Hari ini aku ingin bercerita Bagaimana sebuah rasa berubah menjadi sebuah asa
Saat itu..
Aku melihatmu Berjalan, tapi tetap pada bayangan yang sama Bagaimana bisa? Kau sudah melewati beberapa cahaya Yang bahkan berbeda beda
Aku penasaran Rasa untuk membawamu dari bayangan itu muncul Aku berharap usahaku berhasil Sebuah rasa yang berubah menjadi asa
Lagi. Aku bermimpi Agar kau tak berhubungan lagi dengan bayangan lalu mu Aku bertindak. Membantumu Lagi, asa itu berasal dari rasa yang sama. Rasa untuk membantumu bangkit dari bayangan itu.
Namun, lambat laun rasa itu berubah Berubah menjadi asa untuk kita memiliki bayangan yang sama
Ketika waktunya tiba, ku kira aku berhasil Ternyata... sangat jauh dari kata itu
Kau lebih memilih menghentikan usahaku, tindakanku Dengan alasan “aku butuh jeda”
Baik. Ku turuti maumu aku bahkan masih berpikur positif. Tapi semakin larut, kau tak juga kembali
Oh. Dan kusadari, Kau pergi, bersama bayangan itu lagi Kau menjauhi ku dan mendekati bayangan itu, lagi
Sungguh aku tak sanggup mencernanya Rasa itu. Asa itu. Bahkan kau tak pernah menganggapnya, kan? Sungguh, apakah kau mengerti maksud dari segala cerita tentang rasaku? Tentang asaku?
Kau pergi tanpa mengucapkab selamat tinggal. Bukan. Setidaknya kau bisa memujiku Memuji atas rasa dan asa ku.
Sekali lagi, karena rasa ini, asa ku muncul kembali Ya, sebuah asa. Asa untuk melenyapkan segala rasaku padamu Baik itu rasa penasaran, ingin menolong, atau rasa ingin memiliki bayangan bersama mu