sebuah tatapan kosong
teriak! harapan perlahan hilang
lalu, lahirlah sebuah manusia tanpa wajah
di hujani batu demi batu rasa asa
jangan kalungkan pelangi di lehernya
karena akan di curi dan di hancurkan orang
seperti timbangan keruh dan pergulatan gelap
"bahagiakan saja aku!"
terdengar suara perempuan seperti letusan
di sebuah lorong sempit, sepi tak bertuan
apakah salah tuhan menciptakanmu?
dengan senyum yang menawan
dengan hidup yang penuh warna
dengan hidup secercah matahari pagi
dengan hidup yang bersinar seperti bintang
dengan hidup yang kata orang penuh arti
lantas, salah siapa?
kalau pada akhirnya dia hanya di hujani rasa sakit
seperti anjing liar dalam tubuhnya
mengonggong sampai hati padam,
lalu lupa akan sinarnya
dulu dia pernah mengecap manisnya hidup, dulu..
di hujani sejuta kata rayu
sekarang dia jatuh, tergeletak
bersama matahari menggantikan rembulan
lalu, biarkan langit tampak mencolok
setelah kurvanya kehabisan mekar
dan biarkan langit tak lagi elok
sebab kini mimpi terlihat samar
ingatan pada sebuah kotak
berdebu dan usang
tentang dambaan seseorang yang lewat
dengan wajah kemarin
mungkin, mengingatmu seperti pagi
selalu sederhana.
ingatan..sebuah ingatan
tentang dirimu yang hancur, di sia-siakan
di peluk lalu di injak-injak orang, di buang
tentang tegarnya dirimu menjalankan alur cerita
cerita naskah sang pencipta
tentang dirimu yang berjalan dalam kelabu
karena jejakmu lupa warna
tentang dirimu..yang penuh arti tapi bukan untuk dia
seperti pisau bermata dua
seperti senapan berpeluru dua
salah satu harus mati
atau
kita berdua, mati.
Erik Indarto - A Kite On The Darkest Night #NowPlaying #Tracklist