Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Aku memiliki seribu mimpi tapi ibu bilang aku tak tahu diri
Tak mengerti keadaan dan kondisi, akupun berhenti membicarakan itu dengannya.
Kopi panas yang ku seduh dengan kekecewaan kemarin pagi diseruput lega olehnya.
"Jadikan perkataan mereka cambuk bagimu"
Salah seorang teman pernah berkata begitu padaku.
Tapi kepalaku ini berisi setan-setan bengal!
Mereka hanya mengerti kesedihan dan kemarahan.
Aku tidur dengan tangan penuh tinta merah setiap malam,
berusaha memindahkan kotak-kotak terlarang dari sudut mimpi ke ruang kegagalan.
Mereka berhenti mencoba membunuhku tapi kali ini mereka menaruh racun disetiap gelas yang akan ku teguk
Bukan! Bukan racun mematikan
tapi cukup membuat jiwaku lumpuh untuk waktu yang tak menentu
Aku berhenti membicarakan mimpi-mimpiku kepada siapapun
Aku tak ingin mimpi yang tersisa hancur diinjak-injak oleh kaki yang bahkan tak peduli berapa lama aku membangunnya 'kembali'
Tahun-tahun tak bernyawa
Meludah kata-kata serapah seakan hatiku dinding beton dingin
Kecukupan seperti apa yang membuat mereka bahagia!
Atau biarkan aku tergeletak di kasur lembut itu
Jangan! Jangan coba bangunkan aku
Mungkin ketenangan di dalam sana mampu meredam kekacauan di kepala malamku
#puisi #mimpi
Bintun Nahl 1453 Mar 2015
“I am just not afraid of being alone,”

Dia datang dari bumi sebelah sana, jauh ke sini untuk mencari lupa pada dunia. Pada suatu sore menjelang senja, dia menyari bahwa bentuk ganda muncul karena rasa takut pada tunggal semata.

Menjadi sendiri bisa membawa resah, terlebih ketika semua berkata ini sudah waktunya. Harga diri bisa membantah, namun di dalam hati takut memang menjadi jawab untuk sebuah tanya; ketika kondisi belum menyajikan jalan untuk berpasangan, apa yang sebenarnya di khawatirkan?

Bila sendiri berupa satu kalut yang perlu dihindari, adakah untuk meraih tenang memang lewat menjadi dua? Bila bahagia adalah satu titik yang telah dilimitasi, apakah untuk mencapainya harus melalui sebuah jika?

Para pendaki bisa menemukan damai pada puncak walau tanpa kawan, petapa sengaja menyepi demi bertemu tenang, biksu bisa merasa teduh walau tanpa sandingan, mereka yang khusyuk menemukan tentram dalam sujudnya yang panjang. Sendiri, walau secara manusiawi.

"Now, I’m just enough with myself,"

Melihat keberpasangan sebagai sebuah hasrat memang tak akan pernah bertemu lengkap, karena bersua dengan damai hanya lewat kata cukup. Setelah kata cukup dipungut, menjadi sepasang bukanlah lagi sekedar penawar kalut.

"So, isn’t this enough?"
GEIGA VIA TANARO Sep 2018
Kalau penulis adalah seorang yang bisa menulis dalam kondisi apa saja
Kalau pembelajar dapat belajar dalam kondisi apa saja
Maka, untuk menjadi seorang ahli
Butuh perubahan prefiks me, ber, menjadi pe, pen, dan lain.
Belajarlah berani mencinta agar menjadi ahli cinta?
neverlands Jul 2019
hei, kenapa?
kalut rasanya
hampir tak mengenal siapa yang ada di raga ini
hari yang rumit , bergulat dengan perdebatan diri
hampir lelah dengan tiap kondisi
terus berkelana menemukan sebuah resolusi
sepertinya sudah sampai di penghujung intuisi
namun, tak satupun dapat meredakan ini

aku mengerti
aku terpenjara oleh pikiran sendiri
belum bisa tidur

— The End —