Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
B'Artanto May 2019
Ternyata benar,
jarak dan ketidakhadiran fisik adalah alasan mengapa kita menyukai apa yang tidak disukai.

Terkadang paksaan adalah bagian dari hal terindu yang diinginkan manusia;
Bagaimana tidak?
Sejak kapan kau menyukai teh hangat?
Tumis sawi-sawian, bahkan sayur berkuah santan?
Jawabannya sejak kita memiliki jarak dengan ibu.

Saat ketidakmampuan kita untuk melihatnya megiris bawang setiap pagi sehabis subuh
Suaranya yang memekik dari ujung ke ujung.

Kita tidak benar-benar menyukai beberapa hal diatas, kita hanya memaksakan momen agar kita merasa berada pada masa lalu.

Kemudian semakin bertambahnya angka-angka, kita lupa
Jengukan anak-anak adalah vitamin yang ia perlukan
Karena pulang yang sebenar-benarnya adalah saat kita melihat ibu.

B_A
14-15 Mei 2013
claviculea Jun 2020
Yang dipegang tidak ingin diikat, inginnya pergi menjemput belikat. Bukan rahasia kalau belikatnya adalah hidupnya, nanti dia tidak bisa terbang, katanya.

Yang diberi hati tidak ingin jatuh hati, dia sudah jatuh, katanya. Sedikit lagi sampai, katanya. Sedikit lagi yang dicarinya digenggamnya, katanya lagi.

Yang diinginkan bahagia juga inginnya bahagia, untungnya. Tapi bukan untuk satu sama lain, sayangnya. Tidak apa-apa, kan yang penting bahagia, katanya. Dia tidak mengerti, sayangnya lagi.

Dia tidak mengerti, dia ada menghantui sudut ruang, nyata dan berakar, langkahnya tak bergravitasi keluar sangkar, inginnya berputar melingkar, tetap tinggal, tidak meninggalkan.

Perasaan ini bermassa, dia sudah pasti tak memberi asa, sudah biasa.

Sudah biasa, tidak apa-apa.

Jadi dia dibiarkan kembali duduk di sudut ruangan.
We drown ourselves in sorrow by embracing our sadness, it’s okay, but don’t forget to pick yourself up and above everything else, we are ours alone.
Safira Azizah Mar 2021
Bukankah kita terlihat begitu jauh?
sementara jarak sudah melipat dirinya begitu lekat, supaya Kau dan Aku
melupakan bahwa semuanya
pernah terjadi dan sudah selesai.

Apa yang diinginkan kata dari Kita berdua?
sepertinya mereka ingin Kau mengeja namaku yang sama sekali sulit diucapkan lidahmu, katamu lidah itu kelu dan kaku. Kau bohong.

Pernahkah Kau menenggelamkan diri
dalam bayangan yang terpantul dari cermin?
seakan mataku mengambang di sana
dan senyumku persis terpahat di bibirmu.

Jawabannya
Aku tahu dan Kau juga tahu.
ZZ Mar 2018
TANDUS

Ketika kamu sudah mulai terbiasa, apa yang bisa memaksa?
Segala bentuk, bahkan segala hal yang buruk rupa Yang kau benci pada mulanya
Sekarang kau menikmatinya, bukan?

Apa yang tumbuh di dalam sana?
Di tanah yang mati kelihatannya.
Yang tak pernah berharap ada biji yang tumbuh disana
Tak ada buah yang diinginkan Hanya tanah tandus tanpa harapan

Betapa hebatnya waktu, bermain diatas hati manusia.
Mencoret, daan sekenanya menghapus tanpa mengizinkanku untuk memilih.
Kenapa tanah itu tak terus tandus saja?
Entah dari mana datangnya biji emas itu.
Yang hanya menimbulkan keserakahan dan kedengkian hati manusia.

Cuma aku sekarang disini.
Diatas tanah subur yang dulunya tandus Ditengah bunga bunga yang sedang merekah.
Jadi gagak hitam yang mematuki biji emas.
Antara berusaha mengukir emas dengan paruh tuanya
Atau berpikir emaslah sisa hidupnya. Dua-duanya mustahil.

Tanah yang tandus itu sendiri, tak juga bergeming dari bubungan harapan.
Menanyakan ketulusan, dimanakah letaknya?
14 Dec 2014,
juga dipost di halaman www.tintaqabila.wordpress.com/poems

— The End —