Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
 
Alvian Eleven Dec 2024
When the chaos in Gaza is over.
Even when all of Palestine land is liberated.
Nothing will be able to return what has been lost.
Material and non material that ever existed in life.

People and children who have been martyred cannot be brought back to life.
Hands and legs that have been amputated cannot be grown again.
Psychological trauma cannot be completely recovered.
Health that has deteriorated cannot be completely cured.
All the buildings in the city full of memories cannot be rebuilt as before.
All items full of memories cannot be purchased again.
Wasted age and time that has passed in vain cannot be returned.
Lost chances and opportunities also cannot be returned.
All the joy that was missed also cannot be returned.
Happiness that has faded cannot be felt again.
The lost warmth and togetherness also cannot be felt again.

Everything that has been lost must be let go.
There is nothing that can be done other than letting the past fade away.
For now and the future goal after goal must be fought for.
The smallest goal is to defend Gaza which has been completely destroyed.
The biggest goal is to get back all the land of Palestine that has been long occupied.
A new life will be built on the land from the river to the sea.
Regenerating new things of material and non material that make life worth living.


December 2024

By Alvian Eleven
Alvian Eleven Dec 2024
The watermelon emoji can cause your social media accounts to be suspended or blocked.
If you post watermelon emojis too often it means you are considered to be breaking the rules.
The rules are actually a way to silence the truth.
Any posts about Gaza or Palestine will be subject to censorship even if only a watermelon emoji.
Maybe because they are allergic to watermelon.
Especially triangle watermelon facing downward.


December 2024

By Alvian Eleven
Alvian Eleven Dec 2024
Last night my friend came to my house.
He wanted to watch El Classico with me.
While bringing some Big Mac burgers from Mc Donald's.
Big Mac has been our favorite burger since we were kids.

But I didn't want to eat that burger anymore.
Even though it looked delicious it didn't make me appetite anymore.
I was looking at beef covered in tomato sauce.
But what I saw were pieces of flesh mixed with blood.

That's how the Big Mac burger now looks terrible in my eyes.
Coz McDonald's also regularly funds massacres in Gaza.
Even Israeli soldiers also eat Big Mac burgers before and after slaughtering people in Gaza.
So there is no choice for me but to boycott Mc Donald's forever.


December 2024

By Alvian Eleven
Alvian Eleven Dec 2024
Saturday morning October 7 2023.
Was the end of normal life for people in Gaza.
They thought the chaos at that time was just a small chaos as usual.
Without realizing that the big chaos had just begun.
Continuing for more than a year until city after city had been reduced to ruins.
And they can never return to their destroyed houses.
All they took with them were house keys.
Just like their grandparents who experienced the Nakba in 1948.

Now people in Gaza are forced to get used to the new normal.
Trying to survive day by day for more than a year.
Tiredness , sadness , poverty , hunger , fear , loss , they feel it all continuously.
Bombardment by jets , helicopters and artillery.
Terror by drones , quadcopters and snipers.
Attacks by troops , tanks dan gunboats.
All are dangerous threats they have to face every day.
The sense of imminent death continues to loom day by day.

The long chaos has made them forget the old normal.
They have lost everything they had.
Only the smelly ***** tent they live in.
Only stale bread they can eat.
Only shabby clothes they can wear.
The beautiful past has been lost.
While the present is full of suffering.
And the future is uncertain.


December 2024

By Alvian Eleven
Alvian Eleven Dec 2024
The tent should only be used for a week picnic.
But people in Gaza have been living in tents for more than a year.
On Tiktok you can see their daily life in the refugee camp.
And if you want to know how it feels.
Just imagine yourself in Gaza.

Summer is really torturous.
During the day it feels very hot in the tent.
Your body is full of sweat that flows profusely.
Then while you are sleeping rats and various insects will come in.
Crawling on the mattress , carpet or your body.
Mosquitoes also disturb your sleep every night.

Winter is also very torturous.
At night your body will shiver from the cold inside the tent.
If it rains very heavily the inside of the tent will be filled of ***** puddles.
Wetting the mattress , carpet and your belongings.
And the worst thing is that strong winds can tear the tent down.
If the tent collapses there will be no longer any shelter.

The worst of the worst are the unexpected various terrors.
Drones and quadcopters can suddenly attack.
Tanks and soldiers can also suddenly come to surround the refugee camp.
The most dangerous thing is that jet planes and helicopters can bombard tents at any time.
If the refugee camp is destroyed all people will be left displaced on the street.

Can you imagine all that ?!
You are lucky , you can still living in a safe and comfortable home.
And only see the suffering of people in Gaza on Tiktok.
If you are a weak person who is used to living in ease.
You will not survive even just a day.

November 2024

By Alvian Eleven
Alvian Eleven Dec 2024
A woman in Gaza once said to me.
Don't be sad seeing our suffering.
Sadness will weaken you.
You have to feel the anger.
It will give you the strength to fight.
Fight for us with courage.
Because you are our only hope.

