Silau mobil menabrak kelopak mataku Bersandar pada jendela kenangan Sambil tangan berpeluk pada ruang hampa
Aku melewati bekas tapakan kita, lagi Aku langsung mengembara melewati waktu
Masa itu, kita duduk berdampingan Sangat jelas diingatanku Didalam bis, kita mengobrol Kau duduk bersandar di bangku mu Dan aku yang bersandar di jendela
Kau hanya fokus padaku Menatap ku dengan sabar sambil mendengarkan cerita ku Bahkan, kalau boleh jujur, pada masa sekarang pun aku masih ingin tatapan itu, lagi
Bagaimana kau tersenyum melihatku berimajinasi Menyambut segala harapanku
Tuan, aku ingin melihatmu lagi Adakah celah kesempatan itu? Masihkah kau sama seperti isi memori ku?