performs at the village square,
His 'konga'  gives vulnerability to hips,
He wonders what have become of yours,

Odewale, the best village Hunter,
He has sent his wives packing to have you.
Alamu, the village woodcarver,
That carved even Oduduwa,
He has no clue how to carve your beauty.
Bashiru, the son of omowumi,
The palmwine tapper,
His is ready so supply 300 kegs to have you.
Olaniyi, the biggest village farmer,
With plenty of barns, is ready to
Give all this for your beauty.
Ajoke Ashake you are the goddess
Of beauty!

The beauty bird sing for,
That attraction men speak of,
The smiles poets write of,
Your beauty is a mystery!


To her who never noticed me
But her name protest to leave my lips.
Merinda Jan 2019
Hey buddy
Engkau yang tak pernah mungkin kembali
Kau yang membuatku terjebak dalam sebuah ironi
Kita dihadapkan dengan sebuah hukum pasti
Semua yang terlahir pasti akan mati
Pada masanya
10 tahun penuh makna
Bersamamu ku dapat melihat indahnya dunia
Ya, indahnya dunia
Walaupun sekarang engkau sudah di alam baka
Dan sosokmu hanya tergambar dalam sebuah berkas kamera
Kehadiranmu kala itu bak seberkas cahaya
Yang membuatku tetap ingin bertahan di tengah ketidakadilan dan penindasan yg bermakna
Di saat aku tidak bisa lagi melihat sisi baik 'manusia'
Ketika aku pulang dari kandang ilmu dengan penuh tangisan
Seakan engkau menanyakan 'apa yg sedang terjadi?'
Ketika aku hanya ingin berhenti
Berhenti dari segalanya
Bahkan untuk sekedar bersinggungan dengan udara
Engkau seakan tak rela
Aku tak pernah ingin mengulang waktu
Walaupun itu bersamamu
Waktu yang begitu berat bagi hidupku
Waktu yang membuat semua yg kucita-citakan seakan tabu
Waktu yang telah membentukku sebagai sosok pemalu
Malu dalam segala hal
Bahkan terlalu malu hanya untuk sekedar mengatakan 'aku'
Aku hanya ingin menambah waktuku bersamamu
Agar aku bisa membagi kisahku denganmu
Aku yang sudah bisa pergi jauh
Yang sudah banyak mengenal Medan baru
Yang sedikit banyak telah mendapat penerimaan waktu
Dulu, saat aku jatuh
Engkau selalu ada didekatku
Dengan untaian kata motivasi dan semangat alamu
Tapi, di usia rentamu
Aku terlalu peduli dengan sibukku
Hingga ku lupa hanya sekedar menyapa keadaanmu
Entah apa yg ada dipikirku
Sungguh egois memang
Tapi, apa mau dikata
Semua telah tertulis rapi dicatatan-Nya
Aku hanya bisa menjalankan
Dengan tetap menjagamu dalam lamunan

— The End —