But I'm not the only one.
All over the world there are many people like me.
They are all fighting for Palestine to this day.
Protesting , demonstrating , boycotting.
Facing repressive authorities and sickening laws.
Without any single one giving up.
Nothing can stop us.


December 2024

By Alvian Eleven
Alvian Eleven Dec 2024
Setelah 07 Oktober adalah normal baru.
Orang orang Gaza tak lagi punya kehidupan.
Kehidupan telah dihancurkan kekacauan.
Kekacauan panjang yang penuh penderitaan.

Tiap hari Hassan dan keluarganya terlunta lunta.
Menyusuri jalanan tanpa tahu harus kemana.
Tenda dan barang tertinggal di pengungsian yang hancur diserang.
Itulah normal baru Hassan.

Berkali kali Asmaa mendapat kabar buruk.
Murid muridnya telah tewas satu persatu.
Dia hanya bisa menangis teringat mereka.
Itulah normal baru Asmaa.

Samara sedih ketika anaknya ulang tahun.
Dia tak bisa membuat kue **** seperti biasanya.
Yang dia buat hanyalah lumpur berbentuk kue ****.
Itulah normal baru Samara.

Berbotol botol minyak goreng dibeli Mai.
Semuanya diisi ke dalam tanki mobilnya.
Setelah itu dia melintasi jalan Al Rashid yang penuh kehancuran.
Itulah normal baru Mai.

Mustafa sering duduk di tepi pantai.
Terus terusan termenung sedih sambil menangis.
Teringat gadis pujaannya yang tewas mengenaskan.
Itulah normal baru Mustafa.

Fadi sering kelelahan berjalan kaki jauh.
Mencari cari solar panel untuk mengecas laptop.
Dan juga tempat yang menjangkau internet.
Itulah normal baru Fadi.

Tiap hari Mariam selalu kelelahan.
Dia harus mengantri air dan mencari kayu bakar.
Setelah itu mencuci , memasak dan membersihkan tenda.
Itulah normal baru Mariam.

Tiap pergi ke pasar Heba selalu merasa jengkel.
Harga telur , ayam dan sayuran semakin naik tinggi.
Sementara dia kesulitan mendapatkan donasi.
Itulah normal baru Heba.

Yousef sering ikut nelayan ke laut.
Naik perahu sambil membawa jala untuk mencari ikan.
Tapi hanya sebentar di laut kapal perang datang menggempur.
Itulah normal baru Yousef.

Tiap melihat foto dirinya Mohammed selalu sedih.
Badannya kurus kering dan pucat kulitnya.
Akibat sering kelaparan dan kekurangan gizi.
Itulah normal baru Mohammed.

Abdullah selalu kesulitan mendapatkan donasi.
Dia sudah senang jika bisa membeli mie dan kopi.
Baginya itu menjadi suatu kemewahan.
Itulah normal baru Abdullah.

Tiap teringat kebun olive miliknya Ali selalu sedih.
Kebun warisan keluarganya itu sudah terbakar habis.
Tak ada lagi yang tersisa selain hanya kenangan saat musim panen.
Itulah normal baru Ali.

Melanjutkan sekolah online memang melelahkan.
Tiap hari Tareq harus berjalan jauh untuk mengecas laptop.
Dia juga sering kesulitan mendapat koneksi internet.
Itulah normal baru Tareq.

Gas dan bensin sulit didapatkan.
Satu satunya bahan bakar hanyalah minyak goreng.
Ayahnya Omar menjualnya di pinggir jalan.
Itulah normal baru ayahnya Omar.

Khaled dan keluarganya sering kelaparan.
Uang donasi tak menentu dan tak ada bantuan makanan.
Satu satunya yang bisa dimakan hanyalah makanan ternak.
Itulah normal baru Khaled.

Tiap melihat foto dirinya Eman sering menangis.
Wajahnya tampak kusut dan kecantikannya memudar.
Bibirnya yang kering tak bisa lagi tersenyum.
Itulah normal baru Eman.

Musim dingin Aya sangat menderita.
Dia meringkuk kedinginan di dalam tenda yang kehujanan.
Tak ada selimut atau apapun yang menghangatkan.
Itulah normal baru Aya.

Tiap hari Walid pergi kemana mana.
Naik kereta keledai mengantarkan orang orang.
Sambil berhati hati menghindari drone terbang.
Itulah normal baru Walid.

Kamera Nassar tampak kusam.
Tiap hari dia selalu menyusuri jalanan berdebu.
Yang dia potret hanya rombongan pengungsi dan mayat mayat bergelimpangan.
Itulah normal baru Nassar.

