Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Aridea P Oct 2011
Segenap usia t'lah ku pegang. Namun, akankah telepas? Usia akhir hampirkah dekat. Apakah raga akan terbunuh?

Cintaku belum tergapai. Bisik hasut baik, terngiang di telinga. menyerukan kata indah tentang cinta. Agar ku tak merasa terikat usia.

Belum lama ku cicipi dunia. Akankah kandas bagai tergilas. Tiupan angin menjadi puing. Terbakar api menjadi debu.

Nyawa kini menjadi asap. Tak berguna tanpa cinta. Menangis haru karena suara indah. Dan tersenyum bahagia bermimpi cinta.

Created by. Aridea Purple
Dhia Awanis Oct 2016
Kita pernah ada di suatu masa dimana rindu merupakan hal yang merapuhkan, sekaligus menguatkan di saat yang bersamaan

Kita pernah ada di suatu masa dimana hari-hari terisi oleh caci maki dan argumentasi—yang kini kusadari lebih baik mendengar suara ketusmu ketimbang tidak sama sekali

Perihal mimpi-mimpi, janji, serta harapan yang kandas di tengah jalan, aku turut berdukacita karenanya
B'Artanto Aug 2022
Jika Tuhan tidak pernah sampai
Lalu aku ada dimana?
Ditumpukan sisa rautan pensil, katamu
Habis, kandas menyisakan kehitaman diujung-ujung tajamnya

Jika Tuhan tidak pernah mengirim pesan
Lalu aku bercerita dimana?
Pada kerumunan isi kota yang melenakan
Padat, riuh semua ingin berbicara

Tuhanku mendengar, Tuhanmu juga
Kemudian bagaimana dengan kebebasan?
Ia ada, tanpa diminta.

B_A
24 Agustus 2022
A Oct 2019
kelap kelip,
lampu kota,
jakarta,
22.30
balkon,
senda gurau,
tertawa,
peluk,
saling tatap,
segala,
rencana,
bahagia,
berdua.

--

redup,
jakarta,
02.­10
tanpa kata,
sendiri,
marah,
kecewa,
kandas,
semua rencana,
menua,
bersama.

— The End —