Mata memejam, tangan melipat, berbisik: "Bapa, yang terlampau jauh, sukar menyentuh, apalagi merengkuh sudah pasti luruh, izin meracau rayu paling tulus, amin yang amat serius, tolong genggamkan hatinya untuk seseorang disini yang tiada jelak mendamba dalam angan, nyata, tak luput dari namanya"