Ketika ramadhan Fatema merasa sedih.
Dia tak punya bahan untuk membuat kue.
Yang dia punya hanyalah sisa tepung penuh belatung.
Itulah normal baru Fatema.

Kakeknya Ashraf terbaring lemah di dalam tenda.
Sering berteriak ketakutan saat mendengar suara.
Ledakan demi ledakan bombardir pesawat jet dan helikopter.
Itulah normal baru kakeknya Ashraf.

Khalil sering menggerutu.
Tiap pertandingan El Classico dia tidak bisa nonton.
Yang bisa dia lakukan hanya membaca berita sepakbola.
Itulah normal baru Khalil.

Huda merasa lelah meneruskan kuliah online.
Sementara dia sering terkenang dengan kampusnya yang telah hancur.
Dan juga teman temannya yang telah tewas.
Itulah normal baru Huda.

Ketika musim panas Kareem sangat menderita.
Dia kepanasan di dalam tenda yang sempit.
Sementara di luar matahari benar benar terik.
Itulah normal baru Kareem.

Shayma kesal laptopnya rusak.
Dia tak bisa lagi menonton film dan anime yang sering dia unduh.
Sementara tukang servis laptop baru saja tewas.
Itulah normal baru Shayma.

Tiap pergi ke pasar ayahnya Lubna merasa sedih.
Sayuran dan buah buahan harganya naik tinggi tak terbeli.
Padahal dulu bisa dipanen banyak di kebun sendiri.
Itulah normal baru ayahnya Lubna.

Malak sering sakit sakitan.
Tak ada yang bisa dia lakukan selain hanya terbaring lemah.
Kehilangan semangat untuk melakukan apapun.
Itulah normal baru Malak.

Tiap sore Zaina selalu kelelahan.
Dia terus keliling tempat pengungsian menjual falafel buatannya.
Tapi hanya sedikit orang yang punya uang untuk membeli.
Itulah normal baru Zaina.

Saat merasa suntuk Dima sering menyesal.
Dia tidak membawa koleksi novelnya yang tertinggal di rumah.
Satu satunya penghiburan hanyalah mengingat berbagai cerita koleksi novelnya.
Itulah normal baru Dima.

Anak anaknya Hussein selalu kelelahan.
Tiap hari mereka menghabiskan waktu berjam jam.
Hanya untuk antri pembagian air dan makanan saat panas terik.
Itulah normal baru anak anaknya Hussein.

Tiap hari Reem selalu kelelahan kurang tidur.
Apalagi saat menstruasi dia benar benar menderita.
Sobekan tenda yang kasar dia jadikan pembalut.
Itulah normal baru Reem.

Amal telah kehilangan semangat dan harapan.
Tak sanggup meneruskan kuliah online di tengah kekacauan.
Rencana melanjutkan kuliah ke Eropa sudah dia lupakan.
Itulah normal baru Amal.

Dr Ghassan sering kebingungan.
Pasokan obat obatan di rumah sakit Al Quds semakin habis.
Sementara tiap hari puluhan orang dan anak  yang terluka terus berdatangan.
Itulah normal baru Dr Ghassan.

Ahmed dan keluarganya kelelahan bertahan hidup.
Berkali kali mereka pindah tempat pengungsian.
Setelah tenda tenda dibombardir pesawat jet dan helikopter.
Itulah normal baru Ahmed.

Saat tengah malam Aboud sering bersedih.
Dia menyesal tidak bisa menyelamatkan rekan rekannya di rumah sakit Al Shifa.
Mereka tewas dieksekusi massal hingga Aboud merasa sedih mengingatnya.
Itulah normal baru Aboud.

Tiap malam Mahmoud sering meratapi nasib.
Dia kehilangan segalanya tak punya apa apa lagi , tak punya siapa siapa lagi.
Dia sering mempertanyakan kenapa dirinya masih hidup.
Itulah normal baru Mahmoud.

Sham mengalami trauma parah.
Tatapannya kosong dan sering menangis.
Teringat keluarganya yang tewas dilindas tank.
Itulah normal baru Sham.

Saat malam yang dingin Sondos selalu menghangatkan diri.
Dia membakar tumpukan buku kuliahnya dengan rasa kecewa.
Baginya hukum internasional dan hak asasi manusia cuma ilusi belaka.
Itulah normal baru Sondos.

Tiap malam Bayan dan Layan tidak bisa tidur.
Di tengah bombardir pesawat jet tanpa henti mereka terus memandangi langit.
Berharap keajaiban akan mengubah keadaan.
Itulah normal baru Bayan dan Layan.

Normal baru menjadi masa kini yang menyakitkan.
Terlalu menyakitkan untuk dijalani selama setahun lebih.
Tak ada yang tahu kapan berakhirnya kekacauan panjang yang tak berkesudahan.
Terus menerus menghancurkan kehidupan dan mengancam masa depan.


November 2024

By Alvian Eleven
Next page