Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Aridea P Oct 2011
Tergetar nadi ku saat teriakanmu
Tersenyum aku saat melihatmu
Bagai mentari pelawan gelap
Bagai jiwa ku  yang amat tenang

Saat terjunan air membasuh raga
Alangkah indahnya pelangi melingkar
Bercahaya terang amat indah warnanya
Begitu segar sambil menatapnya

Tatapan itu tak sama
Dengan saat aku menatapmu
Di hati ku hanya kau yang terindah
Tak tertandingi dari apapun

Cinta...
Segelas darah ku buang
Selaut air mata ku tumpahkan
Saat ku lihat kini kau berada di Surga

Created by Aridea Purple
Oka Sep 2019
Kaulah kenangan di langit tinggi
Bersinar terang tanpa mengetahui
Ada manusia menatapmu di bumi
menawarkan tangannya bukan memberi
meminta hangatmu walau tak berarti
Hanya doa yang bisa ia ucapkan dalam hati
Mari berjumpa lagi walau hanya sebatas mimpi
Kadang bingung kalau mau bikin puisi translate yang bahasa inggris. Ujung-ujungnya beda banget dari yang dibayangkan wkwk. Terima kasih red velvet telah memberi ilham.
Erenn Jun 1
Kata orang, jiwa yang ditakdirkan
tak selalu bertemu di musim bunga—
kadang mereka bersua dalam runtuhan
dalam perit luka yang hampir sembuh
di antara senyap dua jiwa yang pernah patah

Kau hadir bukan seperti guruh
tetapi seperti dendang yang lama ku lupa
suaramu—
bahasa yang tulangku sudah mengerti
senyumanmu—
pintu yang pernah ku mimpikan
jauh sebelum aku berani mengetuk

Kita tak berselisih
Kita teringat
Seperti bintang lama yang masih berkedip
seperti hujan yang mengulang jejak di jendela
yang pernah dikenalnya dalam dunia lain

Saat kau genggam tanganku nanti
ia bukan sekadar hangat—
ia kenangan
Dari ribuan malam yang telah kita lalui
di kehidupan yang lebih lembut
di mana kau tak pernah perlu pergi
dan aku tak perlu menunggu

Aku menyayangimu sebelum aku tahu wajahmu
Dan saat aku akhirnya menatapmu
aku menangis—bukan kerana bahagia
tetapi kerana segala hayat
yang pernah ku cari
dan tidak menjumpaimu

Kita adalah sedih di balik lagu lama
alasan rasi bintang enggan pudar
nama yang laut bisikkan
pada bulan yang selalu diam

Dan walau dunia melupakan kita
walau di hayat seterusnya kita hanya bayang
jiwaku tetap membawa lukamu
dan degup nadiku
akan sentiasa satu detik lambat
menunggumu menyusulnya

Kerana saat semesta menulis namamu
ditulis juga namaku di sebelah—
bukan dengan dakwat
tapi dengan kerinduan
Selamanya.


Erennwrites

— The End —